08. Risk

10.8K 1.5K 408
                                    

Hehe, aku php yak kemarin:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehe, aku php yak kemarin:)

__________

Mulai hari ini, Wonhee menjauhkan jangkauan adiknya dengan Taehyung. Ia tahu Taehyung bisa saja memberi pengaruh buruk pada Jungkook, karena yang ia tahu pikiran Taehyung kelewat dewasa untuk adiknya.

Makanya seharian ini ketika Taehyung mengunjungi restoran, Wonhee menyuruh Jungkook agar tetap berada di kamar dan jangan coba-coba keluar apalagi untuk sekedar menemui Taehyung.

Berlebihan memang. Sebenarnya bisa saja ia menyuruh Taehyung untuk pulang, tapi ya namanya seorang Taehyung. Mana mau ibu dan ayahnya mengusir laki-laki Kim itu. Bahkan karena Taehyung tiap hari ke sini, restorannya jadi semakin ramai.

Entah karena pamor atau ketampanannya, yang pasti pengunjung yang datang ke sini kebanyakan didominasi anak muda yang masih sekolah. Tidak apa, memang benar apa yang dikatakan ibunya kalau Taehyung ini bisa dijadikan penglaris.

Seperti saat ini, Taehyung sudah membulatkan tekadnya untuk mulai beradaptasi dengan keluarga Wonhee. Alasannya melakukan ini hanya satu, ia hanya ingin perhatian dari Wonhee. Taehyung benar-benar menginginkan agar perempuan itu luluh dan menerimanya tanpa paksaan. Menerimanya dengan tulus.

Ia akan melakukan cara apapun agar bisa dapat perhatian dari perempuan tinggi bermata bulat itu. Percayalah, hanya Wonhee saja yang bisa membuatnya merasa tertantang begini. Taehyung bisa saja dapat perempuan yang rela melakukan apapun untuknya bukan sebaliknya seperti sekarang ini.

Sudah yakin, Wonhee itu memang takdirnya. Karena menurut Taehyung, yang sulit didapat itu biasanya yang paling membahagiakannya. Taehyung yakin akan ideologinya itu.

"Kalau kerja itu jangan melamun."

Suara datar nan menyindir itu akhirnya menyadarkan Taehyung dari kegiatan melamunnya. Ia melirik ke arah Wonhee yang masih fokus menaruh ayam goreng ke dalam wadah tapi matanya enggan menatap Taehyung.

"Kau itu memang tidak digaji di sini," Perempuan itu menatap Taehyung sekilas, "Kalau ingin lebih dekat dengan keluargaku, kau harus rela seperti ini."

Setelah mengatakan itu, Wonhee langsung berderap membawa pesanan itu keluar meninggalkan Taehyung sendirian dengan tugasnya mencuci piring-piring kotor.

Malang memang nasibnya. Di rumah Taehyung berani bersumpah, ia tidak pernah melakukan hal sekeji ini di dalam rumah. Rumahnya itu punya banyak asisten yang masing-masing mengerjakan tugas yang berbeda tiap saatnya. Kalau Taehyung panggil, asisten itu akan datang ke rumahnya.

Mencuci piring itu ... bukan gaya Taehyung sekali. Tapi tak apalah, namanya juga sedang mendekatkan diri dengan jodoh. Meski dengan wajah yang terlihat risih dan sedikit jijik mencuci piring, Taehyung tetap melakukan tugasnya dengan baik.

Andai kalau ini dilihat oleh ibu atau ayahnya, pasti orang tuanya itu merasa kasihan melihat sebuah perjuangan Taehyung dalam mendekati perempuan sampai harus rela melakukan pekerjaan yang merepotkan seperti ini.

AcmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang