18

3K 349 12
                                    

Nk kembali berucap, "apa yang kamu minta?".

"Aku tidak meminta apa pun... tapi aku akan melakukannya langsung."

"Ya?"

Tanpa memperdulikan kebingungan Nk, Yoongi mengukung gadis itu, menyentuh sebelah pipi Nk dan langsung mendaratkan bibirnya pada bibir gadisnya. Kedua mata Nk membelalak. Namun, tak lama kedua matanya terpejam membalas ciuman lembut pria itu. Bahkan kedua tangan Nk sudah bertengger manis mengalung di leher Yoongi.

***

Yoongi menyudahi pagutan keduanya. Namun, wajahnya masih sangat dekat dengan wajah Nk. "Kamu tidak menamparku, bahkan membalas ciumanku. Apa tanda nya itu?" Jemarinya mengelus lembut pipi Nk yang merona, tidak terlalu jelas sih. Namun Yoongi masih dapat melihatnya.

"Kamu... menciumku. Apa tandanya itu?" tanya Nk balik. Sungguh debaran jantung Nk semakin gila di dalam rongga dadanya. Nk tidak bisa mengelak lagi jika ia memang sudah jatuh pada pesona seorang Min Yoongi.

"Aku.... " Yoongi menjauhkan badannya, memposisikan tubuhnya menjadi duduk dengan posisi lurus ke depan. "Hanya terbawa suasana," imbuhnya sembari mengotak-atik ponselnya.

Nk langsung bangkit duduk, menatap nyalang Yoongi. Ulu hatinya berdenyut nyeri, pria ini bilang apa tadi HANYA TERBAWA SUASANA! Tidakkah dia tahu jika perkataannya barusan menyakiti hati Nk.

"Aku juga. Cuacanya mendukung, ciuman tadi tidak ada artinya."

Nk mengalihkan pandangannya, ke dua matanya berkaca-kaca. Sial. Akhir-akhir ini ia memang sedikit sensitif karena mendekati masa haid, bahkan beberapa hari ini Nk sudah merasakan sakit di bagian pinggang dan dadanya.

Sebelah tangan Yoongi mengepal saat mendengar kalimat terakhir Nk. Apa gadis ini bilang? Tidak ada artinya, ck! Dari kejauhan, Yoongi menatap datar benda putih yang sebelumnya mengantar mereka kemari tadi, dan benda itu kini semakin mendekat ke arah mereka.

"Ayo!" ajaknya, lantas bangkit dari acara duduknya. Nk ikut berdiri dan mengikuti langkah Yoongi menuju speed boat. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam membisu.

___________________________

Pukul setengah sebelas malam mereka baru tiba di Mina's apartemen, dengan langkah terburu-buru Nk memasuki kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Namjoon. Begitu pun dengan Yoongi, dia langsung memasuki kamarnya di apartemen utama.

Sebelumnya mereka berdua menyempatkan untuk makan malam sebentar sebelum kembali ke apartemen, walau dengan suasana sepi karena mereka tidak mengobrol sedari ke luar dari kawasan pantai.

Nk tidak bisa tidur walau kini malam sudah semakin larut. Ia melirik sebentar ke arah benda putih yang Yoongi lempar kala di pantai sore tadi. Ya, ia membawa batu putih itu bersamanya. Beranjak dari kasur, Nk memilih keluar dari kamarnya, ia melangkah menuju ke arah kolam renang dan duduk di pinggir kolam.

Aku... hanya terbawa suasana

Nk menundukkan kepalanya, harusnya ia tahu jika ujung-ujungnya akan seperti ini.

Harusnya Nk sadar diri, seorang Min Yoongi tidak mungkin tertarik padanya.

Harusnya Nk tidak berkilah jika dirinya memang tidak pantas untuk pria itu. Lihat, disaat dirinya mulai menaruh hati pada pria itu apa yang ia terima, bahkan sebelum Nk melangkah maju Yoongi terlebih dahulu mendorongnya menjauh.

"Kenapa belum tidur?"

Nk tersentak, buru-buru ia menyeka air mata sebelum menoleh ke samping di mana Seokjin sudah duduk di sebelahnya.

Are You Sasaeng? ||MYG|| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang