Apa Kau Menyukaiku?

92 22 2
                                    

Desclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : Adventure, Action, Romance

Pairing : Sasufemnaru.

.
.
.

Bagi Naruto, kesakitan dan penderitaan adalah bagian dari takdirnya. Ia menerima takdirnya dengan lapang dada. Itulah kenapa ia menerima segala hal menyakitkan yang datang padanya.

Seperti saat ini, Kimmimaru kembali mengaktifkan tanda terkutuk tubuhnya dengan alasan hanya ingin memastikan bahwa tanda itu masih aktif. Alasan yang menurut Naruto sangat mengada-ada. Kimmimaru hanya ingin melihatnya menderita.
Naruto seharusnya tahu bahwa Kimmimaru selalu mengawasinya. Dan melihat Naruto perlahan-lahan berubah menjadi lebih hidup membuatnya tak suka.

Setelah puas melihat Naruto merintih kesakitan ia kembali menonaktifkan tanda itu. Berdiri beberapa saat sembari memandang datar sosok Naruto.

Naruto memandang pintu yang baru saja tertutup dengan nafas terengah-engah dan dengan mata ultimatenya yang telah aktif.

.
.
.

"Kenapa Naru-chan belum juga tiba sih," ucap Menma tak sabaran.

"Tunggulah sebentar menma, kita masih punya 2 menit lagi," ujar Kakashi.

"Kau itu bertingkah seperti pacarnya saja. Menyebalkan," balas Sasuke.

"Kau yang menyebalkan!" Balas Menma tak terima.

Kakashi hanya bisa tersenyum lelah melihat tingkah kedua muridnya yang sepertinya tidak akan bisa akur.

"Ah, akhirnya kau tiba juga Naru-chan," ucap Kakashi lega melihat sosok Naruto yang sedang berjalan ke arah mereka.

Kedatangan Naruto membuat pertengkaran konyol itu berhenti. Keduanya menyambut Naruto dengan senyum manis membuat Naruto tak kuasa untuk tak tersenyum walaupun sekejur tubuhnya masih terasa menyakitkan.

"Aku harap kalian tidak menungguku lama," ucap Naruto pelan, sangat pelan membuat ketiga orang dihadapannya tidak yakin mendengarnya.

Tuhan, bahkan untuk berkata saja Naruto kesusahan.

"Kau terlihat ... tak baik Naru-chan?" Tanya Kakashi memperhatikan sosok pirang dihadapannya.

Naruto tersenyum, "aku baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan."

Kakashi hendak berbicara namun Sasuke sudah mendahuluinya.

"Kalau begitu, naiklah ke punggungku,"

"Aku masih bisa berjalan Sasu."

Ah, betapa senangnya Sasuke mendengar panggilan Naruto kepadanya.

"Apa kau yakin?"

Naruto hanya mengangguk.

Mereka berempat kemudian menuju kantor Hokage.

.
.

"Ah, kalian sudah tiba," ucap Hokage. "Aku punya berita baik kalian," lanjutnya dengan senyum lembut.

"Aku harap, berita baik yang ayah maksud adalah misi baru bagi kami," ujar Menma.

"Ah, berita yang akan aku sampaikan jauh lebih dari itu Menma dan sekali lagi panggil aku Hokage," balas Minato masih tetap tersenyum.

"Baiklah Hokage-sama," ucap Menma.

"Kalian tim terakhir yang aku beritahu. Kakashi-san silakan ambil ini." Minato memberikan selembar kertas yang sudah dilipat rapih kepada Kakashi.

Kakashi membaca isi kertas itu. "Lembar pendaftaran ujian chunin".

"Benar, ujian chunin kali ini akan diadakan di Konoha, ninja dari berbagai daerah lain akan datang untuk berpartisipasi. Aku memberitahukan hal ini lebih awal agar kalian segera mempersiapkan diri."

RahasiakuWhere stories live. Discover now