03

2.6K 297 64
                                    

"Aguero kamu terlihat lelah, kembalilah tidur ok? Aku akan membuat sarapan." Siluet seorang pria tersenyum padanya, Aguero tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas meski dia berharap dia dapat melakukannya.

"Tetap disini, jangan pergi." Aguero mendengar permintaan datang dari bibirnya, mendadak dia berharap bahwa dirinya tuli. Merasa malu karna entitas lemah dan rapuh dalam suaranya. Aguero menggerutu, bagaimana dia bisa memohon dengan putus asa seperti itu?.

Sepasang tangan menariknya kedalam pelukan, itu hangat dan aman, dia bisa mendengar detak jantung pria lain dari balik pakaian. Itu hangat dan membuatnya merasa aman, seakan dia berharga dan pantas dicintai. Bukan hanya bidak politik yang di mainkan di tangan ibunya, bukan tuan muda keluarga Khun yang di tuntut sempurna. semua keluhan mati di ujung tenggorokan Aguero, dia berubah pikiran mungkin menjadi lemah dan rapuh tidak begitu buruk.

"Apa kamu bermimpi buruk? Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu?" Pria itu bertanya lagi, suaranya terdengar peduli dan khawatir, suara yang tidak mungkin dia dapatkan dimanapun di keluarganya. Khun tidak menjawab, dia hanya membenamkan wajahnya lebih dalam di pelukan orang lain.

"Semuanya baik-baik saja Aguero, aku disini."  ada belaian lembut di rambutnya dan kecupan di dahinya.

....Hangat.

Aguero menutup matanya, membiarkan dirinya dimanja sebanyak mungkin.

Aku disiniー

Pagi harinya Bocah Aguero terbangun dengan perasaan hangat di dada dan air disudut matanya.

XOXO

Khun terbangun dengan rasa sakit yang menyengat di bahu kiri dan sosok tidur Baam di samping tempat tidurnya. Khun berkedip dua kali, memiliki dorongan untuk menuntut privasi, namun terlalu lemah untuk wajah tidur yang terlalu polos milik rekannya. Yah ini sangat polos, sangat murni, layak untuk gambaran seorang malaikat tanpa dosa. Ini seharusnya, hanya saja kekuatan yang ditunjukkan Baam kemarin jauh dari tampak luarnya. Itu kuat dan berbahaya, siapa di dunia yang bisa mengaktifkan salah satu dari senjata seri tiga belas bulan tanpa setetespun darah raja? Black march bahkan mematuhinya.

Perhatian Khun beralih pada tangannya yang terasa kebas, mendapati tangan itu di genggaman oleh Baam, jari-jari mereka terjalin bersama. Entah bagaimana terlihat pas untuk satu sama lain.

Khun tidak berniat menganggu tidur Baam, melihat bahwa ada kelembaban di sekitar mata dan hidung rekannya Khun tau jika Baam baru saja menangis.

Ada sebagian kecil dari hatinya yang merasa hangat, namun juga aneh dan bingung di sisi lain. Untuk siapa air mata itu ditujukan? Dan mengapa? Apakah Baam menangis karna dia terluka? Apa yang telah dia perbuat hingga pantas untuk ditangisi? Apa Baam tidak pernah mendengar bahwa semua orang dengan marga Khun adalah brengsek? Ini benar-benar rahasia umum di menara.

"Khun...ー" Baam terbangun karna gerakan, membuka mata dengan susah payah sebelum melebar ketika melihat orang yang bersangkutan terjaga. "Kamu bangun?!" Wajah Baam segera bersinar dengan kebahagian dan kelegaan.

"Ya" Khun menjawab lemah.

"Apa kamu butuh sesuatu? Apa kamu lapar? Aku akan mengambil makanan!" Baam melepaskan tangan mereka dan hampir berlari menuju kantin.

"Baam, ini baik-baik saja. hampir tengah malam, kantin mungkin tutup." Khun mencoba bangkit ke posisi duduk, Baam dengan cepat kembali ke kasur untuk membantunya.

[BL] Improvement [BaamxKhun]Where stories live. Discover now