Bab 26 : makan berdua

53.9K 3.8K 106
                                    

Kayla tersenyum sepanjang jalan, dibonceng pak Satya merupakan sebuah kebahagiaan. Ingin rasanya Kayla setiap hari dibonceng pak Satya, ke kampus pasti romantis sekali hihi.

Kebahagiaan Kayla semakin bertambah saat Pak Satya mengajaknya makan. Meskipun pak Satya mengajaknya makan entah karena kelarapan atau kasian ia tak peduli, yang terpenting bisa makan bersama dengan pak Satya.

"Mau makan apa?" Tanya pak Satya

"Terserah pak Satya aja. Kayla ngikut."

Pak Satya terdiam sebentar, mungkin lagi memikirkan makanan apa yang ingin ia makan.

"Nasi goreng mau?"

"Mau banget pak. Kayla suka nasi goreng" jawab Kayla antusias. Ia sangat suka nasi goreng.

Tak lama Pak Satya menghentikan motornya di penjual nasi goreng pinggir jalan.

"Makan disini nggakpapa kan?"

Kayla menoleh ke warung nasi goreng pinggir jalan, ia mencium bau wangi nasi goreng yang membuat perutnya keroncongan.

"Mau dong pak. Dari baunya kayanya enak deh nasi gorengnya. Kayla nggak sabar mau makan" ucap Kayla langsung menarik tangan pak Satya masuk.

"Pak nasi goreng 2 sama es teh 2" ucap pak Satya

Setelah memesan Pak Satya akan berjalan menuju kursi pembeli. Namun tiba-tiba ia terdiam.

"Kay kamu nggandeng tangan saya sampai kapan?"

Kayla seolah sadar lamgsung melepas tangan pak Satya. Mukanya memerah malu.

"Eh maaf pak khilaf hehe"

Pak Satya hanya menggeleng kemudian berjalan menuju kursi di ikuti Kayla.

"Pak Satya sering kesini?"

"Sering. Saya langganan disini"

"Wiih pasti enak nasi gorengnya? Kayla juga mau deh langganan disini besok-besok biar samaan sama pak Satya"

Pak Satya hanya tersenyum melihat Kayla yang sudah kembali seperti dulu lagi.

"Kenapa pak kok senyum-senyum lihatin Kayla. Kayla tambah cantik ya? Atau tambah gemesin?" Tanya Kayla sambil menaik turunkan alisnya.

Pak Satya tertawa "PD banget sih kamu"

Kayla menatap Pak Satya takjub baru kali ini ia melihat pak Satya tertawa padanya.

"Kenapa kamu lihat-lihat saya? Saya ganteng ya" tanya Pak Satya menahan tawanya.

Kayla semakin takjub pak Satya mau mengajaknya bercanda. Ini sebuah kemajuan.

"Iya pak Satya ganteng banget." Jawab Kayla sambil menyangga dagunya dengan kedua tangan diatas meja.

Pak Satya langsung berdehem membenarkan duduknya dan mengusap hidungnya. Kayla mengernyit melihat pak Satya yang seperti salah tingkah.

Belum sempat Kayla meledek pak Satya yang salah tingkah nasi gorengnya sudah sampai. Kayla langsung melahap nasi gorengnya yang benar-benar enak.

"Eh ada pak Satya. Saya ikut duduk di sini boleh ya"

Kayla langsung mendongak melihat seseorang yang mengganggu waktu berduanya dengan pak Satya. Kayla sebal kenapa harus ada bu Arsya sih, dosen yang terkenal paling gencar mendekati pak Satya. Mana duduknya deket-deket pak Satya lagi.

"Pak Satya sendirian? Wah kebetulan saya juga sendirian. Saya temani ya pak"

Kayla mendelik sebal mendengar ucapan bu Arsya. Memangnya bu Arsya nggak lihat ada Kayla duduk di hadapan pak Satya.

"Enggak ini sama Kayla" jawab pak Satya

"Ooh ini adik pak Satya?. Hai kenalin saya kak Arsya, ya ampun kamu cantik banget" ucap bu Arsya dibuat semanis mungkin.

Kayla menatap sebal bu Arsya. Ha? Apa tadi dia bilang? Adik? Ya ampun sejak kapan Kayla jadi adik pak Satya. Mana ngenalin diri nyuruh manggil kak lagi, idih udah tua juga masih mau dipanggil kakak.

