[03] Jalan

129 47 79
                                    

Jena mengetuk-ngetuk kamar Jeno berniat untuk meminta izin, tetapi sang pemilik kamar tidak menampakan batang hidungnya sama sekali.

"Kak.. eh? Gak dikunci. Kenapa gak daritadi aja aku buka ck."

"Jeno?"

Jena mencari kakaknya sampai masuk kedalam kamar mandi Jeno, tapi nihil.

"Sudahlah mungkin menelfon nya cara yang paling efek—"

"HAYOLOH NGAPAIN?!"

"ASTAGA!! KAKAAAAAAKK NGAGETIN AJA!!!"

Puas mengerjai adiknya sampai tertawa terbahak-bahak, "HAHAHA."

"Dicariin daritadi kemana aja sih?!" dengus Jena kesal.

"Itu di dapur, masa kamu gak liat kakak lagi bikin kopi?"

"Aku mau izin jalan sama Renjun."

Jeno menatap Jena sebentar, "Yaudah sana hati-hati, jangan pulang larut malem!"

Tak lama Jena memeluk sebentar kakaknya lalu ia pergi tanpa meninggalkan jejak, "Iya kak Jeno yang ganteng. bye~"

"Ckck, dasar bayi besar."

"Renjun, kita mau kemana?" tanyaku sambil melirik Renjun yang sedang memasang seatbelt nya.

"Hotel." jawab Renjun dengan wajah tanpa dosa.

"Ngawur."

"Ya jalan-jalan lah sayang, masa mau ngerambet." Renjun mencubit pipi Jena gemas.

Jena hanya tertawa renyah, "Auh Jena baper, baru kali ini seorang Huang Renjun bilang sayang ♡.♡"

Renjun berhenti memakai seatbelt nya lalu menatap datar Jena, tangannya tidak beralih dari setir mobil yang ia pegang.

"Yaudah aku salah bilang. Aku gak sayang kamu. Kamu itu bodoh, berisik,petakilan."

"Ih kok gitu :<"

Kesel dong dibilang bodoh, berisik, petakilan sama pacar. Udah mah sering insecure ini Renjun dengan enaknya bilang gitu ㅠ.ㅠ

"Itu apa Jen?!" tunjuk Renjun pada kaca mobil sebelah kanan Jena.

"Apa? Gak ada apa-ap—"

chu

Renjun mengelap lembut bibir Jena dengan tangannya, "Manis."

"INJUN NAKAL!!!"

Jena memukul Renjun tanpa ampun, sudah dipastikan mukanya merah sepertinya kepiting rebus.

"AW ADUH SAKIT AMPUN JEN AMPUN! iya maaf udah dong."

"Puas!" Jena mengacak pinggangnya, "Suruh siapa nyium sembarangan!"

"Tapi kamu suka kan?" Renjun menaikturunkan alisnya.

"Apa sih jangan kek gitu muka kamu jatohnya kaya Jeno, gak lucu."

"Ahaha."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gone | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang