Chap 3

14.6K 1.6K 136
                                    

Liburan kami?

Angin terasa lebih kencang dari biasanya. Gumpalan awan hitam-pun tampak menghiasi langit yang sebelumnya cerah itu.

Ushijima menyilangkan kakinya di sofa. Tangannya sibuk membuka lembaran majalah volly yang ia bawa dari rumahnya.

Sesekali ia bergumam, mengomentari artikel yang ia baca di dalam majalah itu.

(name) menghampiri Ushijima sambil membawa kudapan manis di atas nampan.

Wanita itu menaruh nampan itu di atas meja lalu mendudukkan dirinya di sofa. Berniat duduk bersebelahan dengan Ushijima.

(name) melirikkan ekor matanya pada majalah yang berada pada genggaman Ushijima. Netranya terkunci kala ia melihat volly pantai di salah satu halaman yang sedang Ushijima buka.

Bukan volly yang membuat ia tertarik. Namun pemandangan pantainya yang sukses membuat dirinya ingin pergi ke tempat hamparan penuh pasir itu.

Ide kecil terbesit di kepala (name). Ia menoel-noel lengan Ushijima, membuat sang empu menolehkan matanya.

"Ada apa?"

"Nee Waka-kun, karena waktu cutimu masih lama, bagaimana kalau kita liburan?"

Ushijima mengernyitkan dahinya sambil membawa salah satu kudapan manis yang berada di depannya.

"Kemana? Prakiraan cuaca bilang hujan akan terus turun dalam beberapa hari," ucapnya sambil mengunyah kudapan yang tadi ia bawa.

(name) menunduk. Tangan kecilnya terkepal di atas pahanya.

"Ah begitu. Kalau begitu lain kali saja," ucapnya yang dibuat seceria mungkin.

Di dalam lubuk hatinya, (name) ingin menangis. Namun apa daya? Kalau memang cuaca buruk akan terjadi, ia tidak bisa memaksakan keinginannya.

Apalagi sebentar lagi Ushijima akan mengikuti turnament bersama timnya. Ia tidak mau kalau suaminya sakit hanya karena sikap kekanak-kanakannya itu.

Hal yang bisa dilakukan oleh (name) adalah menunggu semesta mengizinkan dirinya untuk berlibur bersama Ushijima.

Hanya bersama Ushijima.

Ushijima menutup majalahnya. Mengangkat sebelah tangannya lalu menaruhnya di atas surai (h/c) milik (name).

"Kita lihat cuaca besok. Kalau memungkinkan, kita bisa keluar untuk menghabiskan waktu bersama."

(name) mengangkat kepalanya. Menatap binar pada suaminya yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Ha'i!!"

***

Keesokan harinya

JDARR

Suara petir menyambar begitu keras diiringi rintikan hujan yang kian turun dengan deras.

(name) bersidekap di depan jendela ruang tengah rumahnya. Menghela nafasnya berat lalu memijit pangkal hidungnya.

Hahh~ prakiraan cuaca memang selalu benar.

Ushijima berjalan mendekati (name). Wanita itu lantas membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan suaminya.

"Maaf. Kau pasti sudah menunggu hari ini tiba," ucapnya sedikit tertunduk.

(name) menggeleng sambil mengibaskan tangannya di udara.

"Tidak apa. Lagipula ini bukan salahmu, Waka-kun."

Ushijima mendekatkan tubuh berototnya pada tubuh mungil (name). Memeluknya hangat dan mengusap punggungnya pelan.

"Mungkin lain kali. Akan ku usahakan."

(name) balas memeluk Ushijima. Tidak menghiraukan irama jantungnya yang masih terkejut atas perlakuan mendadak itu padanya.

"Baiklah, aku akan menunggu hari itu tiba."

***

"Bagaimana kalau kita main volly saja?"

"Main volly? Di luar kan hujan."

"Kita masih bisa memainkannya di dalam rumah."

"Haahh?!"

Meskipun mengecewakan, tapi aku senang bisa menghabiskan waktu bersamanya.

TBC

My Husband {Ushijima Wakatoshi}Where stories live. Discover now