Eleven

1.7K 237 41
                                    

Bagi sebagian remaja biasa kehidupan Sadam-Sera bisa dijadikan patokan kebahagiaan. Mereka terlahir dari keluarga mampu, menimba ilmu di sekolah elite, uang jajan jutaan perbulan, difasilitasi lengkap, pokoknya nggak sampai kekurangan.

Tetapi siapa sangka dibalik keberuntungan mereka hidupnya tak sesempurna kelihatannya?

Sepasang remaja yang kini sedang duduk di salah satu kursi caffe adalah bukti bahwa dibalik kesempurnaan pasti ada kekurangan. Sadam-Sera tak kurang dalam kebutuhan materi. Namun dalam hal kasih sayang orangtua mereka tak mendapatkannya.

Sadam dapat sih, tapi tidak akhir-akhir ini. Jangan tanyakan Sera. Gadis itu sama sekali tak mendapatkan kasih sayang dari ibu kandungnya sejak pertama kali dilahirkan ke dunia.

Sera sering iri dengan gadis sebayanya atau kita ambil contoh dari Brie. Sera pernah cemburu dengan kedekatan Brie dan Ibunya. Apalagi saat Senna mengumbar perhatiannya pada anak perempuannya itu. Ugh! Rasanya Sera berteriak sekeras-kerasnya!

Sebenarnya Sera mendapatkan kasih sayang seorang Ibu. Ia mendapatkannya ketika bersama Donita. Kejadian itu beberapa tahun lalu sebelum makluk dari negara api menyerang. Sekarang Sera membatasi diri. Ia tidak mau dianggap sebagai si ingkar janji.

"Dam, daripada kita diem-dieman kayak gini gimana kalau kita bikin video?" cetus Sera.

Terhitung sepuluh menit mereka masuk ke caffe ini, tapi belum ada interaksi sama sekali.

Sadam mendadak jadi pendiam. Diamnya ada hubungannya dengan kejadian di rumahnya tadi.

"Video apa?" respon Sadam mengalihkan pandangan dari ponsel pintarnya,

Sera mengerdikan bahu. "Enaknya apa ya?"

Sadam ikut berpikir. Bukan berpikir tentang video apa yang akan dibikin. Melainkan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada keberlangsungan rumahtangga ayah-ibunya.

"Dam," panggil Sera lagi.

"Iya?"

"Everthing is gonna be okay." Sera menatap lekat manik Sadam.

"Aku nggak tahu apa kalimat itu bisa jadi kenyataan atau enggak. Tapi mungkin kalau kita positif thinking kalimat itu akan jadi kenyataan. Iya kan?" lanjutnya menyakinkan mesti nggak yakin-yakin amat.

"Iya. Tapi fyi aku nggak lagi mikirin itu," dusta Sadam.

Sera tahu Sadam sedang berbohong. Tapi biarkan. Ia tidak akan membahas masalah pribadi kembaran Brie.

"Bikin video yuk?" ucapnya kembali ke topik awal.

"Ayo-ayo aja aku tuh. Eh ini video buat apa sih?"

Sera mengerlingkan maniknya. "Buat konten youtube. Aku lama banget nggak bikin dan upload video di channel youtube," jawab Sera.

"QnA mau nggak, Dam?" lanjutnya meminta pendapat.

Sadam hampir lupa kalau pujaan hatinya adalah seorang youtuber dengan subscriber delapan ratus ribu.

Singkat cerita kenapa Sera bisa jadi seorang 'youtuber' adalah bermula ketika sosok Sera muncul di chanel youtube Sindu. Banyak yang tertarik dengan si cantik Seraphina. Jadilah akun channelnya tercipta.

Bertaut Where stories live. Discover now