09

1.9K 271 56
                                    

Baam berjalan menuju kamar asrama yang sudah ditentukan untuk beristirahat, setiap kamar diisi dengan dua orang, ini harusnya di tentukan menurut gender. Tapi... Di sinilah dia, terjebak bersama Ehwa entah karna sengaja atau kesalahan konfirmasi gender, Kesalahpahaman Ehwa tentangnya pun sama sekali tidak membantu.

"Ayo pergi mandi bersama, kau pasti berkeringat sehabis ujian...ー"ajaknya, Baam merasa buruk untuk gadis itu.

Mereka terus berjalan menuju pemandian, Ehwa mulai membicarakan tentang prestasi dan keluarganya, lalu keuntungan jika dia memilihnya. Baam tidak mengatakan apapun sebagai balasan, Mereka berpisah tepat di depan kamar mandi pria, entah bagaimana Baam dapat membayangkan raut wajah tercengang rekan sekamarnya.

persis seperti pertama kali Baam melihatnya, pemandian itu memiliki dua kolam berendam, dinding di lapisi dengan marmer biru dari atas kebawah, dan di lengkapi ruang pijat dan sauna, sangat mewah untuk ukuran pemandian umum.

Sebagian Reguler sudah datang terlebih dahulu, beberapa dari mereka berendam dan saling berbicara, yang lain sibuk dengan urusan dan pikiran masing-masing. Baam tidak melihat kecenderungan mereka untuk berbicara padanya, jadi dia hanya mengambil tempat yang paling sepi dan nyaman.

Baam menatap langit-langit pemandian saat berendam, warna biru ruangan ini agak mengingatkannya dengan kamar mandi pribadi miliknya dan Aguero ketika mereka tinggal bersama. Khun adalah tipe yang pemilih, meskipun dia jarang mengeluh tentang sesuatu, dia akan merasa risih jika hal-hal tidak sesuai dengan ekspektasi yang dia miliki. Berbeda dengan dirinya sendiri, Baam dapat tidur dimanapun, dia baik-baik saja dengan tanah atau kasur, selama dia merasa nyaman, dia tidak akan mengeluh. Baam membiarkan Khun memilih semua kebutuhan mereka berdua hanya agar si biru kesayangannya merasa nyaman. Terlebih pilihan Aguero selalu baik dan fungsional, sementara Baam dengan senang hati mendukung apapun yang membuat pasangannya bahagia. Itu sebabnya mereka nyaris tidak pernah bertengkar satu sama lain, kecuali beberapa masalah besar yang keduanya akan bersikeras untuk mempertahankan argumen, tapi ini jarang terjadi.

Baam bangkit setelah merasa cukup mencuci tubuh, Prince berjalan mendekatinya, tapi dia hanya mempercepat langkahnya. untuk saat ini lebih baik dia tidak merubah lebih banyak jalur takdir. Jika dipikir lagi, hubungannya dengan Tangsooyook agak dingin sejak awal. Masa-masa dimana dia masih Jyu Viole Grace tidak memiliki kenangan yang menyenangkan untuk diingat, hanya menghabiskan waktunya dengan berlatih keras dan babak belur, diancam dengan nyawa teman sendiri nyaris berakibat traumatis. Sebagai kandidat Slayer, Baam membiarkan dirinya dimanfaatkan orang lain, menjadi boneka bagi FUG dan terjebak dengan alasan Rachel mengkhianatinya. Ini lebih seperti dia menutup diri untuk melindungi nuraninya, menjauh dari kontak fisik dan bentuk hubungan apapun. Baam benar-benar berpikir bahwa masa ini adalah yang paling buruk di dalam hidupnya, bahkan lebih buruk dari pada gua itu sendiri.

'Manusia tidak akan tahu rasa kehilangan ketika mereka tidak pernah memilikinya sejak awal'ーsalah satu gurunya pernah berkata, Baam mungkin adalah yang paling mengerti tentang ini.

Dia kembali ke kamarnya sendiri setelah mengingatkan Wangnan tentang pentingnya Cincin bersimbol Zahard. Hanya untuk mendapati si gadis api sedang duduk di kasurnya sambil cemberut seakan Baam berhutang sesuatu padanya.

"Kau tidak akan mengganti kamar? Kamu laki-laki, aku tidak sekamar denganmu, lebih-lebih seorang FUG!"

Baam menghela nafas, mengapa orang-orang disini lebih sulit dari pada teman-temannya di ujian lantai sebelumnya? Apa yang salah?. Baam tidak dapat membantu tapi berharap memiliki Aguero-nya disini hingga semuanya berjalan dengan lancar dan mudah.

[BL] Improvement [BaamxKhun]Where stories live. Discover now