Keputusan

72 17 2
                                    


Desclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : Adventure, Action, Romance

Rated : M

Pairing : Sasufemnaru

.
.
.

Chapter 18

"Setiap desa sudah membalas undangan kita. Yang terbaru adalah desa Otogakure."

"Ah, desa dimana Naruto berasal. Bagaimana hasil pengawasan dari mata-mata kita disana, kenapa sampai sekarang belum ada laporan yang masuk?"

"Ah, aku lupa memberitahukanmu. Laporannya sudah masuk namun saat itu kau sedang menghadiri pertemuan diluar desa."

"Hm. Kalau begitu laporkan."

"Menurut mata-mata kita, desa itu sangat sunyi dan hampir tidak ada aktivitas warga yang terjadi selain dipagi hari. Namun, ada satu tempat yang tidak bisa dimasuki yaitu tempat dimana pemimpin desa berada. Tidak ada satupun warga yang perna melihat pemimpin desa. Dan lagi, penjagaan ditempat itu sangat ketat membuat mereka sulit untuk menyusup masuk kedalamnya."

Minato dengan tenang mendengar penuturan Shikaku.
"Hm, lalu bagaimana dengan klan Hirazaka?"

"Memang benar terdapat klan Hirazaka disana dan memang benar juga kalau klan itu mempunyai 3 anak angkat yang tidak lain adalah Naruto dan 2 lainnya. Namun, menurut mata-mata kita, mereka meragukan hal itu pasalnya warga disekitar tidak perna melihat ketiganya, mereka hanya tahu dari cerita yang beredar. Menurutku, ini hanya alibi untuk melindungi identitas asli ketiganya."

Minato berpikir lama sebelum angkat suara. "Aku juga berpikiran yang sama denganmu. Pinta mereka untuk terus menggali informasi tentang hal ini, tentang indentitas ketiganya sebelum diangkat oleh klan Hirazaka."

"Hm, akan kulakukan."

"Dan 1 lagi, apa Shisui sudah memberi kabar?"

"Belum."

"Apa hanya aku yang merasa aneh tentang keadaan Shisui, aku tidak perna melihatnya lagi setelah misi yang kuberikan padanya."

"Dan lagi, kenapa Itachi belum juga melaporkan investigasinya. Aku ingin Itachi sore ini ada dihadapanku Shikaku. Aku merasakan akan terjadi hal yang buruk."

.
.
.

Para kandidat untuk ujian chunnin sudah mulai berdatangan.

"Wah, ternyata banyak juga yang ikut ujian ini. Aku semakin bersemangat," ujar Kiba.

"Yeah, semangat masa muda teman-teman!" timbal Lee yang tak kala semangat. Yang lainnya hanya bisa menggeleng kepala walaupun mereka juga merasakan hal yang sama semangat namun juga gugup.

Lain halnya dengan ketiga Hirazaka yang terlihat tak bersemangat mengingat tentang misi yang harus mereka jalankan.

Terutama Naruto. Padangannya datar nan kosong seolah ia berada di dunianya sendiri.

Dan Sasuke menyadari hal itu.
"Hei, apa yang kau pikirkan?"
Naruto tersadar ketika merasakan sentuhan jemari Sasuke pada dirinya.

Ia memandang Sasuke. Seketika terlintas wajah bertopeng Obito yang dengan matanya menginvasi hal yang seharusnya hanya Naruto dan Sasuke yang tahu dan dengan brengsek mengancamnya. Naruto berjanji suatu saat Obito akan menerima balasannya.

RahasiakuWhere stories live. Discover now