Goodluck, Sera

1.9K 309 31
                                    

Seraphina: tunggu sebentar, Ayah. Sera masih di ruang guru.

Send.

Pihak sekolah mengetahui anak didiknya ada yang mempunyai youtube dengan ratusan ribu subscribers dan viewers. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu pihak sekolah menawari Sera bergabung. Karena banyak benefit yang ditawarkan Sera pun bergabung.

Dia selalu enjoy menjalani kegiatan mengenalkam sekolahnya ke dunia luas. Sera selalu menikmati kegiatan yang menyenangkan itu. Tapi pengecualian hari ini.

"Kapan kamu punya free time untuk syuting?" setelah tiga menit menjelaskan, pertanyaan yang Sera nantikan terlontar juga.

"Hari Jum'at?" jawab Sera.

Miss Sidney terlihat menimbang-nimbang tak lama kemudian mengangguk. "Okay. See you on friday, Seraphina."

Sesi pertemuan berakhir. Akhirnya Sera bisa keluar dari ruangan ini.

Sera sedikit berlarian kecil. Ia sempat berhenti sejenak untuk membalas sapaan dan pertanyaan sederhana dari beberapa teman satu mata pelajaran. Beruntung teman-temannya pengertian. Mereka tidak menghambat kepergian Seraphina.

Alhasil di menit kedua gadis itu berhasil menemui ayahnya. Tetapi ada pemandangan lain. Sera pikir Sindu sedang menunggunya seorang diri. Kenyataanya pria itu sedang ditemani seorang remaja dan satu gadis seumuran Seraphina.

Mereka adalah Mika dan Mili.

"Sudah selesai?" sambut Sindu.

Sera menjawabnya dengan anggukan seadanya. Kemudian dia digiring Sindu masuk ke mobil. Ia tidak duduk di bangku depan karena sudah ditempati Mika. Sera tidak masalah. Yang jadi masalah adalah ia kurang suka duduk di sebelah Milian.

Sedikit cerita tentang Sera dan Mili. Keduanya tumbuh berkembang bersama. Ia, Mili, dan juga Mika dibesarkan oleh sepasang pria dan wanita hebat. Semua berjalan lancar. Tidak ada pembedaan kasih sayang. Tidak ada kata pilih kasih. Sindu-Donita berlaku adil pada ketiga anaknya.

Ketiga anak itu tumbuh besar setiap harinya. Akibat dari pertumbuhan itu membuat pemikiran yang mulanya sederhana menjadi rumit. Hal yang tadinya biasa dianggap tak biasa. Perubahan sikap merek terasa sejak Sera-Mili masuk SMA.

Dua gadis itu merasa ada yang aneh dengan perlakuan Sindu-Donita. Sera merasa Ayahnya lebih perhatian dengan duo M sementara Mili merasa Ibunya lebih dekat dengan Seraphina. Awalnya mereka mencoba menerima. Tetapi semakin ke sini mereka tidak bisa menahannya.

Puncaknya saat SMA. Mili yang tidak tahan lagi melihat Donita memberi perhatian lebih pada Sera memilih untuk berbicara empat mata. Mili mengutarakan ketidaksukaannya. Sera tak mau kalah. Ia juga mengutarakan keresahannya.

Sempat ada perdebatan kecil hingga akhirnya Sera-Mili membuat perjanjian untuk keduanya jaga jarak dengan orangtua lawan. Mereka harus membatasi diri.

Sera menepati kesepakatan itu. Sementara Mili? Gadis itu selalu mencari perhatian Sindu!

Karena masalah itu menyebabkan geng yang tadinya berisi Sera, Sabrina, Mili, dan satu gadis bernama Miselia, terpecah. Brie bertahan di kubu Sera sementara Mili dengan Miselia.

"Ayah nggak mampir dulu?" tanya Mili ketika mobil Sindu berhenti di depan gerbang rumah Donita.

Pria yang ditanyai menggeleng. "Nggak hari ini ya. Ayah lagi ada urusan," jawab Sindu menatap Mili.

Sindu dan Sera turun dari mobil untuk mengantarkan double M.

"Kamu nggak masuk juga?" itu bukan suara Mili melainkan Mika.

Bertaut Where stories live. Discover now