"Bukan adik saya. Ini mahasiswi saya"

Bu Arsya terkejut mendengar jawaban pak Satya.

"Kenapa makan berduaan sama mahasiswi pak? Saya juga bisa temenin kok" ucap bu Arsya sambil menatap sinis Kayla.

Kayla hanya diam dan terus makan nasi goreng walau sekarang berasa hambar setelah kedatangan bu Arsya.

"Tadi mobilnya mogok. Trus saya antar pulang kasian cewek sendirian" jawab pak Satya santai.

"Kenapa nggak suruh naik ojek online aja?"

Kayla semakin geram dan ingin memaki bu Arsya karena cerewet sekali seperti pacar yang cemburu padahal bukan siapa-siapa pak Satya, tapi ia harus menahan diri. Kayla harus terlihat kalem di depan pak Satya.

"Kebetulan rumah saya dekat bu dengan Kayla jadi nggak papa sekalian bareng"

Kayla cukup senang mendengar jawaban pak Satya. Kayla senang pak Satya membelanya, padahal rumah Kayla dan kontrakan pak Satya cukup jauh.

"Kayla makannya udah belum. Ayo pulang nanti sampai rumah kemaleman. Saya permisi ya bu"

Bu Arsya hanya bisa mengangguk sebal dengan kepergian pak Satya dan Kayla yang kini sudah ia tandai sebagai musuhnya. Lihat saja nanti kalau semester depan ia sampai jadi dosen Kayla, ia akan langsung memberinya nilai D.

Kayla langsung naik motor pak Satya. Sepanjang perjalanan tak ada yang memulai pembicaraan. Kayla ingin mengajak bicara namun  moodnya hancur gara-gara bu Arsya.

Jarak rumahnya masih jauh sekitar 20 menit lagi. Udara malam semakin dingin, Kayla tak membawa jaket dan hanya memakai kemeja lengan pendek saja. Tak terfikir olehnya kalau akhirnya malam ini ia akan berboncengan motor dengan pak Satya. Tau gini ia akan memakai jaket atau paling tidak memakai baju lengan panjang. Kayla terus bergidik ketika angin malam terus membelai lengannya yang tak terbalut kemeja.

Pak Satya tiba-tiba menghentikan motornya di pinggir jalan lalu turun dari motor di ikuti Kayla. Kayla mengernyit bingung ketika pak Satya melepas jaketnya.

"Ini kamu pakai. Kamu pakai baju lengan pendek gitu nanti masuk angin"

Kayla menganga tak percaya.

"Ta-tapi nanti pak Satya dingin. Perjalanan masih jauh pak" Kayla merasa tak enak hati

"Nggak papa. Saya pakai lengan panjang. Udah biasa jarang pakai jaket"

"Bener nih pak?"

"Hmm" pak Satya hanya berdehem.

"Makasih pak Satya" ucap Kayla dengun senyum yang dibuat semanis mungkin.

Pak Satya menatap Kayla sebentar kemudian mengangguk dan naik kembali ke motornya.

Sepanjang perjalanan Kayla terus tersenyum, dan memeluk dirinya yang menggunakan jaket pak Satya dan membayangkan jika ia benar-benar memeluk pak Satya saat dibonceng naik motor. Huaaa senangnya.

Sesampainya di rumah Kayla langsung berjingkrak-jingkrak ketika motor pak Satya sudah menghilang dari pandangannya. Rasanya ia ingin menghentikan waktu agar bisa terus bersama pak Satya.

"Kakak kenapa?"

Kayla langsung berhenti berjingkrak saat Rana adiknya sudah ada di sebelahnya.

"Nggakpapa. Mama sama kak Alvin mana?"

"Itu di depan tv"

Kayla langsung lari masuk dan berteriak memaki Alvin kakaknya. Ia sudah tega membuat Kayla ketakutan.  Kayla juga mengadukan perbuatan Alvin ke mamanya, Alvin langsung berteriak minta ampun karena langsung mendapat jeweran dari mamanya.

Kayla sudah tak menghiraukan kesakitan Alvin, ia langsung naik ke kamarnya dan berguling-guling di kasur. Sekarang Kayla punya rencana lagi buat mendekati pak Satya setelah ini.

To be continued
______________________________________

☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai hari ini aku double update ya, Karena cerita part ini masih kelanjutan dari part sebelumnya. Semoga kalian suka😙

My Ice Dosen Donde viven las historias. Descúbrelo ahora