7. astaga, kaget!

151 24 10
                                    

Perjalanan menuju rumah eca masih lumayan jauh, ia mengumpat ketika melihat panel bensin di dashboard mobilnya mengarah pada tanda 'E'. Bisa-bisanya ia lupa mengisi bensin. Untung saja, ia melihat palang pom bensin di depan, jadi tak perlu berfikir lagi, ia pun memutuskan untuk mampir ke pom bensin terlebih dahulu.

"Selamat sore mas, mau isi berapa?"

"Sore mbak, full tank ya mbak"

"Baik, di mulai dari nol ya mas"

Dika hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sambil menunggu tangki mobilnya terisi penuh, ia turun untuk meregangkan tubuhnya karena merasa pegal habis berlari. Setelah merasa cukup baikan, ia pun kembali masuk ke dalam mobil.

"Sudah ya mas"

"Oh oke, berapa mbak?"

"Totalnya Rp. 492.500"

Dika pun mengeluarkan uang cash dari dompetnya, lalu menyalakan mesin mobil

"Uangnya 500rb ya mas"

Dika hanya menganggukkan kepala

"Ini kembaliannya ya mas, terima kasih"

"Iya mba terima kasih" ujarnya lalu pergi meninggalkan pom bensin.

Ketika sedang melanjutkan perjalanan menuju rumah eca, perutnya berbunyi karena lapar. Ia baru ingat belum sempat makan siang tadi.

"Untung eca lagi tidur, bisa malu gue kalau dia denger suara perut gua yang lagi demo" monolognya terkekeh sambil menyetel musik kembali agar suasana di dalam mobil tak sepi.

"Hmm..mampir dulu ke minimarket kali ya?" Monolognya sambil menatap eca "Gemesin banget sih kalo lagi tidur" lanjutnya sambil mengusap-usap surai pirang eca.

Dika akhirnya mampir ke salah satu minimarket. Ia pun memarkirkan mobilnya lalu turun untuk membeli cemilan dan minuman.

Sementara itu, setelah dika sudah memasuki minimarket. Eca terbangun dari tidurnya karena terganggu dengan suara bantingan pintu mobil yang dika buat.

"Ehmm... Udah sampe ya?" Ujarnya sambil mengucek matanya, sadar tak mendapatkan jawaban ia pun menoleh ke arah kiri"lah...gua ditinggal?" Lalu ia pun menengok ke arah depan dan baru tersadar jika ia berada di parkiran sebuah minimarket "loh..katanya mau ke toko hp, ngapain ke minimarket? Emang ga jelas itu anak" lanjutnya.

Saat ingin meregangkan tubuhnya, eca baru sadar jika tubuhnya di selimuti oleh jaket dika, ia pun menarik jaket dika, lalu membuangnya ke kursi belakang "badan gue jadi wangi parfume dia kan, nyebelin banget" ujarnya sambil menciumi t-shirtnya.

Eca yang sendirian di dalam mobil, bingung harus apa. Ia pun memilih melamun meratapi nasibnya yang sangat sial pada hari ini. Ia ingin mengambil tas dan mobilnya di kampus, lalu pulang untuk tidur. Tapi sialnya ia masih terjebak dengan pria yang selalu membuatnya kesal sejak kecil.
-
-
-
-
-
Dika sedang memilih cemilan yang ingin ia beli, ia memilih snack wafer untuk mengganjal perut dan beberapa chiki dengan varian rasa seaweed, lalu memasukkannya ke keranjang belanjaan dan menuju kasir. Tapi saat ingin beranjak menuju kasir, ia melihat snack kesukaan eca. Meskipun dika dan eca tak pernah akur, tetapi dika selalu tahu apapun kesukaan eca. Aneh bukan? Katanya benci, tapi tetap tahu kesukaan orang yang di bencinya. Kini ia bingung, haruskah ia membeli cemilan kesukaan eca atau tidak?

Setelah berfikir cukup lama, akhirnya ia pun membeli cemilan kesukaan eca. Tak apalah, itung-itung sebagai permintaan maaf. Ia pun langsung bergegas menuju kasir.

"Selamat sore ka"

"Iya sore mbak"

"Ada kartu membernya ka?"

MUSUH, TAPI MENIKAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang