PROLOG [23.07.2020]

33K 2.9K 321
                                    

Bersenggama adalah kebutuhannya, begitu pikir Jeno. Tetapi hidup di kota yang sudah mati ini, membuatnya tidak masalah untuk bercumbu dengan mayat.

Pria itu menemukannya, memungutnya. Tubuh kenyal yang terlapisi kulit dingin dan pucat. Hadiah terbesar yang tersisa dari dunia yang menggila ini.

Jeno tau jika orang itu bukan mayat sepenuhnya. Tapi mana ada manusia yang disetubuhi hanya diam tak bereaksi.

Pria itu tidak perlu jawaban yang jelas. Ia semakin melebarkan kedua kaki tubuh di bawahnya dan menyerangnya. Memberikan lumatan kasar pada leher jenjang yang dingin. Meremas surai biru terang yang sepadan dengan langit. Helaian tipis yang sangat lembut ketika disentuh.

Bibir mereka bertemu. Namun tetap tidak ada balasan. Jeno menggeram tertahan sembari menatap manik biru di hadapannya dengan marah.

"Keluarkan suaramu meskipun itu hanya pura-pura!"

"Aku bukan pelacur." Dia berucap tanpa intonasi. Tidak ada ekspresi yang berarti dari wajahnya.

"Tapi kau milikku, Nana!"

"Secara artian kau memecahkan tabungku dan aku bebas. Klaim-mu bukan termasuk melakukan seks semalaman penuh denganku."

"Dasar, kanibal."

°

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

.

BLINDZER © SADEN

NCT © SM Entertaiment

Sci-fic - Superanatural - GORE

Rated M 18+ WARING!

.

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

°

Kami hidup di dunia yang sudah membusuk.

Hanya terdapat kehancuran akibat keserakahan manusia.

Tidak ada yang dapat kami perbuat kecuali bertahan di dunia yang semakin sulit dimengerti ini.

Ditambah lagi, kami harus hidup berdampingan dengan makhluk buatan leluhur biadab kami yang menjadikan kami mangsa.

Makhluk tak berakal.

Buta namun mendengar jauh.

Bertubuh seperti manusia, namun monster.

Jika dibilang kanibal,

…sebenarnya mereka makhluk yang sengaja dibuat untuk memusnahkan manusia.

.

End of Prologue.

[23.07.2020]

BLINDZER - NOMIN [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang