Chap 1

20.4K 2K 411
                                    

Pagi kali ini...

Seorang wanita tengah menyibakkan gorden putih yang menutup jendela kamarnya. Helaian daun yang tengah menggugurkan dirinya dari pohon besar menjadi pemandangan pertama yang ia lihat pagi ini.

(name) merentangkan otot lengannya. Sesekali ia mengucek pelan matanya yang masih sedikit terasa berat itu.

Jam dinding menunjukkan pukul 6.43. Sudah waktunya (name) menyiapkan sarapan untuk dirinya dan suami.

Suami? Ya. Mulai hari ini, (name) resmi memulai kehidupannya sebagai pasutri baru.

Hatinya sukses luluh oleh seorang atlet volly bernama Ushijima Wakatoshi, si pemain kidal no. 11 dari Scweiden Adlers.

Ah cukup manis saat pria itu melamar wanita terkasihnya.

Dengan wajah datar khasnya, ia melamar (name) di hadapan seluruh tim Adlers yang pada saat itu tengah mengadakan latihan rutin.

Ketika itu, ia bersimpuh di hadapan (name) sambil menyodorkan sebuah kotak berwarna merah di tangan kanannya.

"Maukah kau menikah denganku? Menjadi istri serta ibu dari anak-anakku kelak?"

Tanpa ba bi bu, (name) mengangguk lalu tersenyum menatap Ushijima yang langsung memasangkan cincin di jari manisnya.

Seketika seisi gym ramai. Mereka saling bertepuk tangan dan berteriak histeris.

Mengingat kenangan manis beberapa minggu lalu membuat seulas senyum terukir di wajah (name).

Ah~ aku tidak mengira orang pendiam seperti Waka-kun akan melakukan hal manis seperti itu.

***

(name) melangkahkan kakinya menuju kasur. Menampilkan Ushijima yang masih terlelap dengan tenang.

Dengan hati-hati, (name) mendudukkan dirinya di tepi kasur. Menggoyangkan bahu kokoh Ushijima dengan perlahan.

"Waka-kun, ayo bangun. Sudah pagi."

Tak ada respon dari sang empu. (name) kembali mengguncang bahu Ushijima, berharap ia akan bangun kali ini.

"Waka-kun, waktunya bangun."

Perlahan Ushijima membuka kelopak matanya. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netranya.

"Maaf aku terlalu nyenyak," ucapnya sambil memposisikan dirinya untuk duduk di atas kasur.

(name) menggeleng. "Tidak apa. Kau pasti kelelahan karena acara kemarin."

Ushijima mengangguk pelan. Nampaknya ia masih merasa mengantuk saat ini.

(name) merasa bersalah karena telah membangunkannya. Tapi mau bagaimana lagi? Ini sudah bagian dari kewajibannya.

Wanita itu menepuk bahu Ushijima. Membuat sang empu menolehkan matanya masih dengan wajah bantalnya.

"Lebih baik kau cuci muka dulu supaya terasa lebih segar."

"Hm."

(name) tersenyum lalu membelakangi Ushijima, bermaksud pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sebelum ia sukses berdiri, sebuah tangan besar menahan (name) sesaat.

Refleks (name) membalikkan tubuhnya, mendapati wajah Ushijima yang sudah sangat dekat dengan wajahnya. Bahkan ia bisa merasakan deru nafas milik suaminya.

Chuu

Ushijima mengecup bibir (name). Netra (e/c)-nya membulat setelah sadar benda lembut itu baru saja menempel pada bibirnya.

"Selamat pagi (name)," ucapnya sambil tersenyum tipis lalu melenggang pergi menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

(name) masih tak bergeming. Rona merah mulai ia rasakan dari wajahnya lantas menutup bibirnya menggunakan punggung tangannya.

"K-kau curang, Waka-kun!"

***

"Curang apa?"

"Kenapa kau tidak bilang kalau mau menciumku?!"

"Memangnya harus? Kau kan istriku."

"T-tapi-"

"Bahkan aku sudah berhak melakukan 'hal lain' lebih dari ciuman tadi."

"Ap-hei?!"

...aku masih belum terbiasa tapi Waka-kun tampak sebaliknya.

TBC

My Husband {Ushijima Wakatoshi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang