~Teman Baru Lagi~

1.3K 162 15
                                    

"Sekarang?" Hannah melipat kedua tangannya.

Aku mengangguk pelan. Setelah memastikan bahwa tugas untuk hari ini selesai, kami menuju Istana Sapphire. Aku baru saja memikirkan hal ini dan ternyata kami belum membuat janji untuk bertemu dengan Tuan Penyihir. Bagaimana jika beliau tidak ada di tempat sekarang?

Apa lebih baik kembali dulu? Hm...tidak, aku harus mengetahuinya hari ini juga. Kalau beliau memang tidak ada di tempat, kami akan kembali lagi nanti. Pokoknya kami harus tahu kebenarannya hari ini!

Aku dan Hannah hanya diam di sepanjang perjalanan. Kami larut dalam pikiran masing-masing. Aku tidak tahu apa yang Hannah pikirkan, tapi aku sedang memikirkan kalau yang ku dengar kemarin semoga hanya bercandaan antara Tuan Putri dan Tuan Penyihir.

Tanpa terasa, kami sudah memasuki halaman Istana Sapphire. Dari jarak yang tidak jauh, aku melihat sesosok familiar berjalan menuju Istana Sapphire. Mungkin dia merasakan kehadiran kami karena dia akhirnya menoleh pada kami.

"Eh, apa yang Kalian lakukan di sini teman-teman?" dia bertanya pada kami. Sosok familiar itu adalah Seth, kepala pelayan Istana Sapphire sekaligus teman kami.

Seth menghampiri kami dengan seulas senyum. Yah, Seth bukan orang yang bisa menunjukkan ekspresi sebebas itu, tapi aku yakin dia senang melihat kami.

"Apa Kalian kabur dari pekerjaan masing-masing?" Seth bertanya menggoda kami.

Hannah yang terpancing pun akhirnya berseru, "enak saja! Kami itu sudah mengosongkan jadwal untuk kemari tahu!"

Seth terkekeh pelan, dasar dua anak ini. Melihat mereka itu seperti melihat dua anak kecil sedang bermain. Lucu sekali.

Seth berhenti terkekeh dan menatap kami, "lalu, Kalian kenapa kemari? Aku tidak merasa Kalian mengosongkan jadwal dan pergi kemari untuk bertemu dengan ku."

"Memang bukan," Hannah membalas lagi, "Kami ingin bertemu Tuan Penyihir. Apa beliau ada di dalam?"

"Ada. Ayo ikut aku!" Seth berbalik dan melangkah pergi.

Segera saja kami mengikuti Seth. Saat masuk ke dalam istana, aku terpana. Istana ini benar-benar bersih dan rapi. Padahal istana ini sudah tidak digunakan beberapa tahun karena Yang Mulia tidak suka menerima tamu.

Melihat kondisinya yang sangat bersih dan rapi ini, aku jadi merasa kalau Seth pantas menjadi kepala pelayan. Omong-omong, ku rasa tugas utama Seth adalah melayani Tuan Penyihir. Bagaimana hubungan antara majikan dan pelayan ini? Apa baik-baik saja?

TOK! TOK! TOK!

Suara pintu diketuk. Aku tersadar dari lamunan. Sudah lama aku tidak melamun. Nah, setelah ini, apa yang harus ku tanyakan pertama kali pada Tuan Penyihir?

"Masuklah, Seth!"

Dari dalam, terdengar suara Tuan Penyihir. Seth membuka pintu dan masuk terlebih dahulu. Seth membungkuk hormat dan menginfokan bahwa aku dan Hannah datang untuk bertemu dengan beliau.

Hening beberapa saat. Apa Tuan Penyihir sedang sibuk? Memang seharusnya kami membuat janji temu dulu ya. Aduh, bagaimana ini?

"Suruh mereka masuk."

Eh?

Seth mempersilakan kami masuk dan duduk di sofa. Kami hanya mengikuti ucapan Seth dan duduk, tapi kami tidak melihat Tuan Penyihir di mana pun. Saat aku sedang berpikir, Hannah tiba-tiba memekik kaget menatap tumpukan buku yang ada.

Aku mengikuti arah pandangan Hannah dan ikut memekik kaget. Di tumpukan buku itu, tepatnya di atasnya, Tuan Penyihir duduk membelakangi kami dengan sebuah buku di genggamannya. Bukankah itu berbahaya? Tumpukan bukunya saja tingginya melebihi pintu!

Chance (WMMAP FANFIC) || S1✓ [REVISI]Onde histórias criam vida. Descubra agora