~~Tamu~~

1.3K 148 49
                                    

Satu minggu kemudian

Athanasia sudah sembuh dari demamnya beberapa hari yang lalu. Terima kasih atas bantuan Lucas yang memaksanya minum obat dengan cara luar biasa.

Setelah kejadian di danau itu, Jennette di-blaclist dari pesta minum teh milik Athanasia atas perintah Claude. Jujur, Claude ingin memberikan hukuman lebih berat dari itu. Namun, Athanasia menolak dan berkata bahwa hukuman ini sudah berat.

Saking sayangnya dengan putrinya tersebut, Claude akhirnya menurut. Setelah Athanasia, kini giliran Lucas yang menghadap Claude. Tak perlu basa-basi, tujuannya adalah memperkuat sihir pelindung milik Athanasia.

Namanya juga sayang, tentu saja Claude langsung setuju dengan ide Lucas tentang putrinya. Ketika Lucas pamit untuk melaksanakan tugas, Claude meninggalkan Istana Garnet dan pergi menemui Athanasia bersama Felix. Tujuannya jelas, memperbarui sihir pelindung milik Athanasia.

"Papa?"

Claude menoleh ketika dipanggil. Baru saja dia akan memasuki Istana Emerald untuk mencari Athanasia, putrinya itu malah mendatanginya dari arah taman.

"Kenapa tidak bilang kalau mau datang kemari? Athy bisa menyiapkan acara minum teh," Athanasia tersenyum menghampiri Claude.

"Itu tidak perlu, aku hanya ada urusan dengan mu," Claude berucap datar.

"Eh? Apa Athy membuat janji dengan papa hari ini?" Athanasia agak panik, pasalnya dia tidak ingat kalau pernah membuat janji dengan Claude untuk hari ini.

"Tidak. Aku hanya datang untuk memperbarui sihir pelindung mu, itu saja," jawab Claude membuat Athanasia menghela napas lega.

Tak perlu buang-buang waktu, Claude segera memperbarui sihir pelindung tersebut. Lingkaran sihir muncul di hadapan Athanasia. Berapa kali pun dia melihatnya, lingkaran sihir milik ayahnya sangatlah indah. Tak butuh waktu lama, sihir pelindungnya selesai diperbarui.

"Selesai."

"Terima kasih, papa!" Athanasia memeluk Claude dan mencium pipinya.

Padahal niatnya ingin kembali dan menyelesaikan pekerjaannya setelah memperbarui sihir pelindung itu. Namun melihat keimutan putrinya itu, Claude membatalkan rencananya. "Ayo kita minum teh, Athy."

Dan setelahnya, mereka mengadakan acara minum teh di taman mawar milik Athanasia. Mereka menikmati waktu bersama. Syukurlah kali ini tidak ada gangguan sedikit pun. Hari ini, entah kenapa sangat tenang.

Author POV end

***

"Yang Mulia sudah memperbarui sihir pelindung mu?" Lucas mengambil kue kering.

"Iya. Pagi ini papa datang dan memperbaruinya."

Saat ini aku sedang di Istana Sapphire. Kalau kalian tanya alasannya, itu karena Lucas memanggil ku. Agak kurang sopan, tapi biarlah. Aku rindu dengan fosil berjalan ini.

"Tuan Putri."

"Hm?" aku meletakkan cangkir ku.

"Kemari," ucap Lucas sambil menepuk-nepuk ruang di sebelahnya. Aku suruh duduk di sebelahnya? Baiklah.

Aku berdiri dan menghampiri Lucas. Saat aku akan duduk, tangan ku ditarik dan aku jatuh terduduk di pangkuan Lucas. "Apa yang Kau lakukan?" tanya ku panik. Hei! Jantung ku lemah Kau tahu?

"Diamlah. Aku butuh asupan energi," ucap Lucas memeluk ku dari belakang. Ku rasakan kepalanya yang bersandar di bahu ku. Rambutnya menggelitik leher ku.

"Kalau Kau butuh asupan energi, makan sana! Kenapa malah memeluk ku begini?" aku mencoba melepaskan diri, tapi pelukan Lucas semakin erat.

"Ah, Kau ini lugu sekali! Asupan energi yang ku maksud itu Kau, Tuan Putri."

Chance (WMMAP FANFIC) || S1✓ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang