villain ㅡ papa han jisung

294 74 2
                                    

⚠ n s f w ; memuat hal-hal berunsur kekerasan, menjijikan, dan tidak diperkenankan untuk pembaca dibawah tiga belas tahun.

seorang pemuda dengan surai biru tua tengah menyusuri gang-gang sempit di dekat bar. ia menggunakan pakaian serba hitam dimulai dari jaket, celana, masker, sampai topi. netranya menatap sekeliling, memastikan keadaan sedang lengang barulah ia mendekati bak sampah besar milik salah satu bar.

tangannya gencar memilah tumpukan sampah bau di bak tersebut. bau alkohol, bau busuk, bahkan bau sperma pun ada tercampur menyeruak hidung. sembari ia mencari sesuatu, matanya sesekali melirik kanan kiri, takut kalau tiba-tiba saja ada yang memergokinya mengais tempat sampah.

"gotcha," setelah puas mendapatkan apa yang ia cari, pemuda itu segera kembali ke rumah.

sebuah bangunan minimalis bercat putih dominan dengan sedikit hitam turut menghiasi di bagian furnitur itu ialah rumahnya. ia segera masuk dengan menenteng plastik hitam di tangan kanannya.

pemuda itu melepas topi dan masker, barulah wajahnya terlihat sempurna memantul di cermin. han jisung, begitu orang tuanya memberi nama. ia segera mencuci tangannya pada wastafel, lalu kembali pada bungkusan plastik hitam diatas meja.

han jisung membawa plastik tersebut menuju kamarnya, sebuah ruangan dimana ia sudah ubah menjadi kamar bedah kecil-kecilan seperti milik yang jeongin. jemarinya membuka kaitan plastik tersebut, lalu menaruh isinya pada nampan logam.

"baiklah janin kecil, mari memberimu nama." jisung terkekeh suram sembari menggunakan sepasang sarung tangan karet. barulah ia mengambil sebuah box hitam berisikan pisau dengan ukuran macam-macam sekali.

"bagaimana kalau han jiyu? papa suka sekali nama itu." han jisung mengelus janin itu perlahan, seperti menyalurkan kasih sayang kepada janin mati itu.

jisung meraih sebuah pisau kecil, lalu membedah bagian kulit luar janin tersebut. "tragis sekali, padahal sudah empat bulan. pasti mama-mu masih suka minum alkohol," monolognya sembari sibuk menyayat bagian kulit luar tersebut.

selesai di bagian kulit, jisung mengambil segelas air. dengan sarung tangannya, ia telaten membersihkan darah yang masih ada pada janin tersebut. jisung turut merobek sedikit bagian perut si janin agar mengeluarkan segala cairan didalamnya. jadilah janin putih yang sudah bersih di tangan han jisung.

pemuda itu mengambil sebuah kotak kaca berukuran kecil, janin bersih itu ia masukan kedalamnya lalu menyimpannya kembali di tempat semula. jisung meregangkan otot-ototnya, pekerjaan lainnya menunggu. yakni membersihkan keempat pasang mata.

jisung mengambil keempat toples kaca berisikan dua buah bola mata yang cukup bersih. ia hanya perlu mengganti airnya dan menyuntikkan cairan di korneanya, itu saja. pemuda bermarga han itu melakukannya dengan tenang, ia tengah sibuk mencuci keempat toples kaca tersebut.

selanjutnya, ia sudah menyiapkan sebuah botol berisikan cairan tertentu dan sebuah alat suntik. jisung membuka tutup alat suntik tersebut, mengisinya dengan cairan dan menjentikkan suntikannya.

mata demi mata sudah jisung selesaikan dalam waktu singkat. ia kembali memasukkan pasangan bola mata tersebut pada toples kaca yang sudah bersih. "hmm, warna mata hijau, masih jadi favoritku." ucapnya ketika memandangi kedua bola mata yang ia congkel dari seorang turis asing beberapa bulan lalu.

jisung meletakkan kembali toples-toples dan peralatan lain sesuai tempatnya semula. ia juga sudah berganti pakaian menjadi yang lebih casual. kini pemuda han itu tengah bersantai sembari meminum sebuah bir kalengan dingin. tiba-tiba saja ponselnya bergetar menandakan pesan masuk.

pemuda itu segera meneguk habis birnya ketika membaca pop-up pesan tersebut. ia meninggalkan rumahnya segera menuju tempat berkumpul bersama teman-temannya. "baiklah, papa datang~"

villain, straykids [✓]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz