31 (School)

5.5K 644 13
                                    

"Haechan. Lo gapapa ?" Tanya Renjun yang sedari tadi menatap wajah Haechan yang sangat murung.

"Kalo bilang gapapa, berarti gue bohong dong." Balas Haechan. Renjun menatap Haechan sendu. Tidak hanya Renjun, semua murid di kelas Haechan juga.

Haechan itu mood booster kelasnya. Haechan itu matahari kelasnya. Haechan itu bawel. Dia tidak pernah berhenti berbicara sebelum guru yang menegurnya. Makanya, suasana kelas hari ini sangat suram. Matahari bagaikan tertutup awan.

"Haechannie... Jangan sedih gitu dong." Sahut Jaemin yang tak kuat dengan suasana kelasnya.

"Gimana gak sedih. Sakit gue, udah dibawa ke langit eh malah dijatohin." Balas Haechan.

"Chan, gue rasa Kak Mark salah paham." Ujar Jaemin.

"Seharusnya, kan dia bisa tanya dulu Jaem. Si Hyunjin tuh siapa ? Jangan asal tuduh, asal yakin kalo gue sama Hyunjin punya hubungan."

"Iya, Jaem. Haechan bener. Mark juga keterlaluan. Seharusnya dia gak gitu. Dia lupa atau gimana sih ? Setiap hari nge-chat si Haechan. Kata-katanya lumayan manis juga dan akhirnya bikin Haechan baper. Eh salah paham, malah begini." Renjun membenarkan.

Jaemin cuma mengangguk pasrah.

"Chan, udah istirahat nih. Jemput Chenle yuk." Ajak Renjun.

"Kalian aja. Gue ke kantin duluan, cari tempat." Jawab Haechan.

"Ya, udah terserah lu aja. Ayo, Jaem."

"Yok." Setelah Jaemin dan Renjun pergi, Haechan pun langsung melangkahkan kakinya menuju kantin.

Haechan terus melangkah gontai. Dia sangat sedih. Rasanya ia ingin bertemu dengan Mark dan menciba untuk menjelaskan semuanya. Tapi, ini bukan salahnya juga. Ini salah Mark.

Tiba-tiba bahu Haechan ditepuk oleh seseorang.

"Hyuck !"

"Siapa ?"

"G-gue Mark." Balas orang itu dan membuat Haechan membulatkan matanya.

Benar, itu Mark. Si Kapten basket yang tampan dan ia kagumi secara diam-diam itu. Dia benar-benar tidak tau jika namanya Mark.

Tapi, ia seketika teringat. Ia punya masalah dengan Mark. Dia langsung menepiskan tangan Mark dari bahunya.

"Mau apa lo ?" Tanya Haechan ketus.

"G-gue minta maaf." Balas Mark.

Haechan tertawa sinis. "Gue tau, ini bukan masalah yang besar banget. Tapi, Kak. Gue punya hati. Perhatian kakak selama ini bikin gue kebawa perasaan. Gue suka sama Lo. Gue sadar. Tapi sayangnya, gue telat. Lo keburu bikin tweet tentang Lo yang ngajak orang buat dating sama Lo. Gue ngerasa dipermainkan. Sebenarnya kakak suka sama gue atau nggak ?" Mata Haechan sudah berkaca-kaca. Mark hanya menunduk.

"Gue serius, Hyuck. Gue suka sama lo gue cinta sama Lo." Balasan Mark membuat Haechan kembali tertawa.

"Kalo kakak cinta kenapa kakak dating sama Kak Koeun ?!" Runtuh sudah pertahanan Haechan. Dia menangis.

"Gue gak suka dipermainkan ! Kakak bilang cinta sama aku kan ? Sejak kapan ?! Tidak mungkin kakak cinta—"

"GUE CINTA SAMA LO DARI KECIL, DONGHYUCK !" Teriak Mark yang masih menunduk.

"M-maksud Lo ?"

"Kita temen, Hyuck. Sahabat dan akhirnya Lo lupa karena gue !"

"Apa ?"

TBC

Capek gue, gak tau mau gimana.

-Chaa

Chatting | MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang