CHAPTER III

63.1K 10.6K 956
                                    

Hua, aku menyesali pilihanku untuk tidak meminta bantuan pemuda baik hati tadi! Demi apa aku tak menyangka kalau akan tersesat di tengah hutan seperti ini, belum lagi angin malam hari di tempat ini dingin sekali hingga membuat seluruh bulu kudukku merinding.

Sebuah suara rerumputan bergoyang terdengar di pendengar tajamku ini, aku sontak membalikkan badanku untuk menyaksikan siapa pelaku sebenarnya dari kejadian barusan. Namun manik gelapku ini tak dapat menemukan siapapun di sana.

Mengerikan, sebaiknya aku cepat-cepat pergi. Langkah kakiku bergerak semakin cepat, dan tanganku 'ku gunakan untuk mencengkeram erat perutku yang sedang kesakitan akibat kelaparan. Kehidupan keduaku ini benar-benar sial sekali.

Sebenarnya kesalahan apa yang sudah kuperbuat di kehidupan sebelumnya hingga mendapatkan kehidupan kedua yang seperti ini. Aku tak pernah membunuh orang sebelumnya, aku tak pernah memfitnah orang, lalu kenapa aku harus memiliki kehidu--!

"Apa yang kau lakukan?"

Aku mendongakkan kepalaku guna menatap tajam kearah pria yang berkata kalimat seperti itu dengan nada dingin setelah tertabrak anak kecil, namun sepersekian detik selanjutnya aku langsung mengurungkan niatku sendiri.

Dan parahnya aku mulai berpikir kalau kehidupan ini tak begitu sial untukku karena aku dapat bertemu pria setampan ini yang tengah berdiri hadapanku. Uh, makhluk blasteran surga dari mana yang sedang hadir saat ini.

"Hei makhluk blasteran surga, apakah kau memiliki istri?" ucapku tanpa sadar, pikiranku terlalu terpesona sampai-sampai mulutku berbicara dengan sendirinya.

Pria tampan bersurai putih itu benar-benar memiliki penampilan yang luar biasa, tampangnya sangat menakjubkan walaupun di mata kirinya itu terdapat segaris bekas luka, dan iris mata kanannya berwarna putih.

Setelah diperhatikan iris mata masing-masing matanya memiliki warna yang berbeda, sebelah kiri berwarna hitam dengan garis luka, sementara sebelah kanan berwarna putih. Bibirnya itu merah merekah di tambah dengan tahi lalat kecil di bawah bibir kanannya.

DEMI APA TAMPAN SEKALI!

"Apa maksudmu blasteran surga?"

Ah, aku terkejut. Saking terpukaunya diriku kepada tampangnya itu sampai-sampai aku tak menyadari situasi sekarang. Aku terkekeh pelan sambil menggaruk tengkukku. "Ya begitulah. Itu artinya kau luar biasa sekali!" sahutku polos.

"Begitukah?" tanyanya yang kubalas dengan anggukan antusias. "Oh, aku tak memiliki istri karena aku tak tertarik memiliki satu pun."

Aku mengelus daguku, dan menatap intens kearah pria dewasa itu. Calon yang sangat cocok, mari kita mengintrogasi calon pertama yang satu ini, hohoho.

"Usia?"

"Dua puluh tahun."

"Kerjaan?"

"Pegawai kerajaan."

"Tempat tinggal?"

"Rumah sederhana di wilayah selatan kerajaan."

Luar biasa! Mungkin aku dan pria ini jodoh kali ya sampai-sampai bisa pas bertemu satu sama lain seperti ini. Sudah tampangnya luar biasa, usianya sama dengan usia mental ku seharusnya, lalu tempat tinggalnya pun sederhana. Kurang apa lagi coba pria sepertinya, pria langka satu di antara sejuta spesies.

Dan yang lebih baiknya lagi DIA JOMBLO!

Aku mengacungkan jari telunjukku kearah pria tampan itu, dan memasang senyuman bangga andalanku di kehidupan sebelumnya.

"Hot Daddy, aku memilihmu!"

"Hah?"

"Jadilah ayahku!"

"Tidak jelas sekali."

Tepat setelah mengucapkan kata-kata itu, pria tampan ini malah pergi meninggalkanku dan tak mengucapkan apa-apa lagi. Hot Daddy aku tak akan pernah menyerah untuk mencalonkan diri menjadi anak angkatmu daddy! Kau tunggu saja aku pasti akan berusaha keras untuk menjadi anak angkat ideal bagi hot daddy sepertimu dan kembali menemuimu tak lama lagi.

=====

Malam berlalu begitu saja, untung semalam aku dapat menemukan pohon apel di tengah hutan seperti ini sehingga perutku berhasil kembali terisi dengan baik. Tak lupa juga semalam aku memetik sekeranjang apel yang setelah kupikirkan mungkin dapat kujual agar memperoleh uang 'kan?

Dan saat ini, karena langit sudah terang akhirnya aku dapat menemukan jalan kembali ke pasar ramai tempat di mana aku tersadar pertama kali. Aku meletakkan keranjang apel yang kupetik semalam, kemudian menatap orang-orang yang sedang berlalu lalang di pasar ini.

Aku menatap papan-papan kayu yang sudah pasti bertuliskan harga barang yang mereka jual. Kemudian aku berlari menghampiri salah satu kedai kecil yang menjual buah-buahan. "Harga apel ini berapa?" tanyaku sambil menunjuk kearah keranjang apel.

"Satu keping logam untuk lima buah apel," jawabnya.

Baguslah, dengan begini aku menemukan sasaran harga jual yang baik sekarang, tapi aku harus mencari harga terendah yang dijual di pasar ini. "Apakah harganya bisa kurang lagi?" tanyaku kembali.

"Hei, aku tahu anak gelandangan sepertimu tak akan sanggup membeli buah seperti ini, asal kau tahu buah apel adalah buat paling digemari, dan aku adalah penjual buah apel paling murah dengan kualitas buah terbaik di pasar ini," sahutnya yang cukup menyinggung perasaanku karena ia mengataiku gelandang, ya walaupun aku memang gelandangan sih.

"Baik, terima kasih," sahutku sebelum akhirnya pergi begitu saja dan meninggalkan pedagang apel tadi.

Hm, kalau apel adalah buah paling digemari di pasar ini, itu artinya aku dapat dengan mudah menjual habis daganganku dong, kemudian jika mengingat ucapan pedagang tadi, berarti aku memiliki sebuah ide brilian saat ini.

"Dijual apel! Satu keping logam untuk lima buah dan dapatkan gratis satu buah apel lagi!"

Uh, hanya dalam sekejap aku meneriakkan kata-kata itu, orang-orang sudah berbaris untuk membeli apel yang kupetik sendiri ini, hohoho tak ada orang di dunia ini yang mampu bersaing melawan kata 'promo gratisan'.

"Kami mau membeli sepuluh buah!"

"Oh tentu kalau begitu akan kuberikan dua buah apel gratis sebagai hadiah!"

Dan tanpa sadar ternyata aku sangat menikmati kegiatan ini hingga tak sadar kalau langit sudah mulai berganti malam. Hm, keranjang buah sudah kosong, aku harus membeli beberapa keranjang dan kembali ke hutan untuk memetik buah-buahan lagi.

Akhirnya aku menemukan cara untuk bertahan hidup!

=====

Terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

I Choose a Hot Daddy Route [KUBACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang