20

3.3K 321 17
                                    

"Terima kasih."

Ucapan terima kasih itu ia tunjukkan untuk keenam saudaranya. Walau mereka semua bobrok. Namun, Yoongi sangat bersyukur memiliki keenamnya. Jika Taehyung tidak memanas-manasi ia hari ini, mungkin Yoongi masih bingung dengan perasaannya pada Nk, dan juga ia tidak menyangka jika otak dari semua rencana itu adalah Seokjin.

"Kamu selalu menjadi yang terbaik, Hyung"

***

Mereka baru kembali dari Korea siang ini. Fuhh... ternyata jalan-jalan di luar negeri menguras tenaga juga pikir Nk.

"Istirahatlah."

Yoongi menepuk pelan puncak kepala Nk dan langsung melenggang keluar dari kamar kekasihnya. Yoongi terlihat letih, pria itu pasti membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mengembalikan tenaganya. Nk menoleh ke arah koper yang baru saja Yoongi simpan di dekat lemari.

Kadang Nk masih kurang percaya jika dirinya saat ini sudah berstatus kekasih dari salah satu member boyband kenamaan di Korea Selatan. Dada Nk bergemuruh, ada rasa bahagia dan takut ... ia takut jika keputusannya ini salah. Jika hubungan mereka ini ternyata menjadi boomerang untuk salah satu pihak atau mungkin keduanya.

Bolehkah Nk egois, hanya sebentar saja. Jika memang hubungan ini berdampak negatif khusus nya untuk Yoongi maka ia akan mundur dan menghilang dari kehidupan pria itu.

__________________

Kedua kaki Nk melangkah dengan gontai ke arah dapur, tidak terasa sudah malam, dan ia sungguh sangat malas memasak untuk makan malam kali ini.

"Apa Yoongi masih tidur?" monolognya dengan suara parau.

"Sedang memikirkan apa?"

Memutar badannya, Nk menatap sosok Yoongi yang tengah melangkah menghampirinya. Lihatlah wajah letih pria itu.

"Aku bingung ingin memasak apa," jujur Nk.

"Kamu pasti masih lelah. Tidak perlu memasak, ayo makan ramen saja. Ada kimchi di dalam lemari pendingin."

Yoongi membuka lemari paling atas mengeluarkan dua bungkus ramen instan dan merebusnya. Sedangkan Nk mengambil kimchi di dalam lemari pendingin dan menyajikannya di atas meja, tak lupa ia juga menyiapkan dua gelas air putih dan dua piring kecil.

"Duduklah biar aku yang lanjutkan," tutur Nk yang sudah berdiri di samping Yoongi. Ia tidak tega melihat Yoongi memasak ramen dengan wajah letih seperti ini.

"Tidak apa-apa. Kamu saja yang duduk." Seraya memasukkan bumbu-bumbu ke dalam panci. "Sebentar lagi masak, duduklah," titahnya.

"Eemm.... " Nk mengangguk, duduk manis di meja makan menunggu sang koki menyajikan ramen ke atas meja. Tak lama Yoongi menaruh panci berisi ramen dan duduk di kursi sebrang Nk.

"Makanlah."

"Terima kasih."

Mereka menikmati ramen dan kimchi dengan hikmat, terlalu letih hanya untuk sekedar berbincang-bincang.

Setelah membereskan dan mencuci alat makan, mereka bersiap kembali menuju kamar.

"Ke kamarku setelah sikat gigi."

"Kenapa,-" Nk menggantung kalimatnya saat tidak melihat presensi pria itu lagi. Aish, Nk pikir tingkah Yoongi akan berubah seperti status mereka kini, tapi apa ini. Nk berdecis, buru-buru ia menuju kamar mandi untuk mencuci wajah, menyikat gigi dan mengganti pakaian.

Tok. Tok. Tok.

"Masuk!"

Perlahan Nk membuka pintu, masuk ke dalam kamar, tak lupa kembali menutupnya.

Are You Sasaeng? ||MYG|| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang