MSE - CHAPTER 61

19.9K 896 148
                                    

SELAMAT MEMBACA!🤍

***

Tidak ada yang terjadi setelahnya, tidak ada tembak-menembak, dan tidak ada permintaan, "Eca, wanna be my girlfriend?"

Lucas ternyata cukup sadar diri karena ia hanya dijadikan persinggahan sejenak dari masalah pelik yang menimpa Elsa dan Erga. Lelaki itu tidak akan memaksa, dia cukup memahami karena dengan Elsa menerima kehadirannya Lucas sudah cukup bahagia.

Bukankah dari awal memang Lucas yang menawarkan pundak jika Elsa terluka?

Lelaki itu bahkan tidak banyak berbicara setelah adegan dia mencium kening Elsa. Dia hanya berbincang santai tanpa mau bertanya masalah apa yang terjadi diantara Elsa dan Erga hingga membuat hubungan keduanya kandas.

Dengan kenyataan dan sikap Lucas seperti itu, cukup membuat Elsa merasa lega sekaligus merasa bersalah karena terlihat mempermainkan hati setulus Lucas.

Kadang hatinya berontak, Apa Elsa perlu belajar untuk mencintai Lucas sebagai balasannya?

Kedengarannya seperti mudah, tetapi kenyataannya terlalu mustahil. Pertemuan singkatnya bersama Lucas jika dibandingkan dengan perjalanan cintanya bersama Erga sungguh tidak bisa disamaratakan. Mereka berdua berbeda, porsi perasaan Elsa pada keduanya pun berbeda.

Jika kalian bertanya mengapa Elsa memilih mendatangi Lucas?

Itu karena Lucas yang memintanya dan karena Elsa tahu jika Lucas tidak akan menuntut balasan apapun padanya.

Elsa mencintai Erga, sangat. Tidak mudah baginya melepaskan seseorang yang membuat hidupnya begitu berarti.

Tidak ada yang bisa menjaga Elsa sebaik Erga menjaganya.
Tidak ada yang bisa mencintai Elsa sebaik Erga mencintainya.
Tidak ada yang bisa membahagiakan Elsa sebaik Erga selalu berusaha membahagiakan Elsa.

Elsa selalu begitu berharga jika berada di samping Erga, jika Erga akan hancur karena kehilangan Elsa, maka Elsa bisa jauh lebih hancur daripadanya.

Gadis itu memilih pulang dengan perasaan hampa setelah dua hari ia menghilang dan memilih untuk menginap di hotel, Elsa lebih memilih menjauh dari hal-hal yang membuat perasaannya sesak. Terlebih ia baru saja ditinggal Ibunya dan juga meninggalkan Erga.

Bohong jika Elsa tidak memikirkan laki-laki itu, bohong jika Elsa tidak mencemaskan keadaannya. Dua hari menghilang bahkan tak bisa membuatnya tenang, hanya untuk tidur saja bayangan wajah Erga terlintas di pikirannya. Menjauh dari masalah pun malah membuat keadaan hati Elsa semakin memburuk.

Ini keputusannya, tetapi mengapa rasanya begitu menyiksa dan membuatnya semakin sesak?

Tetapi jika dipikir oleh logika, ia merasa harus bisa tegas akan kehidupannya. Selama ini, hanya Erga yang menyetir kehidupannya, Elsa tak pernah menolak karena ia mempercayai Erga. Tetapi, jika Erga sudah menabur garam ditengah-tengah hubungan mereka, Elsa tidak akan terima.

Perasaannya jauh lebih berharga, karena selama ini ia sudah cukup bersabar dan menunggu kejujuran Erga, namun ternyata, Erga lebih memilih menutupi semuanya.

Elsa tidak ingin menunda rasa sakit, karena kini ia sedang menikmatinya bersamaan.

Kehilangan Mamanya,
Dan juga kehilangan Erganya.

Elsa menghembuskan napasnya kasar saat menapaki rumahnya lagi, ia bisa melihat ada mobil Erga yang terparkir di halaman rumahnya.

Elsa berjalan gontai masuk ke dalam rumah dan berniat langsung naik ke lantai dua, namun sapaan seseorang membuat langkahnya terhenti.

My Sweet Erga ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora