Part 10

16 2 0
                                    

05.00
Hari ini Airin bangun lebih awal, ia segera melaksanakan kewajiban sebagai muslim dan langsung menuju dapur. Mulai hari ini, memasak dan mencuci adalah kerjaan Airin. Bahkan sepertinya ia juga harus merawat tanaman dan beberapa sayuran dibelakang rumah. Dulu Bi Surti lah yang mengerjakan semuanya, namun sekarang Bi Surti sudah pulang kampung dan tidak akan kembali kesini lagi.

Untuk hal masak-memasak, Airin memang sudah jago. Dulu ia sering membantu Bi Surti memasak. Pagi ini Airin akan memasak nasi goreng dan ayam kecap.

Masakan Airin sudah siap, ia segera menyiapkannya ke meja makan. Terlihat disana Papa dan Mama Airin yang baru saja duduk dikursi. Ia pun mengambilkan piring dan sendok untuk keduanya. Airin kemudian menarik kursi untuk duduk disamping mereka, namun ucapan Mamanya menghentikan Airin.

"Jangan duduk disini, saya tidak mau melihat wajah kamu" ucap Mamanya dingin

"Tapi Airin juga mau makan Ma.." ucap Airin lesu

"Selera makan saya akan hilang jika kamu disini, Papa sudah menceritakan semua kejadian tadi malam, kamu benar-benar memalukan" tutur sang Mama

"Itu gabener Ma, aku telat pulang karena macet" bela Airin

"Saya tidak ingin mendengar penjelasan kamu, jika kamu mau makan silahkan makan didapur" tegas Mama

Airin tidak ingin melanjutkan perdebatan ini, padahal ingin sekali dia membela diri namun itu percuma. Airin melangkahkan kakinya menuju dapur untuk melanjutkan sarapannya.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Airin menuju meja makan untuk merapikan piring Papa dan Mamanya. Namun perhatiannya teralihkan ke arah tangga yang memperlihatkan Papa dan Mamanya yang menyeret koper.

"Papa sama Mama mau kemana?" Tanya Airin

"Kamu kan tau ini waktunya liburan, ya berarti kami mau liburan" jelas Papa

"Kenapa Papa nggak bilang dari awal? Kan Airin bisa siap-siap dulu" ucap Airin

"Yang bilang mau ngajak kamu siapa?" Ucap Papanya dengan nada mengejek bahkan mungkin menghina

"Maksud Papa?" Airin bingung, apakah maksudnya Airin tidak diajak?

"Yang liburan itu Papa, Mama dan Raka, kamu jaga rumah!" Tutur Papa

"Tapi Airin juga pengen ikut Pa" ucap Airin memohon

"Setelah semua yang kamu lakukan kamu masih berani untuk meminta ikut bersama kami?" Tegas Mama

Airin terdiam. Tak tau harus menjawab apa. Untuk pertama kalinya Airin tidak ikut liburan bersama keluarganya. Hanya karena ranking. Hanya karena nilai. Hanya karena peringkatnya yang menurun. Begitu fatalkah perbuatan Airin? Begitu malukah mereka mempunyai anak seperti Airin?

Papa dan Mamanya langsung menyeret koper dan meninggalkan rumah. Airin hanya terdiam meratapi Papa dan Mamanya yang sudah berangkat.

🌚🌚🌚
Disisi lain, Raka merasa ada yang aneh. Bagaimana tidak, setiap tahun keluarganya pasti merencanakan liburan ke luar negeri. Tak pernah sekalipun ada anggota keluarga yang tidak ikut. Karena mereka selalu menyesuaikan jadwal mereka masing-masing. Namun tahun ini berbeda, Airin tidak ikut. Ia ingat sekali percakapannya dengan sang Mama kemarin di telpon.

"Halo Rak" sapa Mama di seberang sana

"Iya Ma, kenapa?" Tanya Raka

"Besok kita mau liburan, kamu ikut kan"

"Kenapa tiba-tiba Ma? Biasanya kan direncanain dulu jauh-jauh hari" tanya Raka yang merasa heran

"Iya nih soalnya minggu depan Papa sama Mama sibuk banget" jelas Mamanya

"Oo oke Ma, kali ini Airin pilih liburan kemana Ma?" Tanya Raka pada Nadia-Mamanya, karena biasanya Airin lah yang memilih tempatnya

"Kali ini kita ke Belanda, dan Airin tidak ikut" tutur Nadia

"Kenapa gitu Ma?" Raka semakin heran, mana mungkin Airin melewatkan liburan bersama keluarga

"Katanya Airin mau reunian sama teman smp nya" alibi Nadia

"Kan reuniannya bisa pas pulang Ma" ucap Raka

"Mama juga udah bilang, tapi adek kamu tetap gamau. Yaudah Mama gamau maksa, udah dulu ya Rak.. Mama mau beresin barang dulu" jelas Nadia

"Oke Ma" sahut Raka

"Oh ya Rak, besok Papa sama Mama nungguin kamu di bandara aja ya" ucap Nadia

"Iya Ma"

Raka masih tidak percaya dengan sikap Airin, dari tahun ke tahun Airinlah yang paling semangat jika masalah liburan. Namun tiba-tiba tahun ini dia tidak ikut, bukankah itu aneh?

Raka pun mengambil hp nya dan mengirimi pesan pada Airin.

To : Adikku🐥
Rin...

Sepuluh menit sudah Raka menunggu balasan dari Adiknya, namun ia belum mendapatkan balasan satupun.

Raka pun segera mengambil kopernya dan menuju bandara.

🌚🌚🌚
Airin sudah dikamar, ia masih tidak menyangka kali ini liburannya akan kosong. Hanya diisi dengan kegiatan yang begitu membosankan.

Drttt
Ponsel Airin berbunyi, Airin langsung meraih ponselnya.

Kak Raka🐼
Rin...

Airin tidak langsung membalas, Airin tau pasti Kakaknya ingin bertanya kenapa ia tidak ikut liburan. Pasti kakaknya akan merasa heran.

***
To be continue😙
Boleh dong di vote kalo ngga keberatan💞

RANK AND LOVEWhere stories live. Discover now