Chap 9

11.5K 1.3K 248
                                    

Saat itu, di ruang tamu...

Ushijima dan (name) tengah duduk di undakan belakang rumahnya. Menikmati angin sepoi-sepoi sambil meminum secangkir teh dan memakan kudapan manis.

Ting tong

Serempak mereka berdua menolehkan kepalanya ke dalam rumah.

"Biar aku yang membukanya," ucap (name).

Buru-buru (name) berjalan menuju pintu rumahnya. Menarik kenop pintu untuk mencari tahu siapa yang menekan bel rumahnya.

Clek

Pintu terbuka. Iris (e/c)-nya terbelalak kala mendapati seorang pria tua yang berdiri sambil tersenyum ke arahnya.

"Tou-san?!"

Pria tua itu terkekeh. "Hallo nak. Bagaimana kabarmu?"

(name) balas tersenyum.

"Aku baik-baik saja. Mari masuk," titahnya.

(name) menuntun Tou-san yang ia sebut itu menuju ruang tamu. Memintanya duduk lalu pergi ke dapur untuk membuat jamuan.

Tak lama berselang, Ushijima datang ke ruang tamu lalu duduk di hadapannya.

"Lama tak jumpa, Tou-san. Apa kau baru sampai dari Amerika?" tanya Ushijima.

"Yah... Seperti yang kau lihat," balasnya.

Pria tua itu, Utsui Takashi datang ke kediaman sang anak serta menantunya siang ini.

Kedatangan yang mendadak itu membuat Ushijima serta sang istri terkejut.

Pasalnya, Tou-sannya itu tidak memberitahu mereka terlebih dahulu yang membuat mereka belum sempat menyiapkan diri untuk bertemu dengannya.

Sesekali Ushijima dengan sang ayah berbincang ringan. Membahas tentang tim volly Ushijima yang berhasil menjuarai pertandingan.

(name) melangkahkan kakinya menuju ruang tamu sambil membawa nampan di tangannya.

Wanita itu menurunkan nampan di atas meja dengan hati-hati lalu menaruh satu-persatu isian nampannya di atas meja.

"Silahkan dinikmati, Tou-san."

Kini terdapat dua cangkir serta sepiring kudapan manis di atas meja.

Sang ayah berdehem sambil tersenyum.

Pria tua itu menarik cangkir berisi teh hijau lalu menghirupnya pelan.

"Ahh~ sudah lama aku tidak mencium aroma ini," ucapnya lalu menyeruput teh hijau itu dengan hati-hati.

(name) tersenyum lalu duduk di sebelah Ushijima.

Hening sesaat. Tidak ada yang membuka obrolan di antara mereka.

Merasa canggung, (name) membuka suaranya.

"Apa Tou-san merindukan Jepang?"

Utsui Takashi tersenyum sambil menaruh cangkir yang ia pegang di atas meja.

"Tentu. Aku merindukan Jepang, keluargaku, putraku, dan menantuku," balasnya tersenyum sambil menyipitkan matanya.

(name) terkekeh. "Kami juga merindukanmu, Tou-san."

Ushijima hanya mengangguk tipis.

Sang ayah kembali terkekeh.

"Tapi yang paling aku rindukan dan mungkin yang paling aku tunggu adalah kehadiran seorang cucu."

Ushijima yang sedang meminum tehnya sontak tersedak.

Dengan cepat (name) menepuk-nepuk punggung Ushijima untuk meredakan batuknya yang tak kunjung berhenti itu.

Sang ayah tertawa. Menarik kembali cangkir tehnya lalu menyeruputnya.

"Kapan kalian akan memberikanku seorang cucu?" tanyanya yang diakhiri kekehan.

"K-kami masih berusaha," balas (name) gugup.

Ia bisa merasakan wajahnya kian memerah saat melihat Tou-sannya tengah menyeringai tipis ke arah mereka.

"Berusahalah dengan keras. Aku sudah tidak sabar ingin menimang seorang cucu."

"Hm. Tunggu kabar baiknya saja," balas Ushijima santai. Membuat (name) menyikut pelan pinggang sang suami.

Utsui tersenyum penuh arti.

Apa yang ia katakan memang sepenuhnya benar.

Pria tua itu ingin cepat-cepat melihat Ushijima kecil di ruang lingkup keluarganya. Ia ingin kembali merasakan bagaimana merawat seorang anak kecil.

Sang ayah bersidekap dada. "Kalau boleh minta, aku ingin cucu laki-laki," ujarnya.

"Hm. Akan kami usahakan."

"A-ah iya."

Apa semudah itu menentukan jenis kelamin bayi?!

***

Setelah kepulangan ayah sekaligus ayah mertua...

"..."

"W-Waka-kun, kita-"

"Kita bisa membuatnya malam ini."

"E-eh?! M-maksudmu?!"

"Mungkin kita juga bisa membuatnya detik ini."

"Detik ini?! T-tapi ini masih sore dan kita ada di ruang tamu."

"Tidak ada salahnya selama kita melakukannya di rumah sendiri."

"A-ah t-t-tapi-"

"Aku mulai."

"Tunggu-hmppp."

...a-aku tidak mau menjelaskannya lebih jauh.

TBC

Aku gak siap namatin book ini😭

My Husband {Ushijima Wakatoshi}Where stories live. Discover now