48 : Apakah Saya Mencintai Anda?

211 32 0
                                    

Ada getaran didadaku saat dia memanggil dengan sebutan itu?
Apa aku mencintai nya?
~ Haris Aditya Ilham~

" Akhy!" Panggil Hanum dengan  lemah, suaranya bisa dikatakan tidak terdengar jika tidak begitu di hiraukan. Gadis itu mulai menangis, pipinya mulai basah dengan air mata.

Haris yang mulai berjalan menghentikan langkah kemudian berbalik. Ia sendiri tidak tahu kenapa berbalik ketika dipanggil dengan sebutan itu.

" Akhy! Hiks".

" Ana... Hanum yang akhy cari".

Pria itu seakan melihat reka adegan masa lalu.

" Kau?"

Haris merasakan pusing di kepalanya. Ia memegang pelipisnya dan sedikit memijat nya.

Bayangan masa lalu terlintas dibenaknya, panggilan di tu mengingatkan Haris tentang sebuah peristiwa masa lalu tentang panggilan akhy.

"Ana uhibbuka Fillah akhy".

Haris tumbang kepalanya Sangat sakit. Ia bertumpu pada meja dengan satu satu tangan menahan tubuh agar tidak jatuh dan tangan satu lagi masih memegang pelipisnya.

"Aaaahhh". Pekik Haris merasakan sakit di kepalanya. Hanum mendekat membantu Haris untuk berdiri, namun tangannya sudah lebih dahulu di tepis oleh pria itu.

" Sini ana bantu". Kata Hanum meraih tangan Haris kembali. Lagi lagi di tolak, tapi Hanum tidak putus asa ia terus berusaha membantu Haris untuk berdiri dan membawanya beristirahat.

Akhirnya pria itu luluh, ia mengikuti Hanum yang memapahnya ke ranjang. Hanum membaringkan Haris disana, menaikkan kakinya yang cukup berat. Kemudian melepas rangkulan tangan kekar Haris dari bahunya.

" Sebentar". Kata Hanum, ia berniat keluar mengambil air putih dan obat yang diberikan dokter.

Hanum melangkah, namun tangannya ditahan oleh Haris. Membuat langkahnya terhenti dan kembali berputar badan.

" Ana akan mengambil obat, tunggu disini". Kata Hanum lembut ia melepaskan cengkraman tangan Haris dan meninggalkan kamar itu.

Tidak lama setelah itu Hanum tiba membawa nampan berisi air putih dan bubur. Saat di dapur tadi kebetulan umi zahra sedang memasak bubur dan sudah disiapkan untuk Haris.

Hanum meletakan nampan tersebut diatas nakas, lalu membantu Haris untuk duduk. Sebelumnya ia meletakkan beberapa bantal di kepala ranjang sebagai sandaran untuk Haris. Posisi mereka sangat dekat, karena Hanum ikut duduk di ranjang saat merapikan bantal bantal tersebut.

Entah kenapa, ada yang heboh di dalam dada Haris. Jantungnya berdekatan kencang dan sedikit sulit bernapas. Padahal Hanum tidak melakukan apa apa padanya.

"Kenapa ada getaran di dalam sini? Apa aku mencintai nya?" Batin Haris.

" Kata umi, ini makan dulu". Hanum menyerahkan bubur pada Haris sementara pria itu hanya menatap Hanum, tangannya dengan sendirinya menerima mangkok yang diberikan.

" Obatnya disini, ini minumnya...oh iya... obatnya jangan lupa diminum". Kata Hanum menunjuk peralatan yang telah ia siapkan. Setelah itu ia berdiri bermaksud meninggalkan Haris.

Cinta diatas Cinta [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang