Salju yang Mulai Mencair

10.2K 1.7K 117
                                    

"Jadi, yang nulis surat ke elo itu si Senja?" Alf terus mengulangi pertanyaannya untuk yang kesekian kali.

Jundan mengangguk lagi, tapi rautnya terlihat berpikir.

"Biar gue buat conclussionnya. Jadi Wendy suka sama Elfrey, Elfrey suka sama Senja, Senja suka sama elo, gitu???" Ruby masih tidak percaya dengan rantai cinta yang aneh ini.

Jundan mengangguk lagi.

"Trus elo masih suka Kak Ozora? Trus Kak Ozora sudah punya pacar?" lanjut Ruby.

"Enak aja, gue sama Ozora udah gak ada apa-apa!" Jundan tidak terima.

"Wahh, untung gue suka Shasha, dia nggak ada hubungannya sama rantai setan ini!" Ruby menghembuskan napas lega.

"Ada, Shasha kan adek seperolim kimiaannya Senja!" tukas Jundan.

"Ebusettt.... bener juga!" Ruby terduduk lesu.

"Tapi ngomong-ngomong, apa dia beneran depresi seperti yang lo bilang tadi, sampe motong rambutnya ngawur begitu?" tanya Alf prihatin.

Meskipun belum bertemu Senja langsung dan hanya mendengar cerita Jundan. Alf bisa merasakan kalau cewek itu pasti sangat menderita, karena menurut penelitian yang pernah dibaca Alf cewek biasanya potong rambut pas banyak masalah.

"Sepertinya ini ada kaitannya sama si anak baru kelas dua belas temennya Ozora itu... anu siapa namanya, gue lupa!" Jundan mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, ciri khasnya saat sedang berpikir.

"EH...EH GUYS... GUE PUNYA GOSIP BARU!!!" tiba-tiba Anton menyeruak di depan kelas.

"Apa? Apa? Apa ulangan kita nanti siang mau diundur?" tebak Riana antusias.

"Bukan itu. Coba tebak lagi!!!" teriak Anton.

"Bu Priscilla kencan sama Picolo?" tebak Yudha.

"Bukan!!!"

"Picolo mau nikah lagi?" Yudha asal menebak lagi.

"Haisshhh, bukan, bukan, dan bukan. Ini bukan masalah Picolo!!!" Anton tampak kesal karena tak seorangpun temannya menebak dengan benar.

"Kasih clue dong kalau gitu!" tukas Yudha.

Anton menarik napas panjang. "Percuma gue kasih clue, kalian kan oon semua. Jadi, tadi gue lihat kehebohan di kelas CI, ternyata Senja sedang di..."

"Senja? Hah, cewek yang bisa ngedukun itu?" tanya Hasan yang sedari tadi sibuk dengan gitarnya.

Anak-anak cewek langsung mengerubungi Anton yang sudah dinobatkan sebagai Lambe Turahnya Heksagon. Sementara itu Alf, Jundan, Ruby, dan beberapa cowok yang lain memilih memperhatikan dari tempat duduk mereka.

"Jadi, si Senja kenapa? Jangan bilang kalau dia keciduk mesra-mesraan sama Aa Elfrey!" Riana masih tidak terima atas gosip jadiannya Senja dan Elfrey.

Anton menggeleng. "Bukan itu!!! Dia dijemput guru BK. Kata si ketua CI dia mau ditransfer ke...."

"WOYYY, BUBAR. ADA PICCOLO SAMA BU ZIYA DI DEPAN KELAS!!! teriakan dahsyat Amel membubarkan kerumunan di depan kelas itu.

Ternyata memang benar, tak lama kemudian Piccolo masuk ke kelas Reguler 2IPA-3 diikuti Bu Ziya. Kelas yang sudah dinobatkan sebagai pasar Tanah Abang Heksagon itu langsung diam begitu Piccolo memasang muka galaknya.

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Piccolo galak tanpa senyuman.

"Pagi, Pak!"

"Hari ini kalian akan punya teman baru, mohon bersikaplah yang baik dan bantu dia untuk beradaptasi di kelas ini!" tukas Picolo.

High School and Rebellion [Misteri Gedung Olahraga]Where stories live. Discover now