Level 12

261 36 6
                                    

9 Mei 2018

19:00

"Sayang" seruan yang amat Hyungwon kenal, mengisi gendang telinganya begitu keluar dari pintu kantor.

Mata jernih Hyungwon mendapati Wonho menyambutnya dengan senyuman super tampan. Motor besar warna merah yang ia jadikan sandaran, mampu menimbulkan decak kagum pejalan kaki, memuji ketampanan kekasih Hyungwon tersebut.

Habisnya Wonho sudah seperti bintang iklan motor sport sekarang, di dukung dengan celana jeans, t-shirt merah dan jaket bomber melekat pas pada tubuh proposionalnya.

Penampilan tampan Wonho setidaknya bisa sedikit mengangkat bahu Hyungwon yang semula turun karna tidak mood. Langkah gontai, wajah sayu dan tubuh tidak bersemangat, memunculkan pertanyaan dari Wonho.

Seburuk apa pekerjannya hari ini, sampai lelaki kesayangannya tampak menyedihkan begini?

Bibir Hyungwon melengkung ke bawah, berbanding terbalik dengan senyum cerah milik Wonho. Kaki panjangnya melangkah makin dekat, Wonho sudah merentangkan tangannya lebar lebar, bersiap untuk memberi pelukan penyemangat agar kekasihnya tidak sedih lagi.

Lelaki manis berbalut kemeja putih dan celana bahan warna hitam tersebut segera menjatuhkan diri dalam pelukan si dominan, menumpukan seluruh beban tubuhnya.

Tangan besar Wonho memberi tepukan tepukan lembut, dan Hyungwon sendiri sibuk menyembunyikan wajah kusutnya di perpotongan sang kekasih, sekalian menghirup aroma menenangkan dari lelaki ini.

"Harimu buruk?" Wonho berinisiatif membuka obrolan. Detik berikutnya, ia merasakan kepala Hyungwon mengangguk.

"Gara gara kesalahan seseorang?" terka Wonho.

"Bagaimana kau tau?" Hyungwon mendongak, mencoba melihat wajah Wonho.

Si tampan tersenyum, "Aku tadi sempat bertemu Changkyun, dan dia bilang kau harus lembur karna kesalahan seseorang"

"Bertemu Changkyun?" Hyungwon mengulangi, seingatnya Changkyun sudah pulang sejak jam kantor berakhir. Lantas ia melepas pelukan kekasihnya, melihat jam tangan. Pukul 19:02. "Kau sudah menunggu disini sejak tiga jam lalu?" mata Hyungwon berkedip lucu.

Wonho mengangguk mengiyakan, "Memang kenapa?"

"Kenapa tidak menelponku kalau sudah di luar?" terselip nada kesal dipertanyaannya.

"Aku takut mengganggu" jawab Wonho enteng, seakan menunggu selama tiga jam bukan masalah besar.

Wajah Hyungwon berubah makin kesal, bibir mengerucut sering kekehan ringan Wonho mengalun. Hyungwon kesal karna lagi lagi Wonho mampu membuatnya merasa bersalah. Menunggu tiga jam itu bukan waktu yang sebentar, toh nanti ia bisa pulang sendiri, tidak usah di jemput.

Tanpa di duga, Wonho menyibak poni Hyungwon, kemudian memberi kecupan selama beberapa detik disana. Mengira ngira sampai kekasih mungilnya merasa tenang. 

TBC

makasih banyak semuanya ✨

Gradiola | MONSTA X hyungwonhoWhere stories live. Discover now