Devil's Word Magic In Fairy Tail

44

Pria itu pergi begitu dia muncul, seolah-olah dia tidak lebih dari hantu.

"Dia pergi ..." gumam Makarov.

Tidak lama sebelum peristiwa itu dilupakan dan suasana riang guild kembali, tidak ada yang keberatan atau memperhatikan pria berkulit putih itu.

Gildarts di sisi lain, berjalan ke tuan lama.

"Apa yang diinginkan pria itu dengan Arthur kita ...?" Gildarts berbisik pada Makarov, jelas khawatir.

"Aku tidak tahu ... Tapi orang itu ... Apakah kamu melihatnya bergerak?" Makarov bertanya.

"Tidak sedikit pun, saat dia membalikkan punggungnya dia sudah pergi ..." jawab Gildarts.

"Ini sepertinya merepotkan ..." gumam Makarov.

Pria berwajah pucat itu telah menghilang dari aula guild tanpa ada yang menyadarinya.

Tidak ada yang memperhatikan, bukan santa Penyihir peringkat delapan Makarov Dreyar, bukan Ice mage dibandingkan dengan level yang sama dengan para santa, Ur Milkovich, atau bahkan Ace of Fairy tail sendiri, Gildarts Clive.

"Dia kuat, baiklah, naluriahku berkata begitu. Tapi itu menimbulkan pertanyaan ... Mengapa seseorang seperti itu membutuhkan Arthur untuk apa pun jika dia berada di level yang begitu tinggi?" Gildarts berkomentar tentang masalah yang dihadapi.

"Semoga tidak ada yang buruk." Ur masuk, berjalan ke dua pria dari tempat dia berdiri sebelumnya.

"Mmm ... Sebaiknya kita memperingatkan Arthur begitu dia kembali." Kata Makarov, yang kedua anggotanya mengangguk.

Untuk seseorang yang mereka bahkan tidak bisa ikuti gerakannya, mereka tidak ingin memusuhi orang seperti itu.

Gildarts sendiri yakin akan bertarung, namun ia meragukan kemenangannya.

Bahkan lebih sedikit yang bisa dikatakan untuk dua lainnya.

Maka, hari itu berlalu ketika malam tiba dan matahari pagi terbit di cakrawala.

...

(Arthur POV)

Hari baru, tidak tidur membuat saya tidak bisa, pelatihan baru!

Saya merasa luar biasa! Kira tidur lebih dari setengah hari itu baik untuk saya. Yup, tentu saja.

Either way, saya segera turun dari tempat tidur dan berjalan ke aula Persekutuan. Bisa saja saya berteleportasi, tetapi berjalan-jalan di pagi hari selalu menyegarkan!

Saya tiba cukup awal, aula itu sebagian besar kosong selain fakta itu cukup berantakan.

Hukuman Guru terhadap saya sudah berakhir, meskipun saya masih membiasakan membersihkan aula setelah sesuatu terjadi.

Khususnya dengan sihir.

Persetan nah aku melakukannya dengan tangan lagi!

"{Clean}, {Repair}, {Fix}." Saya mengucapkan tiga kata itu, membawa aula dari alkohol yang kotor, berbau, menuju aula yang dipoles bersih yang sangat berbeda sehingga Anda melihat dua versi secara terpisah sehingga Anda tidak akan dapat membuat koneksi bahwa mereka adalah tempat yang sama.

Iya. Seburuk itu.

Itu norma di sini.

Karena mereka tidak harus membersihkannya ... Mereka menjadi liar ...

Kakek bahkan tidak membiarkan saya menghentikan mereka sebelumnya, mengatakan mereka harus bersenang-senang dan saya harus mendapatkan hukuman saya!