10 | sempurna

209 60 30
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa vote sama komennya ya...


🌻🌻🌻

Suasana sebuah warung makan yang berada di dekat kampus Permata tampak ramai karena sudah sore dimana semua pelajar sudah membubarkan dirinya dari sekolah.

"Hai beb!! " Sapa seorang gadis yang langsung mendudukkan tubuhnya di kursi depan beberapa laki-laki yang sedang asik dengan ponselnya masing-masing. Gadis itu menatap tajam sosok di depannya lalu mencubit lengan teman yang ada di sampingnya hingga meringis kesakitan.

"Apaan sih? " Ucap Raisa sambil mengelus-elus lengannya yang putih itu. Lisa yang mencubit nya itu pun memberi imbauan lewat pesan singkat di ponselnya.

"Gue gak nyangka seorang Stella bisa berbuat seperti barusan, " Ucap Lisa yang masih tidak dihiraukan sosok di depannya.

"Emang gue juga gak nyangka, padahal kan rumor yang nyebar dia sukanya sama Farhan. " Sahut Raisa mulai memerankan perannya. Namun sayang hal itu masih tidak bisa mengalihkan konsentrasi ketiga cowok di depan mereka.

"Gue masih gak habis pikir, " Balas Dino tanpa memalingkan wajahnya dari ponselnya.

"Apa sih? Emang lo tau apa? " Ucap Raisa judes seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ya taulah.. Soal dia pergi sama dua cowok sekaligus kan? " Kini bukan Dino yang menjawab melainkan Rian. Kedua gadis itu terkejut namun tetap mempertahankan sikapnya.

"Cuma itu? " Balas Lisa tersenyum licik. Tangannya meraih sebotol minuman yang disodorkan gadis yang berada di sampingnya. Ia membuka lalu meneguk isinya hingga tertinggal setengah.

"Gak usah drama! " Balas Farhan mulai membuka bicara tanpa berniat melihat bagaimana ekspresi lawan bicaranya itu.

"Jangan menyimpulkan hal yang cuma dilihat tanpa didengar, " Entah darimana pemikiran itu muncul, seketika suasana di meja itu mulai tegang.

"Lo habis kepentok? " Seketika Raisa menempelkan kedua tangannya ke kepala orang yang dimaksud dengan dramatis.

"Kalian bisa gak diem, " Ucap Rian dengan nada dingin. Memang mungkin seperti itu karena serius dengan game online mereka bahkan pacar pun dianggap nyamuk, ganggu.

Raisa memajukan bibir bawahnya satu cm karena kesal dengan kelakuan sosok di depannya itu. Apa ini yang namanya diduakan dengan game.

Karena merasa tidak dianggap kedua gadis itu pun memutuskan untuk menghubungi orang yang beberapa menit yang lalu dibicarakan. Panggilan lagi dan lagi ditolak dan kini mereka sudah menyerah. Lisa menghembuskan napas dengan gusar sungguh hari yang paling buruk baginya.

"Astaga!! Mata gue ternoda.. " Ucap Lisa lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Bagaikan magnet gadis itu menarik perhatian semua pengunjung yang ada di sana. Raisa pun mengarah ke arah pandangan temannya itu dan dengan spontan berdiri hingga ketiga orang di depannya pun melakukan hal yang sama.

"Gue kira apaan?! " Ucap Rian lalu kembali ke posisi semula. Tak perduli dengan apa yang diucapkan lelaki itu, dengan cepat kedua gadis itu mengatur posisi dan penampilan mereka dengan bercermin di ponsel masing masing.

"Kalian disini juga? " Ucap seorang gadis yang tak lain adalah Stella yang baru saja mereka hubungi tadi. Bukannya menjawab pertanyaan temannya itu kedua gadis tadi malah mendekat ke arah cowok yang berapa di belakang Stella.

VLINDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang