41. Cari Masalah

715 87 7
                                    

Bagian 41
Selamat Membaca

Playlist: Bebas-Iwa K

“Lo sama siapa?” tanya Ara kepada Dini.

Sore ini mereka akan melaksanakan kopdar kelulusan. Ya, mungkin sama halnya dengan sekolah-sekolah lain.

“Sama Wisnu.” Jawab Dini girang.

Ara hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Semua sudah dapat pasangan masing-masing, kecuali Sarah.

“Terus Sarah sama siapa?” tanya Dini.

Mereka sibuk mencari pasangan untuk Sarah, kecuali Ara. Dia malah sudah memakai helm dan naik di belakang Nando, membuat Nando kehilangan keseimbangan.

“Gila lo! Untung nggak jatuh!” rutuknya kesal sembari menahan motornya agar tidak ambruk.

“Yo! Sini!” Aron bersorak memanggil seseorang sambil melambaikan tangannya.

Orang itu beralih, berjalan mendekat kearah mereka. “Kenapa?” tanya Dio.

“Bawa motor?” tanya Aron seperti biasa singkat, padat, jelas. Alias pelit omong.

Dio mengangguk mengiyakan. “Kalau gitu Sarah sama lo.”

Dio menoleh kearah Sarah sebentar, lalu kembali menoleh kearah Aron. “Oke.” Jawabnya lalu pergi menuju tempat dimana motornya ia parkirkan. Tentunya diikuti Sarah di belakangnya.

“Kenapa nggak sama lo aja, Ar?” tanya Ara. Padahal Aron bawa mobil, dan hanya di tumpangi oleh sang pemilik dan Silvia.

“Mana bisa. Ntar ganggu keharmonisan kita. Ya nggak, Ar?” ucap Silvia lalu mengedipkan satu matanya kearah Aron.

Aron hanya mengangguk mengiyakan. Terlihat pasrah, mungkin.

“Yaudah yuk buruan berangkat, biar nggak kemaleman. Gue harus ngurus buat acara ntar malem.” Ucap Aron.

Mereka mengangguk mengiyakan, memposisikan diri masing-masing.

Ara duduk nyaman di bonceng Nando, dengan percaya diri, Nando memimpin di bagian paling depan. Sedangkan di belakangnya ada mobil Aron dengan Silvia yang berdiri di atap yang terbuka.

Begitupun teman-teman lainnya yang mengikuti di belakang. Sangat Ramai.

Deru knalpot motor dan mobil saling bersahutan menjadi irama yang nyaring di telinga masing-masing.

Ara terlalu hanyut dalam suasana, sampai-sampai dia tidak mendengar sejak tadi Nando memanggilnya.

“WOY BUDEG!” seru Nando keras.

Ara langsung tersadar lalu mendekatkan kepalanya di samping kepala Nando. “Hah?! Apa?!” tanya Ara setengah berteriak.

“Lihat noh di depan ada orang tawuran. Asal lewat apa ikutan turun?” tanya Nando.

Ara meluruskan pandangannya menatap segerombolan orang yang saling baku hantam. Tapi mereka sama memakai seragam yang penuh corat-coretan.

Apa mungkin mereka sama halnya sedang merayakan kelulusan?

“Lewatin aja!” ucap Ara.

Nando mengangguk, melirik kearah kaca spion, dimana dia melihat Aron yang mengeluarkan kepalanya melalu jendela yang di buka. Kelihatannya Aron sedeng berbicara dengannya.

Aron kembali memasukkan kepalanya, melirik Silvia yang asik membuat snapgram dengan ponselnya. “Turun, Sil. Bahaya.” Ucap Aron.

Silvia menundukkan kepalanya, nurut dengan Aron. Dia langsung duduk di bangku, sedangkan Aron langsung menutup atap mobilnya kembali.

REMAJA #1Where stories live. Discover now