Chap 10

15.6K 1.4K 241
                                    

Moment yang paling berharga?

(name) terus saja bolak-balik ke kamar mandi. Memuntahkan sesuatu yang akhir-akhir ini sering mengganggunya.

Ushijima menatap nanar pada sang istri. Merasa kasihan pada (name) yang terlihat sangat tersiksa karena rasa mualnya itu.

Setelah (name) keluar dari kamar mandi, Ushijima membopongnya menuju kasur lalu mendudukkannya.

"Bersabarlah. Dokter bilang ini hal biasa," ucapnya sambil mengusap pelan surai (h/c) milik sang istri.

(name) hanya mengangguk lemas.

Ushijima membaringkan (name) perlahan. "Beristirahatlah. Aku akan menjagamu."

(name) tersenyum lalu memegang tangan Ushijima erat.

"Arigatou, Waka-kun."

***

Pukul 10 PM.

Pasutri bermarga Ushijima itu tengah menonton televisi di rumahnya.

Ushijima menaruh kepalanya di pangkuan sang istri sedangkan (name) menyisir surai Ushijima menggunakan sela-sela jarinya.

Mereka tengah fokus menonton sebelum suara derap langkah kecil mendekat ke arah mereka.

"Tou-san, Kaa-san."

Ushijima dan (name) menolehkan kepalanya bersamaan.

Dapat mereka lihat putra kecilnya datang sambil memeluk boneka kesayangan pemberian ayahnya.

Ushijima bangun dari posisinya. (name) merentangkan tangannya, memberikan kode kepada putranya untuk mendekat.

Dengan cepat pria kecil itu berjalan ke arah ibunya. Duduk di pangkuan sang ibu lalu menenggelamkan dirinya ke dalam hangatnya pelukan.

"Ada apa? Mimpi buruk lagi hm?" tanya (name).

Ushijima kecil mengangguk cepat. Irisnya hampir menjatuhkan cairan bening bila tidak ditahan oleh (name).

"Kaa-san akan menemanimu tidur," ucapnya.

Ushijima menyela. "Biar aku saja yang menemaninya. Kau masih harus membereskan kamar kita kan?"

(name) menepuk jidatnya seakan lupa apa yang akan ia lakukan malam ini.

Wanita itu menengok ke arah putranya. Menengadahkan dagunya agar ia bisa melihat wajah yang sangat mirip dengan suaminya itu.

"Tidur dengan Tou-san dulu ya. Kaa-san akan menyusul kalau sudah selesai," ujarnya.

Ushijima kecil mengangguk.

Digendongnya sang putra oleh Ushijima ke kamar sang anak sementara (name) mengekor di belakang sambil membawa boneka.

Sesampainya di kamar, Ushijima membaringkan tubuh putranya di atas kasur. (name) menyimpan boneka kesayangan putranya itu di sisi sang empu.

(name) mengusap surai pria kecilnya lalu mengecup keningnya lembut.

"Oyasumi."

"Oyasumi Kaa-san," balasnya sambil tersenyum.

(name) terkekeh, membalikkan tubuhnya lalu pergi meninggalkan kamar.

Ushijima ikut menidurkan dirinya di sebelah putranya.

"Tou-san," pekiknya.

"Iya? Mau Tou-san peluk?" balas Ushijima penuh kelembutan.

Atlet volly pria itu akan berubah 180° bila sedang bersama putranya. Ia selalu merasa gemas sendiri pada darah dagingnya itu.

Pria kecilnya menengadahkan kepalanya.

"Menurut Tou-san, Kaa-san itu seperti apa?" tanyanya.

Ushijima tersenyum lalu menjawab.

"Bagi Tou-san, Kaa-san adalah wanita terbaik yang pernah Tou-san temui. Dulu, saat Tou-san berada di titik paling rendah, Kaa-sanmu-lah yang selalu berada di sisi Tou-san. Ia juga adalah sosok wanita yang sangat penyayang dan penuh perhatian. Kaa-sanmu adalah cinta pertama dan terakhir untuk Tou-san."

"Dan sekarang, wanita itu sudah jadi milikmu juga. Menjelma menjadi seorang ibu yang sangat kau sayangi."

Sang anak menatap binar pada ayahnya.

"Apa Tou-san tau seberapa sayangnya Kaa-san pada kita?" tanyanya.

"Tidak bisa dihitung dan tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata," balas Ushijima tersenyum lembut.

Pria kecil itu menyahut antusias. "Berarti Kaa-san sangat menyayangi kita?"

Ushijima menganggukkan kepalanya.

Sang anak tersenyum girang. "Aku juga menyayangi Kaa-san. Sama halnya seperti Tou-san menyayangi Kaa-san dan Kaa-san menyayangiku," ucapnya.

Ushijima menyentil pelan dahi putranya.

"Bukan dirimu saja, Kaa-san juga menyayangi Tou-san," ujarnya sambil mempoutkan bibirnya.

Jagoannya meringis sebentar lalu terkekeh-kekeh.

"Baiklah Tou-san. Sekarang ayo kita tidur sebelum Kaa-san datang!"

Ushijima mengangguk lalu memeluk erat putra kesayangannya.

"Kalian adalah hadiah terbaik yang pernah aku dapatkan," gumamnya sambil mengecup puncak kepala sang anak.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi seorang wanita menangkap percakapan mereka. Membuat ia meneteskan air mata haru.

Aku juga menyayangi kalian. Sangat menyayangi kalian.

***

"Haahh~ akhirnya selesai juga."

"Apa mereka sudah tidur?"

"Zzzzz..."

"Are? Mereka sudah tidur dengan lelap."

"Hahh~ sepertinya aku tidak akan muat di kasur itu."

Ketika keluarga kecil kami telah dianugrahkan malaikat yang begitu berharga.

-END-

Huaaa akhirnya book Ushijima selesai!!!!!

Jujur aku ngerasa gak mau namatin book ini cepet-cepet, tapi mau gimana lagi? Chapnya udah mepet-mepet ke akhir😭😭

Tapi keluarga Ushijima sekarang udah lengkap kok dengan kebahagian yang selalu menyelimuti mereka setiap hari uwuuuuuu

Buat semua reader, makasih banyak udah baca sama dukung book ini sampe akhir!!!!! Lope lope yang buaanyaakkkk buat kalian❤❤❤❤❤

Next, aku bakalan bikin book dari....

Cluenya adalah....
Menara pengendali pendiam yang selalu dianggap remeh dan berusaha dirobohkan.

Hayoo hayoo siapa😆

Yak. Mungkin sekian di book versi Ushijima Wakatoshi...

Sampai ketemu di book selanjutnyaa!❤❤

Terima kasih untuk kalian yang sudah mendukung kami. Setelah ini, kami hanya akan fokus pada keluarga kecil kami agar kami bisa selalu mendapatkan kebahagian.
-Ushijima Wakatoshi dan Ushijima (name)

My Husband {Ushijima Wakatoshi}Where stories live. Discover now