Jimin baru saja akan memulai aksinya di depan Jungkook namun tiba-tiba saja ia di kagetkan oleh suara teriakan milik sang ibu.
Jimin membuka matanya, Kemudian mendudukkan dirinya di atas ranjang miliknya. Jimin menggaruk-garuk kepalanya, bukankah semalam ia tidur bersama jungkook tapi kenapa jungkook tiba-tiba saja langsung menghilang?
Entahlah tapi jimin hanya belum percaya saja jika malam panas yang ia lewati bersama jungkook hanyalah sebuah mimpi belaka. sangat di sayangkan padahal di dalam mimpinya itu Jimin kelihatan begitu berbeda dari dirinya di kehidupan nyata, sangat liar dan juga menggoda. Benar-benar bukan dirinya sekali tapi setidaknya Jimin tetap berharap jika suatu hari nanti ia bisa mewujudkan mimpi itu jadi kenyataan, ia ingin melihat ekspresi bahagia yang sama seperti yang Jungkook tunjukkan di dalam mimpinya itu." ouwh, anak mommy baru bangun yah? mommy cuma ingin memberitahu saja kalau semalam setelah kau tertidur Jungkook pamit pulang. ia tidak jadi menginap di rumah kita karena ibunya memintanya untuk pulang ke rumah. sebelum jungkook pulang ia memberikan bingkisan kecil ini pada ibu. tidak perlu cemberut begitu, ibu belum melihat isinya kok. jadi sekarang bukalah. Ibu keluar dulu ya, ok?" rambut Jimin di elus-elus, Baekhyun tersenyum , Begitu gemas melihat wajah manis putranya yang baru saja bangun dari tidur itu. Jiminnya memang menggemaskan . mirip sekali dengan bayi.
Setelah ibu Jimin keluar dari kamar, Jimin buru-buru memeriksa isi totebag pemberian Jungkook dan setelah melihat isinya jimin pun tersenyum lebar. Ia kemudian menghamburkan semua permen pemberian kekasihnya itu ke atas ranjang kemudian berlari untuk mengambil ponselnya di dalam tas ransel miliknya.
Dengan senyum yang merekah, Jimin pun segera menghubungi nomor Jungkook,kekasihnya. Tidak lupa dengan sebelah tangannya yang mengenggam permen strawberry pemberian Jungkook, Jimin benar-benar bahagia.
" Hallo, Kookie, sudah bangun?" Jikin mengucapkannya dengan nada yang begitu imut hingga membuat sang kekasih yang baru saja terbangun dari tidurnya itu buru-buru berlari untuk membuka jendela kamarnya. " Sayang cepat buka jendela kamarnya, aku ingin sekalk melihat wajah manis kekasihku pagi ini. Aku benar-benar merindukanmu, kau tahu?"Jimin menganggukkan kepalanya kemudian turun dari atas ranjangnya dan membuka Jendela kamarnya yang memang letaknya berseberangan dengan jendela kamar Jungkook. Begitu jendela kamar Jimin terbuka, Jungkook langsung tersenyum lebar. pagi ini Kekasihnya terlihat imut sekali, niat hati ingin menerkam namun apa daya usia mereka jadi penghalang. Lagipula Jungkook tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak menyentuh kekasih manisnya itu hingga nanti tiba saatnya mereka berdua menikah. Jungkook hanya tidak ingin Jiminnya hamil di luar nikah, apa kata orang-orang jika melihat remaja seusia Jimin berkeliaran di luar rumah dengan perut yang membuncit, tidak lucu bukan jika kekasihnya di jadikan bahan olok-olokan, Jungkook tidak mau.
" Kookie?" Jungkook segera tersadar dari lamunannya, ia melihat ke arah kekasihnya yang kini berada di balkon kamarnya sambil melambai-lambaikan tangan mungil itu ke arahnya.Ah, benar -benar menggemaskan. Jungkook jadi tidak tahan ingin sekali menikahi Jimin secepatnya. kalau bisa sekarang juga.
"Terima kasih Kookie-ah, Chim senang sekali karena Kookie memberikan Chim permen yang banyak." ucap Jimin sambil melompat-lompat. Jungkook yang khawatir buru-buru menghentikan aksi kekasih mungilnya. Tidak lucu bukan jika kekasih mungilnya itu jatuh dari atas sana.
"Berhentilah melompat-lompat sayang, kalau jatuh bagaimana? apa kau senang melihat Kookiemu ini sedih, Hmm?" Jimin menurut, ia segera menghentikan aksinya saat itu juga. Jungkook mengelus dadanya, syukurlah kekasihnya itu mau mendengarkannya."Sayang?" Jimin dengan semangat langsung menjawab panggilan Jungkook. " Iya, kenapa kookie?" mata jungkook berkedip-kedip, ia lalu melihat ke atas langit, akhirnya salju pertama yang ia nanti-nantikan turun juga. Ini adalah salju pertama yang turun tahun ini. Jungkook ingat setiap tahun kekasih mungilnya itu pasti akan mengajaknya keluar rumah, menghabiskan malam mereka bersama untuk berkencan hingga larut malam.
"Kookie-ah? lihat saljunya turun. malam ini ayo pergi kencan bersama Chim, Yeaayy..."
Jungkook buru-buru mengangguk, ia senang sekali melihat kekasihnya itu bahagia.
"Tentu saja, ayo pergi kencan malam ini."
Jimin bertepuk tangan.
"Masuklah sayang, udaranya dingin. Kalau kau tiba-tiba sakit kita tidak akan pergi malam ini, apa kau mau?" mata jimin membulat, tanpa kata ia pun segera berlari dan menutup pintu balkon kamarnya. Todk lupa jendela kamarnya juga.
Jungkook tertawa melihat tingkah lucu kekasihnya mungilnya itu.
TBC

YOU ARE READING
100% MY TYPE •JIKOOK/KOOKMIN•
Fanfiction"eomma...???" "iya sayang ada apa...???" "apa yang halus kookie lakukan agal tellihat cepelti pahlawan supel...???" ucap jungkook sambil menunjukkan miniatur superhero favoritnya yaitu ironman kepada ibunya. "kookie ingin jadi ironman yah...???". "i...