"kumohon buka pintunya Sayang, aku bisa menjelaskan semuanya. Ok, aku tahu aku salah tapi tolong dengarkan penjelasanku dulu, kumohon." Jimin menangis, awalnya dia berniat menyantap sarapan paginya namun tidak jadi karena moodnya yang terlanjur memburuk. Salahkan saja Jungkook yang telah membuat emosinya menjadi tidak stabil. Jimin tidak tahu mengapa hanya dengan melihat wajah Jungkook saja ia menjadi emosi. Entah ini semua memang karena keinginannya atau justru sebaliknya. Intinya ia hanya ingin sendirian sekarang.
"tidak. Sebaiknya Kookie pulang saja karena Chim tidak ingin melihat wajah Kookie sekarang. Melihat wajah Kookie hanya akan membuat Chim marah, jadi sekarang pulang atau Chim tidak akan mau bertemu dengan Kookie lagi" ucap Jimin sambil mengusap air matanya sementara sang Ibu yang kaget mendengar suara teriakan sang anak buru-buru bangkit dari atas tempat tidur, tidak lupa mampir di depan cermin hanya untuk memastikan apakah wajahnya masih tetap dalam keadaan glowing saat bangun pagi.
"ada apa sayang, apa yang terjadi? mengapa kau sampai menangis seperti ini. Ayo katakan pada Eomma siapa yang membuatmu jadi begini, hmm?" Jimin berbalik, menatap wajah lusuh sang Ibu yang baru saja terbangun dari tidur cantiknya. Teriakan Jimin memang sama dahsyatnya dengan milik Jungkook. Sama-sama besar.
"Kookie...Kookie yang melakukannya Eomma. Chim kesal karena Kookie membuat Chim marah. Chim hanya menelfon Kookie karena Chim pikir Kookie pasti akan datang jika Chim panggil.
T-tapi..tapi Kookie malah meneriaki Chim, mengatai Chim penganggu padahal Chim hanya lapar Eomma. Adek bayinya juga butuh makan. Hiks...Hiks..." Baekhyun segera memeluk tubuh putranya, ia tahu kalau di balik pintu itu ada Jungkook jadi ia memutar kunci kamar Jimin dan membiarkan Jungkook masuk ke dalam kamar Jimin.Jimin yang mendengar suara pintu terbuka pun langsung melepaskan pelukan Ibunya. Ingin marah tapi yang membuka pintunya ini adalah Ibunya. Jadi setelah Jungkook berdiri di hadapannya, Jimin buru-buru menggeser posisinya. Bersembunyi di balik punggung mungil sang Ibu lalu memeluknya dari belakang. Meletakkan dagunya di pundak tak lalu mempoutkan kedua bibirnya. Enak saja, ia masih marah tapi di depan sana Jungkook malah tersenyum manis. Seolah- olah melupakan kejadian yang baru saja terjadi di antara mereka berdua.
"eomma, bisakah Eomma menyuruh Kookie pulang. Chim tidak mau melihat Kookie." rengek Jimin namun Baekhyun yang tidak ingin membuat masalah semakin rumit pun memilih untuk meraih tangan Jungkook dan juga tangan putranya dan lalu menyatukannya. Membiarkan Jungkook mengenggam tangan Jimin.
"Eomma tidak suka melihat kalian berdua bertengkar jadi Eomma mohon maafkan Kookie sekali ini saja, ok?" Jimin diam. Jungkook pun sama namun bukan berarti tautan tangan mereka juga tetap seperti itu. Jungkook adalah orang pertama yang memeluk Jimin saat ia sadar jika pria kesayangannya itu hampir menangis. Yah, sedikit banyaknya Jimin merasa egois karena tidak ingin mendengar penjelasan Jungkook terlebih dahulu. Semua hal yang terjadi pasti ada alasannya dan hal itulah yang coba Jimin pahami sekarang. Pelukan hangat itu di balas, Jimin ikut memeluk Jungkook menjadikan pelukan mereka semakin mengerat saja. Jungkook mengelus wajah Jimin sementara Jimin sementara Jimin menatap wajah Jungkook dengan linangan air mata yang mengalir di kedua pipinya.
"maafkan aku" ucap Jimin dan Jungkook serentak, Baekhyun tersenyum, bangga karena telah berhasil membuat Jimin dan Jungkook baikan.
Jungkook menghapus air mata Jimin, mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin. Jimin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jadi ia memilih untuk memejamkan kedua matanya. Baekhyun? salah tingkah. Buru-buru berlari ke luar kamar karena tidak tahu apa gunanya ia tetap berada di dalam kamar menyaksikan putranya dan juga Jungkook saling berciuman.
