Hormone 8 (BriWoon)

557 98 46
                                    

"Okay, now--" Younghyun berhenti bicara sejenak ketika tatap matanya bertemu manik dengan gadis mantan idol yang sudah duduk dalam gaya manis. Kedua kaki jenjang merapat dan menyamping, tangan di atas paha, wajah tersenyum...ah, orang profesional memang berbeda dari amatiran yang baru akan menjalani masa training, Younghyun mengakuinya.

"Apa yang dikatakan PresDir padamu?" Tanya pria tegap tanpa basa-basi.

"Aku akan tanda tangan kontrak dengan agensi ini," jawab mantan idol sambil menyunggingkan senyum percaya diri, merasa telah memegang kartu AS sebab memiliki nama CEO sebagai backing-nya.

"Oke, sebentar," pria chubby bangkit berdiri untuk meraih dua lembar kertas yang baru tadi dia cetak sebelum mempersilahkan gadis mantan idol masuk ruangan. Younghyun meletakkan dua kertas tersebut ke permukaan meja di hadapan sang artis yang semakin lebar menyunggingkan senyum.

"PresDir memang hebat," gadis tersebut berujar riang. "Dia bilang tahap seleksi begini tidak akan ada apa-apanya dan kau pasti langsung memberiku kertas kontrak."

Younghyun hanya menyeringai menanggapi. "Aku beri kau dua pilihan kontrak malah," ujarnya. "Yang pertama kontrak jangka pendek per 5 tahun. Jadi sejak kontrak ini disahkan hingga lima tahun ke depan, kau akan menjadi artis resmi agensi kami dan kami yang menentukan seluruh kebutuhan promosi serta pekerjaan untukmu dengan atau tanpa persetujuanmu. Jika kau melanggar satu saja poin kerja sama, kontrak ini akan hangus.

Yang kedua adalah kontrak jangka panjang per 10 tahun. Kami selaku agensi akan membantumu melakukan promosi dan mencari job, kau diberi wewenang untuk melakukan diskusi dengan tim. Hanya saja, jika dalam jangka waktu ini tiba-tiba kau terlibat skandal, agensi tidak akan ikut campur. Dengan kata lain, kami hanya back up pekerjaan dan tidak akan mengurus kehidupan pribadimu. Jika kau membutuhkan bantuan, klarifikasi, atau perlindungan, silahkan mengajukan proposal lebih dulu dan kami berhak menolak dengan alasan apapun."

Mantan idol terdiam, senyum memudar dari wajah cantiknya seiring dia menemukan ada banyak ketidak-cocokan di surat kontrak dengan perkiraannya sendiri.

"Jadi maksudmu, kau hanya akan memberiku pekerjaan tanpa mau membantuku kalau ada skandal?" Gadis itu bertanya memastikan.

"Yup," Younghyun mengangguk mantap.

"BAGAIMANA BISA BEGITU?" Mantan idol menggebrak meja keras.

"Tentu saja bisa," pria chubby menyahut cepat.

"Kau tahu siapa aku!? Aku sudah debut, aku terkenal, aku punya banyak fans dan fanbase. Harusnya kau bersyukur karena tidak lagi mengurusku dari enol! Kau tinggal melanjutkan promosiku! Bagaimana bisa kau malah memberiku perjanjian tidak masuk akal begini!?" Gadis berambut panjang tidak terima.

"Well..." Younghyun mendesis. "Bukan aku yang akan mengurus promosimu, jadi percuma saja kau marah padaku because I don't care. Pekerjaanku di sini hanyalah menentukan apa kau CUKUP PANTAS untuk bergabung dengan agensi kami atau tidak."

"PresDir bilang aku cocok menjadi aktris atau model!" Sahut mantan idol dengan jengkel.

"Itu 'kan dia yang bilang, bukan aku." Younghyun tersenyum. "Kalau kau memang mengandalkannya silahkan langsung tanda tangan kontrak ini dan bawa pergi. Kita lihat apa PresDir yang begitu kau banggakan juga bisa membantumu diterima para pemegang saham tanpa pengesahan kontrak dariku."

Gadis mantan idol terdiam. Kedua mata indahnya masih menatap tajam namun dia tak dapat menemukan kalimat tepat untuk balik menyudutkan lelaki di hadapannya.

"Jujur padaku," desis Younghyun. "Aku sudah mencari tahu latar belakang dan bagaimana image-mu selama bergabung dengan grup. 'Member yang imut, baik, kalem, perhatian, sabar, penyayang, blablabla'. Kalau memang kau sebaik itu kenapa fanbase pribadimu lebih kecil daripada member lain?"

Writing Prompt by Myka #2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora