Sudah tak terhitung berapa kali pulpen yang diketuk Jena diatas meja, dirinya merasa jenuh moodnya agak tidak baik hari ini.
Jisung mengambil sebelah headset Jena, "Lo kenapa deh daritadi bengong terus kek sawan."
"Ngawur lo!"
"Kenapa? Ayo cerita sama gue." Jisung menelungkupkan wajahnya pada meja, matanya terpejam tapi ia masih bisa mendengar Jena berbicara.
Jena menghembuskan nafas berat, "Renjun... Dia gak ada kabar seminggu ini."
"Loh emangnya dia gak kasih tau lo?"
Jena mengernyitkan dahinya. "Kasih tau apa?"
"Dia ikut sama mama papa nya ke China tapi cuma sebentar katanya."
"Mau ngapain?"
Yang ditanya cuma mengendikan bahunya, "Gak tau."
Memang sebelumnya Renjun memberitahu Jena tapi tidak untuk berangkat ke China.
Renjun hanya bilang ia akan pergi ke rumah saudaranya tanpa ada kejelasan kapan keberangkatannya.
Jema kira saudara yang dekat, nyatanya Renjun pamit tanpa memberitahu yang sebenarnya.
↔
Jena mencolek-colek bahu Jisung yang tepat berada di sampingnya,
Rebahan di kasur milik Jena.
Jangan salah paham Jisung ini masih saudaranya Jena dan Jeno, sudah biasa jika Jisung berkunjung hanya sekedar numpang tidur, ngobrol di kamarnya Jeno, dan lain-lain.
"Sung, ada kak Jeno gak sih di bawah?"
"Gak tau tuh tadi masih ada di bawah pas gue lewat." jawab Jisung dengan matanya yang tetap terfokus main game.
"Oh iya deh." Jena melanjutkan membaca novel yang ia beli kemarin dengan Jaemin.
Bicara soal Jaemin, dia kemarin meminta id line Jena katanya sih kalo ada apa-apa biar gampang.
Sampai saat ini Jena tidak menerima lagi balasan dari Renjun bahkan notifikasi sekarang ini malah dipenuhi oleh grup kelas dan eksul yang diikuti oleh Jena.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
