CHAPTER V

58.1K 9.7K 393
                                    

"Jadi, siapa namamu?" tanyaku.

Aku saat ini tengah berbaring di atas padang rumput sambil membiarkan pemuda baik hati tadi yang bersukarela ingin membantuku membersihkan luka dan memar di kaki tanganku.

"Kau boleh memanggilku Lean," sahutnya. "Berbaliklah biar ku bersihkan punggungmu."

Aku langsung membalikkan tubuhku dan tengkurap di atas rerumputan padang rumput. Bagian belakang bajuku terasa seperti di angkat sedikit oleh Lean tak lama kemudian aku merasakan kain basah yang mengusap lembut punggungku, uh nyaman sekali setalah berhari-hari aku tak merasakan air sama sekali.

Kenapa aku membiarkan Lean melakukan semua ini? Karena aku percaya pada dia, sejak awal bertemu dia selalu membantuku, oleh sebab itu aku mulai tak masalah dengan keberadaannya lagi.

"Lean, apakah kau tak memiliki tempat tinggal sepertiku?" tanyaku kepada Lean yang masih mengusap punggungku dengan kain basah.

"Aku memilikinya, tapi aku tak suka tinggal di sana," sahutnya. "Tempat itu mengerikan, di sana ada begitu banyak orang yang memaksaku untuk melakukan sesuatu yang tidak ku inginkan sama sekali."

"Setidaknya kau memiliki tempat tinggal," dengusku.

Lean terkekeh kecil mendengar dengusanku yang tak ada lucu-lucunya itu. "Sudahlah, yang pasti untuk malam ini aku akan menemanimu tidur di padang rumput ini, aku merasa kalau aku pulang sekarang mungkin mereka akan langsung memarahiku dan mengancamku."

"Ya, sebagai balas karena kau sudah membantuku, maka aku akan membiarkanmu menginap di rumahku," balasku.

"Rumah?"

Aku tersenyum lebar kemudian membalikkan badan menatap Lean, aku merenggangkan tanganku lebar-lebar dan mengusap rerumputan yang menjadi alas tidurku saat ini. "Ya, tempat ini adalah rumahku, selamat datang!"

=====

Normal pov

"Duke Elion, Putra Mahkota masih belum kembali juga hingga sekarang, mungkin tuan bisa membantu kami mencarinya, karena jika itu anda saya yakin dia akan langsung kembali."

Elion memijit pelan pelipisnya, pria berusia dua puluh tahun tersebut mendengus kesal. "Aku jendral kerajaan ini kenapa harus mengurus masalah anak remaja yang kabur dari rumah, memangnya kau kira wajahku ini tampak seperti wajah pria kurang kerjaan?" keluhnya.

"Tapi tuan Eli--."

"Sudahlah aku mau bekerja, jangan menggangguku." Elion berjalan masuk kedalam ruangannya, pria tersebut duduk di atas kursi ruang kerjanya dan membaca tumpukan berkas-berkas di mejanya.

Pria tersebut baru kembali ke kediamannya itu kemarin, dan ia langsung diberikan berita kenakalan sahabat baiknya itu. Elion sudah tak mau tahu lagi, ia terlalu lelah menanggapi Leandro yang tak bisa diam di satu tempat barang sedetik pun.

"Sepertinya aku harus mencari rutinitas baru sebagai penghilang stress, jika harus mengurus masalah Leandro terus-menerus bisa-bisa aku mengalami kebotakan dini. Hm, besok aku akan pergi keluar untuk mencari udara segar kehidupan setelah melihat begitu banyak kematian," gumamnya.

Normal pov end

=====

"Lean, bangun!"

Aku menggoncang tubuh pria bersurai hitam tersebut dengan sangat kencang. Sebenarnya ini orang tidur, pingsan, atau jangan-jangan sudah meninggal? Kenapa dia tak bangun-bangun bahkan setelah kuteriaki berulang kali.

Hm, atau jangan-jangan...

"Lihat! Ada Grand Duke Elion yang mendekat kearahmu!"

"APA ELION! AMPUN AMPUN AKU JANJI AKU TIDAK AKAN PERNAH KABUR LAGI!" Hah? Kenapa dia mohon ampun ke Elion karena kabur dari rumah? Dikira Elion bapaknya kali ya sampai minta ampun seperti itu.

"Loh, mana ada Elion di sini?"

Aku tertawa terbahak-bahak melihat kepolosan Lean, kenapa anak itu mudah sekali untuk ditipu aku jadi pingin nipu dia terus deh jadinya. "Eum, Lean sebenarnya aku berbohong, aku pikir karena kau tak bangun-bangun jadi cuma itu satu-satunya ide yang dapat kupikirkan."

Lean menghela nafas lega, namun tak lama kemudian raut wajah pria itu kembali terkejut, ia langsung menoleh kearahku dan berkata, "Ma-Maksudku tadi kau tahukan sifat Grand Duke Elion yang buruk itu, karena itu saat aku mendengar namanya aku langsung ketakutan."

Sebenarnya ada dendam terselubung apa sih antara Lean dengan Elion, kenapa dia selalu menjelek-jelekkan sosok Elion hingga segitunya. Seharusnya berdasarkan webtoon yang kubaca 'kan sifat Elion tidak seburuk itu, walaupun dia tokoh antagonis tapi dia tampan, bijaksana, dan sangat menyayangi sahabatnya yaitu Leandro.

"Sudahlah sebaiknya kau bangun kemudian membasuh wajah, aku akan pergi ke pasar untuk membeli makanan dan obat lagi, sementara kau tunggulah di tempat ini," ucapku.

"Apa kau yakin tak perlu ku temani?" tanya Lean.

Aku menggelengkan kepalaku dan tersenyum. "Tidak perlu, kau jangan meremehkan anak kecil sepertiku lho, begini-begini aku jago dalam berkelahi," ucapku sambil mengangkat sepasang tanganku dan menujukkan lenganku yang sialnya cungkring sekali.

"Anggap saja ada otot disini," tambahku.

Lean menutup mulutnya dengan tangan dan membuat pose seperti seseorang yang tengah menahan tawanya. Sementara aku menatap malas kearah pria tersebut, sebenarnya orang ini minta di bunuh atau gimana gitu.

"Ya sudah aku pergi dulu."

"Cepat kembali ya!"

=====

Terima kasih banyak buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

I Choose a Hot Daddy Route [KUBACA]Where stories live. Discover now