Chap 6

11.9K 1.5K 102
                                    

Saat turnament...

Ushijima berlari menuju tengah lapang. Bola dilambungkan dan...

Bukk

...pukulan lurus itu sukses jatuh di lapangan tanpa halangan dari tim lawan.

Sorakan dan tepuk tangan begitu bergema kala si pemain kidal itu berhasil mencetak satu point untuk tim Adlers.

(name) yang tengah menonton suaminya bermain itu tersenyum-senyum. Melihat betapa hebatnya Ushijima ketika sedang berada di lapang.

"Kyaa Ushijima-san sangat hebat sekali!!"

Suara teriakan histeris itu terdengar begitu nyaring di sebelah (name).

Wanita itu melirikkan ekor matanya. Melihat dua gadis yang sedang ber-fangirl ria.

"Dia seorang pria yang tampan, tinggi, lalu...ahh~ aku tidak bisa mendeskripsikannya lebih jauh lagi."

Hoo jadi mereka sangat menyukai Waka-kun.

(name) membuka telinganya lebar-lebar. Menangkap setiap perbincangan dari dua gadis itu.

"Dia terlalu sempurna."

"Bagaimana kalau kita minta tanda tangan lalu berfoto bersamamya saat turnament ini selesai?"

"Ide bagus!"

(name) mendelikkan matanya. Mengepal tangannya kesal.

Dia sudah punya istri tau!

***

Pertandingan kali ini dimenangkan oleh tim Scweiden Adlers dengan kemenangan telak.

(name) berjalan cepat menuju lapang utama. Tangannya membawa satu kresek putih berisi minuman isotonik untuk Ushijima.

Sesampainya di lapang, (name) melihat dua gadis yang tadi duduk di sebelahnya tengah berbincang dengan Ushijima.

Meskipun pria itu merespon seadanya, namun hanya melihatnya saja sudah membuat hati (name) memanas.

"Ushijima-san, boleh aku minta tanda tanganmu?" tanya salah satu gadis itu.

Ushijima hanya berdehem. Menerima spidol yang disodorkan kepadanya lalu menyoretkannya di atas kertas putih.

Gadis itu berbinar. Mengangguk-anggukan kepalanya sambil berucap terima kasih.

Iris sang gadis menatap temannya seolah mengisyaratkan sesuatu.

Merasa mengerti, ia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

"Ushijima-san, kami ingin berfoto bersamamu!" ucapnya antusias.

(name) mendengus kesal. Ia berjalan cepat menuju Ushijima sebelum hal-hal yang tidak ia inginkan terjadi di hadapannya.

Ushijima kembali berdehem, masih dengan wajah datarnya.

Gadis itu mengangkat ponselnya tinggi-tinggi. Menyelaraskan tinggi ponsel itu dengan tubuh jangkung Ushijima.

Kini mereka berdua mengapit Ushijima.

Saat hendak mengambil gambar, dua gadis itu tersentak ketika melihat seorang wanita berdiri di hadapan mereka dengan mata yang memicing.

"Waka-kun aku membawakanmu minuman isotonik," ucap (name) yang dibuat selembut mungkin.

Ushijima berjalan ke arah (name). Tidak menghiraukan dua gadis yang tengah mengernyitkan dahinya heran.

Pria itu menarik kresek yang (name) pegang lalu mengambil botol minuman isotonik di dalamnya.

"Terima kasih."

(name) tersenyum. Ushijima lantas membuka tutup botol itu lalu meneguknya habis.

Dua gadis itu masih tak bergeming di posisinya.

Mereka berjalan mendekati Ushijima, penasaran siapa wanita yang baru saja memanggil pria itu dengan nama kecilnya.

"Ushijima-san siapa wanita ini?" tanya salah satu gadis.

"Dia istriku. Kenapa?"

Dua gadis itu refleks membulatkan mata dan mulutnya.

"M-maafkan kami. Kami merasa lancang pada anda," ujar dua gadis itu sambil membungkuk memohon di depan (name).

(name) mengibaskan tangannya. Tersenyum meskipun dipaksakan.

"Tidak apa. Aku mengerti kalian sangat mengidolakan suamiku," balasnya.

Dua gadis itu kembali meminta maaf lalu pergi sejauh mungkin dari pasutri itu.

Ushijima menatap datar sedangkan (name) menghela nafas lega.

Dia adalah milikku. Ku tekankan, milikku. Paham?

***

"Lama tak jumpa, (name)-san!!"

"Are Hoshiumi-kun? Kageyama-kun? Bagaimana kabar kalian?"

"Kami baik-baik saja. Bahkan kami tadi bermain dengan baik!!"

"Kalian hebat sekali!"

"Arigatou!!"

"Ushijima-san kau kenapa?"

"Dadaku terasa sesak melihat interaksi (name) dengan Hoshiumi."

"Kau cemburu?"

"Ya. Dia istriku dan dia milikku."

...aku tidak mengira Waka-kun juga merasakan apa yang aku rasakan.

TBC

My Husband {Ushijima Wakatoshi}Where stories live. Discover now