Chapter XXIII - Time Suddenly Stopped

10.2K 1.6K 108
                                    

01 Juni 2020

..

Satu jam lagi, acara pengucapan janji suci akan berlangsung di halaman dekat mansion. Halaman luas dengan rerumputan hijau dan pepohonan rindang yang tinggi, telah di hias dengan begitu indah.

Beberapa pekerja mansion Lee sibuk dengan tugas masing-masing. Ada yang sibuk dengan hidangan, kemudian sebagian menambahkan dekorasi bunga matahari sebagai hadiah spesial dari keluarga Lee untuk Haechan.

Hampir keseluruhan dekorasi di penuhi dengan bunga matahari yang terlihat segar. Warnanya yang cantik membuat pemandangan indah terhampar luas di depan mata.

"Tidak kusangka, Mark akan menikah."

Sehun berkomentar, sedangkan Jaehyun mengangguk. Tidak ada salah satu pun dari mereka yang menyangka bahwa Mark akan menikah secepat itu.

Dulu pemuda itu menolak banyak gadis dan juga sebagian submissive yang mencoba mendekatinya. Tak ada ekspresi ketertarikan dari sudut pandangnya. Ia bahkan tidak berniat sama sekali untuk memiliki pasangan, namun justru sekarang mereka merasa takjub berdiri di sana. Di tengah-tengah acara yang sebentar lagi akan di mulai.

"Mark kita sudah dewasa, aku akan melihat Taeyong sebentar."

Jaehyun beranjak dari duduknya. Ia akan mengunjungi Taeyong sebentar sebelum acara pengucapan janji suci di mulai.

Ia akan bercerita sedikit tentang persiapan terakhir pagi tadi kepada Taeyong, berharap sang pujaan hati merespon ucapannya.

Jaehyun tahu, ia telah menelan kesedihan yang begitu banyak. Kehilangan calon bayi dan juga pasangannya yang hingga kini tidak sadarkan diri.

Tapiㅡ ia berusaha untuk menjadi lebih kuat lagi. Karena Taeyong nanti pasti akan lebih terpuruk darinya. Dan jika hal itu terjadiㅡ maka Jaehyun lah yang harus berada di sisinya dan menenangkan kekasih hatinya.

Ia yakin, Taeyong nanti juga akan mengerti dengan apa yang sekarang mereka alami. Bahwa semua itu adalah sebuah ujian hidup untuk mereka.

Jeno memperhatikan Jaehyun yang menghilang di balik pintu gerbang. Rasa-rasanya, ia juga ingin menemui Jaemin dan menceritakan banyak halㅡ lebih banyak hal yang terjadi dari kemarin malam hingga pagi ini.

Ia juga ingin berbagi banyak kisah kepada Jaemin.

"Aku akan melihat Jaemin juga."

Sehun mengangguk, ia mengerti bagaimana perasaan Jeno. Memang ia tidak pernah mengalami hal serupa, tapi melihat Jaehyun waktu ituㅡ sekarang Jeno pun tidak ada bedanya.

Mereka sama-sama berjuang demi sang pujaan hati. Berusaha bangkit dan berdiri dengan keteguhan hati. Menopang rasa sakit di dalam dada agar tetap terlihat tegar.

Terkadang aku iri dengan merekaㅡ

Sehun tersenyum. Si manis di sampingnya tersipu dengan perlakuannya. Tangan Sehun bergerak untuk mengusap dengan penuh kasih pipi sang pujaan hati yang berwajah manis bak bayiㅡ yang kini telah resmi menjadi pendamping hidupnya.

ㅡ pria-pria hebat yang akan menjadi panutan di masa depan.

"Kau terlihat semakin cantik, Lu."

"Diamlah~"

Luhan merengek, suaranya terdengar lembut dan pelan. Pria cantik itu terlalu pemalu semenjak Sehun pertama kali bertemu dengannya.

"Jangan malu~"

Sehun menggodanya. Menyentuh dagu si manis dan berkedip beberapa kali dengan senyuman yang tidak luntur sedari tadi.

Native [Nomin] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora