14 | Kode rahasia

108 23 7
                                    

Stella tak henti-hentinya melompat-lompat di atau kasur seraya berteriak ria tak jelas. Wajahnya berseri-seri dengan pipi yang sudah merah layaknya tomat.

"WOI.. BERISIKKK!!! " Teriak Satria tak kalah kencang hingga urat lehernya menegang. Bukannya berhenti gadis itu justru semakin bersemangat melompat dan melemparkan gulingnya ke arah sang kakak.

"Sumpah gue BAHAGIAAA BANGETTTT!!! " Teriaknya lalu merubah posisi menjadi duduk menghadap lawan bicaranya yang wajahnya itu memerah. Bukan karena ikut bahagia, melainkan karena menahan amarah yang mungkin sudah berada di ubun-ubun.

"Kayaknya gue bakal sering sering jogging deh, " Cowok itu menaikkan sebelah alisnya mencoba mencerna ucapan adik astralnya itu.

"Jangan bilang Lo suka sama cowok ya, gak bakal gue biarin!! "

"Bodo amat, yang penting...  i'm very very happy ! "

"Sumpah sial banget tuh cowok, hahaha.. " Dengan penuh amarah gadis itu melempar semua benda yang ada di dekatnya. Dasar saudara kurang ajar!!

"WOI WOI WOI GUE BILANGIN SAMA MAMA YA!! " Teriak Satria lalu menghilang dari tempat itu. Sungguh apakah ini yang dinamakan saudara durhaka? Emang ada?

"Pergi aja sana!! Dasar tuh anak kayaknya kebanyakan garem, bikin naik darah mulu.. "

"Atau jangan jangan pas hamil tuh anak Bunda ngidamnya garam ya, atau pas udah lahir waktu gula abis buat bikin susunya diganti micin kali ya? " Seketika pikiran absurt nya mulai lagi. Sungguh kenapa gadis seperti ini justru bisa menjadi juara kelas?


***


Di tempat lain kini Raisa dan Rian tengah makan bersama di sebuah restoran yang  ramai karena sudah masuk waktu makan siang. Bagi pasangan ini tidak ada yang namanya malam minggu, yang ada bagi mereka hanya jalan jalan dan menikmati mengisi perut yang mulai keroncongan di siang atau sore hari. Namun, hal itu tak berlaku bagi Raisa dan kedua teman anehnya siapa lagi kalau bukan Stella dan Lisa.

Selama menjalin hubungan gadis itu memang tak pernah bercerita kemana saja ia akan pergi pada malam hari bersama temannya. Bukan berniat sok rahasia atau berbohong, tapi jika pacarnya tahu hal itu mungkin ia akan berpikir hal yang buruk.

Kadang ia bingung kenapa gadis yang suka keluar malam dicap orang lain terutama ibu-ibu komplek sebagai anak nakal. Atau sekedar mewarnai rambut pun sudah digosipkan dimana-mana.

Pernah ia pergi malam hari dan ternyata di tempat itu ada kekasihnya. Dan dengan mudahnya ia memberi alasan karena sedang kerja kelompok yang tugasnya harus dikumpul esok hari atau sekedar beralasan kalau mau makan atau minum di tempat itu.

Untungnya pacarnya selalu percaya apa yang ia katakan, walau itu kebohongan.

"Makan yang bener, jangan hp mulu!! " Tegur Rian yang sadar pacarnya itu tak lepas-lepasnya dari benda. Gadis itu pun mengangguk pelan dengan senyum pasrah  lalu meletakkan ponselnya di atas meja.

"Gue bingung sama temen yang satu kamu itu.. " Gadis itu mendongkrak wajahnya  dengan tatapan bertanya tanya.

"Maksud gue itu si Stella, " lanjutnya.

"Sejak kapan kamu jadi kepo gini?" Ucapnya mulai menggoda.

"Ya gini ya, sebelum tuh anak nunjukin perasaan kita itu adem adem aja.. walau pas kadang nongkrong itu tuh anak gak dianggap sahabat si.. "

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: May 26, 2021 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

VLINDERNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