Bab 9 - Salah Paham

54.9K 4.8K 74
                                    

HAI HAI... aku balik dengan bab baru dari Rezvan dan Aca!

Selamat membaca semoga sukaa!!

JANGAN LUPA YUKK KLIK TANDA BINTANG DI POJOK KIRI BAWAHH😊🥰

*********

Arya menoleh menatap Acacia. Arya ikut menghembuskan napasnya.

"Sejak nyokap meninggal, gue mutusin buat jadi aktris seperti nyokap dulu. Bokap juga akhirnya mutusin buat ikut jalur politik meskipun dia juga gak ngelepas perusahaannya, itu ngebuat dia banyak pergi keluar kota maupun negeri," ucap Acacia.

Arya hanya mendengarkan saja. Acacia sendiri tidak mengerti kenapa ia malah curhat pada cowok dingin ini, ia hanya merasa harus menceritakan point pentingnya kepada calon saudara tirinya itu.

"Gue diurus dengan sangat baik sama bokap. Meskipun dia sibuk, dia gak pernah sama sekali mengabaikan gue. Dia pilih pengawal pribadi gue yang gak jauh beda umurnya sama gue supaya gue bisa ngerasain punya kakak, dia pilih pelayan dirumah yang seumur sama gue supaya gue punya temen. Dia pilih asisten sekaligus menejer yang urus jadwal keseharian gue sebagai artis dengan sangat baik. Bokap gue selalu mengutamakan kebahagiaan dan kenyamanan gue," tambah gadis itu.

Suara jangkrik dan keheningan seolah menjadi latar belakang musik saat Acacia menceritakan dirinya.

"Tapi satu yang bokap gue gak bisa kasih, kasih sayang seorang ibu," ucap Acacia pelan.

"Bokap gue gak bisa nenangin dan edukasi gue saat gue menstruasi untuk pertama kali. Bokap gue gak bisa bantuin gue dandan. Bokap gue gak bisa ikut belanja makeup dan skincare bareng gue. Bokap gue gakbisa dateng diacara hari ibu dulu waktu gue SD. Dan ternyata semua itu tetap gue butuhin meskipun gue berlimpah kasih sayang dari bokap, fans, dan orang-orang rumah," tambah Acacia dengan mata berkaca-kaca.

"Ngeliat bokap gue bisa tersenyum dan perhatian sama wanita untuk pertama kalinya selain gue, buat gue sadar. Bokap gue pun membutuhkan hal yang sama. Jadi apa alasan gue untuk nolak ini semua, Ya?"

Arya menoleh lagi menatap gadis itu yang sudah berkaca-kaca. Arya merangkul pelan Acacia dan mengelus bahu pacar sahabatnya ini. Mengerti perasaan Acacia karena ia pun merasakan hal yang sama seperti Acacia.

"Lo ada niatan nolak ya?" tanya gadis itu. Arya memberhentikan usapannya.

"Tadinya,"

Acacia menatap Arya yang masih merangkulnya. "Kenapa?"

"Lo artis, bokap lo pejabat. Gue yakin hidup gue sama nyokap gue gaakan sama lagi. Ke sorot sana-sini. Gue belum yakin gue sama nyokap gue bisa ngehadapin itu," ucap Arya.

Untuk pertama kalinya, Arya akhirnya menyampaikan apa yang selama ini jadi pikirannya saat bundanya menyampaikan ide ingin menikah dengan seorang Gavin Caldwell. Arya tentu tau siapa itu Gavin Caldwell. Pejabat negara yang memiliki anak seorang aktris muda ternama yang menjadi sorotan semua orang. Dan merupakan pacar dari sahabatnya.

Hidupnya dan bundanya memang tidak susah meskipun ayahnya telah meninggal dunia saat ia SMP karena papanya meninggalkan lebih dari cukup warisan serta satu perusahaan konstruksi tunggal yang kini dikelola orang kepercayaan papanya atas pengawasan dirinya. Namun hidupnya dan bundanya bisa dibilang agak privat, ia menutup akses dari media sehingga tidak banyak yang tahu tentang dirinya, meskipun memang dirinya tidak se terkenal Rezvan dan keluarganya ataupun Alvaro dan keluarganya dalam bidang bisnis. Namun tetap saja Arya bukan tipe yang suka menjadi sorotan.

Itu alasan mengapa ia agak berat saat tau bundanya ingin menikah dengan seorang keluarga yang sangat disorot oleh media. Apalagi calon adik tirinya ini. Ingatkan bahkan saat Aca dirawat dirumah sakit aja membuat heboh satu Jakarta.

CASTOR [OPEN PO]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن