[14] Moody

58 17 8
                                    

Tuts piano bergerak menuntut perlahan aransemen musik yang diciptakan sungguh sangat menenangkan jika di dengar.

"Jena, lo gak mau istirahat dulu sebentar gitu? Dari tadi gak istirahat emang gak cape?"

Chenle dan Jisung menatap Jena jengah.

Pasalnya mereka berdua ingin menanyakan perihal tugas kepada Jena, tapi Jena malah sibuk meng aransemen musik hingga lupa dengan keberadaan dua makhluk menggemaskan ini.

"Enggak, gue lagi gak minat istirahat. Nanti malem aja kalian dateng ke rumah gue ya? Lagian deadline kan masih lama."

Raut muka Chenle berubah khawatir,  "Iya sih, tapi gak segitunya juga lo gak istirahat sampe detik ini."

Jena menoleh sambil tersenyum, "Percaya deh, gue gapapa."

"Yaudah deh kita mau pulang duluan. Kalo ada apa-apa hubungin gue ataupun Jisung ya."

"Iya, hati-hati ya~" lambai Jena pada keduanya.

"Jena, kamu mau makan apa?" Tanya Renjun.

"Aku sedang malas makan Njun, kamu duluan aja."

Reaksi renjun hanya mengerlingkan matanya, sudah jadi kebiasaan jika Jena malas makan seperti ini. Pasalnya Jena akan membiarkan perutnya kosong sampai dia tergopoh-gopoh dengan maagh nya yang kambuh.

Ya sebenarnya Jena ingin makan, tapi entah mulutnya menolak untuk mengunyah apapun yang ia makan.

"Jena, dengar aku."

Tangan Renjun memegang kedua bahu Jena, meluluhkannya adalah senjata terakhir yang Renjun punya. Jika saja ada Jeno disini mungkin Jena sudah takut akan Kakak nya itu.
Jena paling takut kalau sudah berurusan dengan marahnya Jeno.

"Dari jam istirahat pertama sampai sekarang belum ada makanan sedikitpun yang masuk ke perut kamu. Kamu mau sakit kaya nya ya?"

Jena menggeleng pelan. Tetap pada posisinya, kepalanya bertumpu diatas tangannya sembari menghadap dengan pandangan yang kosong.

"Ayo bangun, aku sudah pesan bibimbap dan dimsum. Tidak ada penolakan, atau aku akan benar-benar marah padamu Jena Agatha!" Ditariknya lengan Jena dengan paksa hingga si empunya merasa kesakitan.

Yap. Renjun sudah pada posisi marah yang sebenar-benarnya sekarang.

 Renjun sudah pada posisi marah yang sebenar-benarnya sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gone | Huang RenjunWhere stories live. Discover now