Sleeping Handsome

971 96 38
                                    

MarkBam, JaePil, BriWoon

GS
.
.
.

Lobi utama Unit Gawat Darurat terasa lengang tengah malam ini. Jarum jam di dinding telah menunjuk pada angka dua belas seiring perawat dan petugas medis lain yang sedang piket jaga beberapa nampak mulai menunduk terkantuk-kantuk.

"Ya ampun, bosan sekali~" keluh Bambam sambil menguap di depan layar komputer yang menyajikan game kartu solitare.

"Bagus 'kan kalau tidak ada kerjaan begini. Itu artinya tidak ada orang yang kena kecelakaan atau sakit mendadak." Wonpil yang menggeliat di sebelah menyahut. Dia menepuk bahu Dowoon yang tidak sengaja terlelap meletakkan kepala di atas buku laporan pasien masuk yang baru selesai direkap.

"Tapi bosaaan~" Bambam mengeluh panjang. "Girls, let's do something refreshing," ajaknya kemudian.

"Mau kemana?" sahut Dowoon masih setengah sadar. "Membuat kopi? Ikut."

"Jangan kafein," desis Wonpil. "Sekarang kepalaku pusing setiap minum kopi," dia merapikan rambutnya yang disanggul rapi.

"Let's do some 'riding'~" Bambam menyeletuk yang langsung membuat kedua teman wanitanya menoleh bersamaan.

"Lagi?" Dowoon menatap dengan iris coklat yang sudah membulat sadar sepenuhnya.

"Eum!" Bambam mengangguk, senyum lebar tersungging di bibir tebal. "Kondisi pasien Mark semakin membaik. Kalau dalam waktu dekat dia sadar dari koma, aku akan kehilangan 'tunggangan malam'. Jadi selama dia belum sadar, aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan. You girls join me? Bukankah kondisi Park Jaehyung dan Kang Younghyun juga mulai ada peningkatan beberapa hari ini?"

"Iya sih..." Wonpil mendesis. "Tapi aku takut kalau tiba-tiba dia bangun. Bagaimana?"

"Pukul saja sampai pingsan lagi," jawab Bambam asal.

"YAH!" Wonpil berseru bersamaan dengan Dowoon.

"Jadi bagaimana? Daripada bosan~" gadis berbibir tebal memandang kedua rekan perawatnya bergantian sementara para wanita itu saling menatap.

"'Kan jarang-jarang ada pria tampan yang bisa memberi kepuasan cuma-cuma begini." Bambam melancarkan jurus bujukan. "Kalau mereka sadar dan bangun dari koma, belum tentu juga mereka mau dengan kita. Jadi MUMPUNG--"

"Bam-ah, kau sesat sekali," ujar Dowoon dengan wajah prihatin. "Ayo, lakukan sekarang keburu pengecekan keliling dimulai," lanjut gadis tersebut lalu bangkit berdiri dari kursi membereskan meja kerjanya.

"Yuuuk~" Bambam menyahut riang, mengakhiri game solitare di komputer dan menyusul Dowoon yang sudah beranjak hendak meninggalkan tempat pendaftaran pasien UGD.

"Kau tidak ikut, Wonpil-ah?" tegur Dowoon pada gadis berbadan mungil yang masih duduk ragu menghadap aplikasi tagihan rumah sakit di layar komputer.

"Kalau kita pergi, yang jaga di sini siapa?" balas Wonpil polos.

"Kita cari sambil jalan orang yang bisa menggantikan jaga," jawab Dowoon disambut anggukan Bambam.

"Yuk, Sis~" gadis tinggi berbibir tebal kembali merajuk.

Wonpil menghela napas panjang, meski begitu dia tetap berdiri meraih ponsel untuk dimasukkan ke saku seragam perawat yang membalut tubuh lantas menyusul langkah teman-temannya.
.
.

Mark Tuan, Park Jaehyung, dan Kang Younghyun sudah hampir satu bulan ini menjadi salah satu pasien koma di rumah sakit tempat Wonpil dkk bekerja. Ketiga lelaki itu merupakan korban kecelakaan tunggal. Menurut rekaman CCTV yang berhasil menangkap detik-detik mobil yang mereka naiki melaju keluar jalan hingga kemudian menabrak sebuah toko, penyebab dari tragedi tersebut adalah karena Mark si pengemudi sedang berusaha menghindari seekor anjing yang tiba-tiba menyeberang.

Writing Prompt by Myka #2Where stories live. Discover now