PART 8

3.5K 343 38
                                    

HunKai Area'
🍁
.
Mpreg! Angst! BxB

•°'.•°'.•°'.•°'.•°'.•°'

Jongin berjalan dengan tatapan kosong, mata sembab, hidung merah, ia berjalan lunglai bak orang tak memiliki tujuan.

"Mama!"

'Brak'

Jongin melepas pegangan pada kardus berisi mainan-mainan Taeoh, yang sempat ia pilih.
Taeoh memeluk lutut jongin diikuti seorang balita perempuan yang berdiri di belakang anaknya

"Kenapa lama sekali,? Tae takut mama pergi!"
Jongin berlutut menyamakan tingginya dengan kedua balita di hadapannya.

"Jangan takut Mama nggak akan tinggalin Taeoh sendirian."
"Walau takdir berkata lain mama akan selalu melindungi Taeoh." lanjutnya namun tertahan di tenggorokan.
Taeoh tersenyum namun tak berselang lama bibir mungil nya melengkung sedih.
Taeoh menangkup wajah jongin, dapat dilihat mata mama yang sembab, hidung merah dan tatapan kosong.

"Mama menangis,? apa Papa jahat lagi sama mama?" Taeoh bertanya menggebu-gebu, Jongin menggeleng.

"Tidak mama hanya flu ringan jadi Taeoh jangan khawatir." Taeoh menghela nafas lega. "Jangan salahkan Papa ya."

"Kenapa?"

"Pokoknya jangan pernah marah atau membenci Papa di sini Mama yang salah. tolong Tae janji pada Mama jadi anak yang baik, sopan, penurut dan yang paling penting rendah hati."
Taeoh memeluk tubuh mamanya erat.

"Tae janji." Mereka berpelukan hingga melupakan gadis kecil yang menunduk tak berani menatap pemandangan di depannya.

"Hai manis, siapa namamu?" balita itu mendongak malu-malu, Jongin tersenyum tulus balita di depannya sangatlah imut dan cantik.

"Pa- Park Naeun"
Naeun menunduk lagi, sangatlah mengemaskan.

"Naeun sini,! Peluk mama Tae!"
Naeun mendekat dengan ragu-ragu.
mereka bertiga berpelukan erat hingga seseorang berteriak membuat mereka melepas pelukan hangat itu.

"Nini!"

"Bunda?" Jongin dipeluk erat wanita paruh baya di hadapannya ini.  Orang yang paling berjasa di hidup Jongin adalah ibu panti "Kim Taeyeon" ibu kandung Lucas dan ibu dari anak-anak panti lainnya.

"Kenapa tak pernah ke sini,? kau lupa dengan bundamu ini ya?" Taeyeon melepas pelukannya sekilas dan mendekap erat beruang kecil yang sudah dewasa. Jongin kecilnya masih sama sangat rapuh dan menyimpan banyak rahasia.

Jongin tertawa dipelukan bunda panti yang hampir lima tahun tak bertemu 

"Maaf nini belum sempat datang ke sini lagi."

"Makanya di sering-seringin datang, bunda kira kamu lupa sama bunda."

"Nini nggak bakal lupa asal Nini dari mana, bunda orang yang sangat sangat berharga buat Nini, makasih untuk semuanya bun"

"Gimana kabar kamu?"

"Baik."

'hah'

Mau cerita sama bunda?" Jongin menunduk, Taeyeon tahu jika Jongin pasti ada masalah terbukti dengan gelagat aneh di bagian-bagian tertentu tubuhnya.

"Kau tak menganggapku ibumu ya?,"

"Tidak" Jongin mendongak dan menggeleng.

"Jadi ayo masuk dan ceritakan semua."
Taeyeon yang melihat keterdiaman Jongin menarik tangan Jongin masuk kedalam pantai .
mereka kini duduk di kursi kamar Taeyeon
Jongin yang awalnya ragu mulai menceritakan takdir yang menimpanya. Jongin menceritakan dengan tenang, Taeyeon yang mendengar malah menangis sesenggukan, entah di sengaja atau tidak pintu kamar terbuka kecil tampak dua orang yang mendengar semua cerita Jongin, salah satu dari mereka berlari menjauh dengan tangis yang tak bisa dibendung.

Destiny Of My Love✔️Where stories live. Discover now