Bab 1 - Rezvan Aileen Surendra

108K 8.6K 864
                                    

Haii, kembali lagi sama cerita CASTOR..

Jangan lupa untuk vote cerita ini... dan beri tanggapan kalian di kolom comment..

selamat membaca, semoga suka...

Maaf kalau masih terdapat banyak salah dalam penulisan kata.

Rezvan Aileen Surendra on Mulmed.

*********

Acacia melangkahkan kakinya menyusuri koridor yang sudah sepi. Bel baru saja berbunyi tetapi Acacia masih sibuk mencari ruang kepala sekolah.

Acacia menggerutu, menyesal tidak meminta bantuan Galen untuk mengantarnya ke ruang kepala sekolah.

Acacia sibuk melihat sekelilingnya. Tiba-tiba dari arah belakang Acacia terdengar langkah kaki orang berlari dan tanpa sengaja menabrak bahu Acacia hingga ia terjatuh kedepan. Acacia meringis. Untung saja jatuhnya ke lantai jadi ia tak terlalu sakit. Dan untung saja koridor sudah sepi sehingga ia tak malu.

"Maaf," laki-laki tersebut tanpa berniat membantu Acacia.

Acacia berdiri sendiri dengan muka yang memerah antara malu dan marah. Lelaki dihadapannya yang melihat Acacia baik-baik saja langsung siap berlari kembali namun Acacia menahan tangannya. Otomatis lelaki tersebut menoleh ke arah Acacia dengan pandangan tajam. Lelaki itu melirik ke arah tangannya yang masing dipegang oleh Acacia Seolah tersadar, Acacia pun segera melepaskan pegangannya pada lelaki tersebut.

"Maaf, boleh tunjukkin ruang kepala sekolahnya gak? Gue anak baru soalnya," ujar Acacia dengan lembut. Ia terbiasa dan diajarkan untuk bersikap santun, apalagi kalau dia sedang butuh bantuan. Lelaki tersebut hanya diam menatap Acacia.

"Gak. Gue udah telat," balas lelaki tersebut.

Acacia mendengus dan langsung menatap papan nama yang berada di dada kanan pria tersebut. Rezvan Aileen S.

"Tolong dong Rez, gue bener-bener gak tau," ucap Acacia sambil memasang muka melasnya.

Lelaki itu mendecak. "Minta tolong yang lain! Gue gamau!" ujar lelaki itu galak.

Acacia menghela napasnya. "Kalau ada orang lain juga gue gak minta sama lo! Lagian apa salahnya sih anterin doang," gerutu Acacia.

Lalu tanpa berbasa-basi lagi, Acacia langsung melangkahkan kakinya menjauhi lelaki bernama Rezvan tersebut.

Rezvan menghela napasnya, entah kenapa dia jadi punya dorongan untuk membantu gadis menyusahkan itu. Rezvan pun berlari sedikit menyusul Acacia lalu menggandeng tangan Acacia untuk diajaknya berlari.

"Cepetan! Gue udah telat!"

Acacia terkejut kemudian ikut berlari sembari tersenyum.

Mereka akhirnya berlari bersama dengan bergandengan tangan sampai akhirnya Rezvan berhenti dan melepaskan tangannya.
Tanpa basa-basi, Rezvan langsung berjalan menjauhi Acacia.

Acacia mengerutkan dahinya lalu mendongakkan kepalanya melihat tulisan ruang kepala sekolah. Acacia tersenyum lalu menolehkan kepalanya ke arah Rezvan berlari tadi.

"REZVAN MAKASIH!" teriaknya yang sepertinya tidak didengar oleh lelaki itu.

*********

Rezvan menghentikan larinya saat sudah di depan pintu kelasnya. Kelas 11 IPS 2. Setelah mengatur napasnya, Rezvan memutar knop pintu lalu membukanya. Suasanya kelas yang tadinya berisik langsung hening sembari menoleh ke arah pintu kelas yang terbuka. Saat melihat Rezvan masuk, otomatis suasana yang hening langsung berubah menjadi ribut kembali.

CASTOR [OPEN PO]Where stories live. Discover now