MSE - CHAPTER 20

16.4K 842 15
                                    

SELAMAT MEMBACA❤️

***

Elsa dan Erga kini sedang berada di supermarket yang berada di lantai dasar apartemen Elsa. Keduanya sedang berbelanja bulanan seperti biasanya.

Mereka berdua berjalan beriringan dengan Erga yang mendorong troli dan juga Elsa yang berjalan di sebelahnya sembari sesekali mengambil makanan dan beberapa bahan masakan yang dibutuhkan.

Erga mendorong troli tersebut sambil sesekali fokus pada ponselnya karena ia sedang mengecek email dari Liam mengenai perkembangan proyek hotel yang sedang ia bangun di Bali.

Erga melirik sedikit dari ekor matanya saat melihat Elsa sedang mengambil beberapa cup es krim berukuran kecil hingga besar, Erga hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan melihat gadisnya itu sangat addicted terhadap es krim.

Erga yang masih fokus pada ponselnya tiba-tiba mengingat sesuatu.

"Sayang, minuman sodanya jangan lupa," ucap Erga tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Iya..."

"Sayang, yoghurt kayaknya udah habis deh..."

"Iya..."

"Sayang, kopinya juga jangan lupa..."

"Hmm.."

"Buah udah?" Tanya Erga lagi.

"Udah..."

Elsa mendelik kesal pada Erga, sedari tadi kekasihnya itu hanya menyuruh Elsa mengambilkan apa yang ia mau, tetapi Erga malah sibuk dengan ponsel dan pekerjaannya. Elsa hanya bisa menghela napas sabar melihatnya.

"Sayang-,"

"Apa lagi?!" sela Elsa dengan nada kesalnya. Erga mengerjap terkejut kemudian mendongak menatap Elsa yang menampilkan wajah kesalnya.

"Aku cuma mau ngingetin, tiga hari lagi tamu bulanan kamu dateng, jangan lupa beli roti kering," ucap Erga polos.

Elsa menganga tak percaya dengan apa yang Erga katakan. Erga bahkan lebih hapal siklus menstruasi Elsa dibandingkan dengannya, lelaki itu selalu berjaga-jaga disaat Elsa akan datang bulan, karena hormon gadisnya itu sering berubah-ubah.

"Ih, kamu gak usah ngomong juga!" Kesal Elsa sambil menahan malu. Erga hanya terkekeh kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Kebetulan aku lihat tanggal di kalender hp, sekalian aja ngingetin kamu," ucapnya sambil mengerlingkan sebelah matanya. Elsa hanya melengos kemudian berlalu dan mengambil apa yang Erga katakan.

Mereka sekarang beralih pada lorong rak yang berisi camilan, Elsa berjalan cepat dan mendongak melihat snack kesukaannya.

Tiba-tiba saja Elsa cemberut, karena tingginya tidak sampai untuk meraih snack yang ada di rak paling atas, ia kemudian berbalik menatap Erga yang tengah bersidekap dada sambil menaikkan satu alisnya, menunggu Elsa meminta bantuan kepadanya.

Elsa memajukan bibirnya, dan Erga mencoba dengan keras menahan tawanya.

"Sayang ... Aku mau snack itu," ucap Elsa memelas sambil menunjuk snack yang berada di rak paling atas.

Erga tersenyum geli, "Terus?" Pancingnya.

Elsa menghela napasnya. "Gendong..." pintanya menunduk sedikit malu sambil menggigit bibir bawahnya.

Erga menggeram dan langsung menghampiri gadisnya lalu mengangkat dagu Elsa.

"Jangan digigit, nanti luka," tegur Erga sambil memegang bibir Elsa.

My Sweet Erga ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang