#I'll be with you 💕

345 30 6
                                    

Assalamualaikum my readers
Bucin meimei dan mail👀

Trimakasih sudah membaca part part gaje sebelumnya..
Semoga suka ya..

Jangan lupa votement nya biar semangat menuntaskan cerita khayalan gaje ku ini😂

Happy reading 💜💜💜

____________

Beberapa hari setelah pertemuan itu meimei dan mail masih saja terpuruk dalam diam bahkan mereka tak saling menghubungi, hanya diam dan melamun sendirian memikirkan hal yg sma berulang ulang..

Stres dan frustasi seakan-akan terus merundung pikiran mereka bahkan sempat terlintas di benak meimei ingin melukai dirinya dan ingin melenyapkan nyawanya sendiri.. namun beruntung nya akal sehat nya masih terus melindunginya nya..

***

Setelah berminggu-minggu mei mei merenung dan berdiam diri ia kini merasa bosan dan ingin membuang penat di kepalanya dengan berjalan jalan sejenak ke mall yang ada di dekat alun alun kota..

Setibanya di sana ia trus berjalan melihat lihat sekeliling untuk menjernihkan pikirannya, dan berahir dengan singgah di sebuah cafe untuk menikmati secangkir coklat hangat yg mnurut penelitian coklat dapat merangsang hormon kebahagiaan sehingga ia dapat melepaskan stress...

Meimei masih menyesap nikmatnya coklat itu dan merasakan manis nya melewati kerongkongan nya.. sesekali ia memejamkan mata untuk menikmati minuman itu dan berusaha melupakan hal-hal yg memberikan tekanan untuk nya ahir ahir ini..

Tiba-tiba ia di kejutkan suara ketukan di meja nya dan menampakan wajah yg tak asing baginya selama ini..

"Hei.. apa kabar? kau sendiri je kah? Mana mail?"

" Mm yaa, aku sndri je.. , kau apa kabar zain, kau buat apa kat sini?" Balas meimei yg ternyata org itu adalah zain..

"Aku baik.. sedang jalan je kesini, bosan lah tinggal duduk di rumah berdiam diri tak kemanapun.. mkannya aku keluar.. tak perduli lah dgn covid tu.. yg pnting aku ikut protokol kesehatan kan hehe" jawab tengil zain meluapkan kekesalannya dengan wabah yg sedang menyebar di seluruh dunia..

"Emmm apa lah kau ni zain hehe" jawab meimei dengan terkekeh kecil

"Sedih sangat nampak.. kau tak apa kah? Ada masalah kah? Cerita lah dgn aku.. kau tak usah risau aku bukan zain yg dulu" kata zain setelah memperhatikan meimei yg tak seceria seperti biasanya..

"Hehe apa lah zain aku tak apa.. hanya mslah kecil je" jawab meimei seadanya

"Tak mungkin masalah kecil buat kau sedih macam ni mei.. cerita lah,, tak ape, setidaknya kau bisa lepaskan beban kau sedikit,, aku kan kawan kau mei.." ucap zain lembut dan penuh ketulusan

Meimei tak punya pilihan lain selain berbagi cerita dengan zain supaya bebannya sedikit berkurang..

Akhirnya ia pun menceritakan smuanya pada zain bahwa ia tak mendapatkan restu dari orang tuanya karna perbedaan keyakinan.. cerita meimei pun sempat membuat zain terkejut karna tak percaya jika di lihat kembali kedekatan mail dengan ayah meimei layaknya seorang anak dan sahabat dengan ayahnya..

Setelah bercerita meimei mengusap air matanya yg tak sadar menetes sedari tadi sejak ia bercerita..

Zain yg melihat merasa perihatin dan hanya bisa menenangkan meimei..

"Terimakasih zain aku lega dah boleh keluarkan beban ni.. " ucap meimei berterima kasih kepada zain..

"Mm,, sama sama mei.. terkadang kamu harus menceritakan sebuah masalah kepada orang lain agar beban mu sedikit terkurangi.." balas zain

Hate Being LoveOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz