50

2.1K 242 31
                                    

Yoongi tidak akan mengikuti alur cerita Nk. Namun, sebaliknya Nk lah yang akan mengikuti alur ceritanya.

Yah. Berharap saja seperti itu.

***

Setelah kejadian malam itu, Yoongi dan Nk bertingkah layaknya orang asing. Yoongi yang tak sudi berhubungan dengan Nk, bahkan bertegur sapa saja Yoongi tak sudi, sedangkan Nk masih canggung. Ayolah, Nk masih syok dengan apa yang terjadi malam itu. Yoongi tidak pernah berteriak sehebat itu padanya dahulu.

Terbesit rasa ingin menyerah saja dan hidup menyendiri entah di mana saja, asalkan tidak terhubung lagi dengan orang-orang ini. Namun, itu semua hanya angan-angan karena sebesar apa pun keinginan untuk kembali pergi nyatanya Nk tak sanggup untuk melakukannya. Hey, bukankah dirinya sudah berjanji untuk berjuang, mengembalikan senyuman Yoongi bahkan ia sudah berjanji pada ayah Yoongi.

Demi apa pun rasa yang gadis itu miliki terhadap Yoongi tak pernah berkurang melainkan semakin dalam, rasa ingin memiliki pria itu semakin membuncah membuat kepala Nk terkadang terasa pening. Gila, ya, mungkin saja Nk sudah gila, bodohnya dirinya pernah meninggalkan pria itu dan lihat Nk mendapat apa yang ia tuai dahulu. Sebuah tatapan akan sirat kemuakan dari pria yang ia cintai.

Namun, entah bagaimana Nk yakin jika Yoongi masih menyukainya. Terlalu percaya diri tidak juga, karena Nk sempat melihat soro itu di kedua manik Yoongi, walau tidak sebesar dulu. Mungkin jika diibaratkan rasa suka Nk pada Yoongi sebesar lautan, maka Nk bisa mengibaratkan jika rasa suka Yoongi terhadapnya kini ibarat air laut yang tertampung di dalam sebuah kerang tanpa penghuni. Ya, sesedikit itu karena sisanya hanya rasa sakit, kecewa dan marah.

Nk memandang keluar melalui jendela kamar Geumjae yang saat ini ia tempati. Mobil Yoongi telah keluar dari pekarangan, kembali ke Seoul karena banyak pekerjaan yang menunggu. Nk pikir setelah Bangtan disban Yoongi akan memiliki banyak waktu dan mungkin saja pria itu akan tinggal bersama orang tuanya di Daegu. Akan tetapi, ternyata ....

"Kenapa tidak mengantarkan Yoongi?" Nk berjengkit lalu menoleh ke arah pintu kamar. Di sana Yunhee bersedekap membalas tatapan Nk.

Nk meringis, bukannya tidak ingin hanya saja ....

"Itu ... aku masih takut dengan Yoongi," akunya dengan jujur. Yunhee tersenyum, melangkah menghampiri Nk yang masih terdiam di dekat jendela.

"Maafkan Yoongi, hmm ... dia tidak bermaksud,-"

"Eng! Aku tahu. Hanya saja aku belum siap bertatap muka dengannya. Tatapan Yoongi membuat aku terluka."

"Jadi kapan kamu siap bertatap muka dengan Yoongi? Kamu menginginkan pria itu kembali, bukan?"

"Eng! Tapi .... "

"Jangan terlalu lama berpikir. Jangan terlalu lama menunda waktu."

"Aku harus apa? Yoongi tidak menyukai,-"

"Bagaimana awal pertemuan kalian? Apa Yoongi menyukaimu langsung?"

Nk terdiam, maniknya menari-nari mencoba mengingat awal pertemuan mereka. "Saat itu, Yoongi tidak menyukaiku, dia sering berkata ketus. Pokoknya tidak suka!"

"Jadi, kenapa dia bisa menyukaimu?" tanya Yunhee semangat. Pasalnya ia tidak tahu pasti bagaimana pendekatan kedua insan ini.

Pipi Nk tiba-tiba bersemu, mati-matian menahan senyum yang semakin merekah. "Tidak tahu, Yoongi itu berbelit-belit. Saat itu dia bahkan tidak mengatakan 'Nk apa kamu mau menjadi kekasihku?' melainkan 'kamu miliku!' dia memang berbeda," papar Nk. Mengingat kembali kejadian saat di Yunani dahulu, hari di mana pria itu meng-klaim jika Nk hanya milik Yoongi.

Are You Sasaeng? ||MYG|| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang