02

3.3K 308 113
                                    

Ini dimulai sejak peperangan mereka melawan Corps empat untuk menyelamatkan Jinsung Ha. Saat itu adalah pertama kalinya Khun mengambil inisiatif untuk memeluknya terlebih dahulu. Baam akan berbohong jika dia bilang dia tidak merasakan apapun, itu nyaman dan hangat, dan Baam merasa jika dia bisa tinggal disana selamanya. Saat itu dia memandang Khun seperti salah satu dari orang terpenting dalam hidupnya, teman pertamanya, sahabatnya.

Kemudian hari berganti, lebih banyak pertarungan, lebih banyak perang, lebih banyak korban dan lebih banyak kehilangan. Ada saat-saat di mana dimana Baam frustasi, entah itu karna kehilangan teman atau hanya bawahan. Dia akan mengunci diri di kamarnya dan tidak membiarkan orang lain masuk. Biasanya Endorsi dan Yuri adalah orang yang akan menendang pintu hingga hancur dan kemudian menghiburnya dengan kata-kata, ー bagaimanapun Khun terlalu sopan untuk melakukan hal bar-bar seperti ituーTapi kemudian kata-kata penyemangat saja tidak lagi cukup dan pelukan Yuri juga menjadi hambar. Baam merasa kurang namun disaat bersamaan juga merasa haus akan sentuhan dari seseorang, sayangnya dia tidak dapat menebak siapa.

Khun datang mengantar makan malam, Baam membiarkannya masuk. Khun seperti biasa menanyakan kabarnya dan mencoba memberinya senyuman ramah, kemudian dia akan bertanya apakah dia butuh sesuatu. Baam tidak memikirkan apapun selain pelukan yang diberikan Khun hari itu, Jadi Baam memintanya lagi.

dia ingat Khun menegang sesaat karna permintaannya, sebelum berjalan lambat  dan dengan ragu-ragu mengulurkan tangan untuk menariknya dalam pelukan. Baam tidak melewatkan bagaimana pipi dan telinga Khun memerah, Itu imut. Hanya saja, saat itu dia hanya berpikir bahwa mungkin Khun demam karna wajahnya merah. Baam menutup matanya ketika tangan Khun melingkari pundaknya, dia juga balas memeluk pinggangnya. Kemudian dengan senang hati mengambil setiap kehangatan yang bisa dia dapat. Dia tidak pernah berpikir tentang bagaimana detak jantung Khun berpacu atau bagaimana jari-jari Khun tenggelam dengan intim dirambutnya.

Waktu terus bergulir, ada peperangan lain dan Baam kembali dilanda rasa bersalah untuk setiap nyawa yang hilang. Dia pergi menelusuri koridor alih-alih kembali ke kamar dan mengurung diri. dia ingin pelukan, dia ingin Khun memeluknya lagi. Dia menemukan sahabatnya sedang berdiskusi tentang apapun dengan Hwaryun di ruang rapat mereka, Khun menyadari kehadirannya dan memanggil namanya. Baam kalut, dia sedih dan lelah. Dia mengabaikan bagaimana Hwaryun yang memberinya tatapan aneh. Dia segera menabrak Khun dan tanpa berpikir panjang melingkarkan tangan di pinggangnya.

"Khun" dia berbisik lemah.

Baam merasakan keraguan ketika tangan Khun di sekeliling bahunya, Baam tidak begitu memikirkannya yang dia tau semuanya diklik dan dia merasa baru saja berada di tempat yang tepat. Ini terus berjalan seperti itu, biasanya Baam hanya datang ketika dia merasa sedih dan cemas, kemudian berubah menjadi setiap kali emosinya tidak stabil. Khun selalu menerimanya, dia tidak pernah menolak, lebih tepatnya Khun tidak pernah mengatakan tidak untuk apapun yang Baam minta. terkadang dia bahkan bersedia mengambil inisiatif terlebih dahulu.

Hari-hari mereka terus berlanjut, Baam semakin haus dengan sentuhan sahabatnya tanpa tau alasan sebenarnya. Pelukan-pelukan itu berubah dari keinginan menjadi kebutuhan, dia mulai mencari Khun lagi setelah pulang latihan, Dia bahkan tidak lagi memandang tempat dan privasi. dia sering membuat Khun tergagap ketika dia memeluknya di depan semua teman mereka saat makan malam. Bahkan dengan semua harga diri tinggi yang dimiliki khun dia masih membalas pelukannya.

Dia mulai memperhatikan hal-hal kecil diantara mereka. tentang bagaimana tubuh Khun lebih kecil dari tubuhnya sekarang, tentang tubuhnya yang lebih tinggi dan lebih berotot atau bagaimana bahunya lebih lebar dari milik sahabatnya. Tidak ada yang bisa menyalahkannya jika saat itu dia berpikir bahwa sahabatnya tampak lebih rapuh dari dirinya sendiri. Bukan berarti Khun lemah, Baam hanya berpikir bahwa dia perlu memperhatikan sahabatnya dengan lebih baik.

[BL] Improvement [BaamxKhun]Where stories live. Discover now