Baekhyun berlari dengan dua rona merah di kedua pipinya, melihat kedua anak itu menikmati ciuman mereka membuat Baekhyun jadi merindukan Chanyeol. Sudah lama sekali mereka tidak melakukan hal itu lagi jadi sekarang hal yang perlu Baekhyun lakukan adalah mencari dimana suaminya. Memulai hari dengan sedikit
berolahraga pagi di atas ranjang mungkin adalah pilihan yang tepat. Selain itu ia juga perlu menuntaskan hasratnya, tidak enak jika mengatasinya seorang diri. Pelayanan Chanyeol memang nomor satu untuk Baekhyun. Bahkan di saat hari libur tak jarang mereka berdua akan menghabiskan waktu mereka di atas tempat tidur. Bergelut manja demi meraih kepuasan mereka masing-masing. Di usia seperti mereka, bercinta adalah salah satu cara untuk mempererat hubungan jadi tidak mengherankan jika setiap ada kesempatan mereka pasti akan melakukannya.Chanyeol yang sedang mandi di dalam kamar mandi pun sampaj kaget saat Baekhyun tiba-tiba memeluk tubuh telanjangnya dan kemudian mendorongnya ke dinding. Ada dua sensasi yang kini di rasakan oleh Chanyeol, yang pertama sakit yang kedua nikmat. Sakit karena badannya terbentur di tembok dan nikmat karena detik itu juga Baekhyun langsung menciumnya tidak lupa ikut memanjakan miliknya di bawah sana. Chanyeol kewalahan karena tidak bisa mengendalikan suara laknatnya. Salahkan saja Baekhyun yang kini menyerang bagian bawah tubuhnya. Membuat gerakan dramatis hingga suara desahan Chanyeol kian tak tertahankan. Baru kali ini Baekhyun mau melakukannya lagi karena seingat Chanyeol istrinya ini adalah tipe subnissive yang hanya akan pasrah dan menuruti semua keinginan dominannya. Pasrah, membiarkan ia yang memimpin dan sisanya Baekhyun hanya perlu pasrahbdan menerima segala perlakuan Chanyeol saat mereka berdua sedang bercinta.
"aku ingin melakukannya di bawah shower, apakah itu boleh Daddy, hmm?" Baekhyun melepaskan kulumannya di bawah sana kemudian beralih menjilat area perut sixpack sang suami. Wajah Chanyeol memerah, cara Baekhyun mengucapkannya benar-benar imut hingga membuat Chanyeol semakin bergairah. Pokoknya tidak ada ampun bagi Baekhyun karena bisa dipastikan setelah melakukan hal ini istrinya itu mungkin akan kesulitan berjalan.
Satu hentakan yang dilakukan oleh Chanyeol mampu membuat Baekhyun berteriak. Hal itu tentu saja membuat Jimin dan Jungkook sedang bermesraan di dalam kamar jadi kaget. Jimin buru-buru turun dari atas pangkuan Jungkook padahal Jungkook baru saja akan menggerayangi tubuh mungil kekasihnya itu. Jadilah wajah Jungkook begitu datar saat Jimin berlari dan membuka pintu kamarnya. Meninggalkannya seorang diri di dalam kamar dalam kondisi hard setengah mati. Pokoknya Jungkook tidak mau tahu, setelah ini Jimin harus bertanggung jawab atas dirinya, ia butuh pelepasan dan Jimin adalah medianya.
"sayang, kau pergi kemana. Bagaimana bisa kau meninggalkanku sendirian dalam keadaan seperti ini." ucap Jungkook sambil berlari menyusul Jimin. Tidak lupa menutup bagian bawahnya menggunakan sarung. Gawat jika Ayah dan Ibu Jimin memergoki miliknya berdiri.
Jimin gelisah, ia berdiri di depan pintu kamar mandi milik Ayah dan Ibunya yang nampaknya telah di kunci dari dalam. Jimin takut, menyangka bahwa suara teriakan Ibunya yang baru saja ia dengar itu karena ulah Ayahnya. Bisa jadi kan Ayahnya marah dan lalu memukul Ibunya. Mungkin, menyiksanya?
Menyiksa dalam artian enak sih iya."Eomma...Appa, apa yang terjadi. Jangan bertengkar, Chim janji akan menjadi anak yang baik. Tolong jangan berteng... eh?"
Pintu kamar mandi yang awalnya Jimin sangka terkunci ternyata tidak. Kedua mata Jimin membelalak, kaget melihat apa yang sedang di lakukan oleh kedua orang tuanya di dalam sana. Ada Ayahnya yang saat ini menyetubuhi Ibunya di pinggiran bathup."akh...Ahh...Ahh..Yeollie-ah, kumohon lebih keras lagi."
Jungkook yang baru datang langsung saja menghalangi penglihatan Jimin. Jimin memberontak, tidak terima karena tangan yang di gunakan Jungkook untuk menutup matanya baunya aneh. Ok, setelah ini Jimin akan menanyakan hal itu pad Jungkook. Bisa jadi sebelum kemari Jungkook sempat singgah di wc untuk buang air besar dan karena saking terburu-burunya ia sampai lupa mencuci tangannya menggunakan sabun. ewhhh.
"Kookie, minggir. Chim ingin melihat Eomma dan Appa."
"jangan sayang, itu bukan tontonan anak kecil sepertimu. Bahaya, You know?"
"eh, apa yang menusuk-nusuk pantat Chim dari belakang?" Jungkook keringat dingin.
Tbc.

YOU ARE READING
100% MY TYPE •JIKOOK/KOOKMIN•
Fanfiction"eomma...???" "iya sayang ada apa...???" "apa yang halus kookie lakukan agal tellihat cepelti pahlawan supel...???" ucap jungkook sambil menunjukkan miniatur superhero favoritnya yaitu ironman kepada ibunya. "kookie ingin jadi ironman yah...???". "i...