56 (School)

2.9K 343 3
                                    

Mark melepas helm yang dipakai oleh Haechan lalu, mengusak rambutnya.

"Ihhh, kakak ! Berantakan deh rambut aku !" Tuturnya dengan kesal.

Ekspresi kesal itu membuat Mark terkekeh dan membantu Haechan merapikan rambutnya, namun ditepis oleh Haechan sendiri. "Gak usah, yang ada berantakan. Udahlah, aku masuk kelas dulu."

Mark mengangguk. "Iya iyaa, galak banget sih. Ya, udah masuk kelas gih, bentar lagi masuk. Nanti, istirahat aku samperin. Makan bareng kita. Mau, kan ?"

"Iyaa, mau kok." Jawab Haechan.

"Oke, siip. Sampai ketemu lagi.."

"Iya, Kak Nichoo hihihi."

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

Haechan masuk ke dalam kelasnya. Sesampainya di kelas ia menemukan mejanya digerumbuli oleh teman-teman sekelasnya. Usai mereka tau Haechan telah datang, sang ketua wakil ketua kelas bertanya kepadanya.

"Chan, meja Lo ! Kenapa begini ?"

Haechan dengan segera berlari menuju mejanya dan terkejut bukan main. "Anjir ! Ini kenapa, Nancy ?!'

Nancy si wakil ketua menggeleng. "Gue aja baru tau waktu dipanggil si Daehwi. Tapi, kata si Heejin ada cewek yang keluar bawa pilok dari kelas waktu dia mau ke kelas." Cerita Nancy yang diangguki oleh Heejin, teman sekelasnya.

"Iya, Chan. Postur ceweknya sih kecil langsing gitu. Terus bawa tas warna item ada gantungan kunci kelapa gitu. Terus bet kelasnya, kelas dua belas." Cerita Heejin.

Haechan jadi makin pusing dengan ini. Apa lagi, Renjun dan Jaemin belum datang sekarang dan juga ia takut gurunya marah.

"Kok gue jadi merasa itu si Koeun, ya ? Kan, dia yang selama ini benci sama si Haechan. Uler banget sih." Celetuk salah satu teman sekelasnya.

Seketika kelas menjadi heboh, dan Renjun serta Jaemin pun datang ke kelasnya.

"Woy, apaan nih rame-rame ? EH ! HAECHAN MEJA LO KENAPA ?!" Teriak Jaemin.

"Gue juga gak tau, Na..." Ujar Haechan lesu.

"Udah, Chan. Jangan sedih, mending ganti meja. Di ruang OSIS banyak. Ayo." Ujar Renjun memberi solusi sembari mengajaknya.

"Iya, Chan. Tolongin gue, ya."

"Iya..."

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

Sekarang sudah waktunya istirahat. Tinggal Haechan saja yang berada di kelasnya, menunggu kekasihnya datang dengan makanannya. Namun, yang datang bukanlah Mark tetapi Sungchan

"Loh ? Sungchan, ngapain ke sini ?" Tanya Haechan.

"Hehehe, Kak Hyuck. Emangnya gak boleh ?" Ujar Sungchan dengan cengirannya.

"Gak kenapa-kenapa sih, aneh aja."

Sungchan tersenyum lalu, ia duduk di salah satu bangku yang berada di belakang meja Haechan, yang merupakan meja Jaemin. "Nih, aku bawa susu coklat buat kakak." Sungchan memberikan sekolah susu pada Haechan.

"Makasih, Chan. Kebetulan lagi nunggu Mark, laper." Haechan membuka susunya lalu meminumnya.

Tanpa Haechan sadari Sungchan menyeringai padanya. Sungchan pun terus menatap Haechan lekat. Haechan yang merasa ditatap menjadi risih.

"Chan, natap melulu. Gak capek apa ?"

Sungchan menggeleng. "Gak, lah. Masa capek liatin pemandangan lucu."

"Apaan lucu, kali. Ganteng gini." Kekeh Haechan yang dikekehi juga oleh Sungchan.

Sungguh, Haechan yang sedang meminum susu sangat lah lucu. Seperti anak kecil berumur lima tahun. Sungchan pun memekik gemas saking tak tahan dengan kegemasan Haechan.

"Lo, kenapa sih wkwkwk malah mekik gitu ?"

"Lagian kakak gemesin. Pengen Sungchan cium rasanya."

Haechan seketika ketawa. "Cium aja kalo berani. Paling gak bis—"

Cup !

Sungchan menciumnya !

Haechan melotot saat menyadari ia dicium oleh Sungchan, tepat diujung bibirnya. Dengan segera ia menjauhkan wajahnya.

"SUNGCHAN ! Kok Lo cium gue ?!"

"Hehe, maaf kak Chan. Lucu banget sihh." Cengir Sungchan.

"Ini lagi, Kak Nicho kemana..."

"Oh, tadi dia dateng kok."

"Oh, tapi kok dia gak ke sin— APA ?!" Haechan dengan segera langsung beranjak dan keluar dari kelasnya. Benar saja, ia melihat sebuah kantong plastik berisi makanan kesukaannya di lantai. Ia pun langsung berlari menuju kelas kekasihnya itu.

Flashback.

"Anjir... Tuh guru bener-bener, udah bel masih aja lanjut. Pasti Hyuck lagi nungguin nih. Beli nasi goreng jadi sama n*u greentea aja deh. Biar cepet." Gumam Mark pada dirinya sendiri.

Setelah membeli, Mark langsung berjalan dengan cepat menuju kelas Haechan. Ia tidak mau membuat Haechan menunggu lama. Namun, apa yang ia dapatkan. Ia melihat sebuah kejutan dari Haechan.

Ya, kejutan adegan berciuman Haechan dan Sungchan.

Mark menatap adegan itu tidak percaya. Plastik berisi nasi goreng dengan minuman botolan itu pun jatuh.

Mark melihat Sungchan yang meliriknya dengan seringai kepadanya.

Mark hanya bisa menatap mereka dengan marah lalu, pergi dari tempat itu.

Ia benci.

Flashback end.

TBC

Chatting | MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang