49 : Hati yang Rapuh

214 31 0
                                    

Terlalu banyak yang menimpaku
Hingga hatiku cukup tangguh menghadapi semuanya
~~~~

Jika diingat ingat lagi, di umur lima tahun bunda meninggalkanku untuk selamanya. Setelah bunda meninggal aku menyandang status baru sebagai anak piatu. Dua belas tahun setelah itu sebauu kecelakaan yang tidak pernah ku duga membuat nyawa ayah melayang. Sebelumnya pun ayah sempat koma beruntung dalam biaya kami tidak di bebankan. Kini status ku menjadi ganda, yatim dan piatu.

Sedikit kebahagiaan yang menghampiri ku, membuatku perlahan melupakan kisah sedih yang pernah aku lalui. Apakah itu? Cinta. Ya, cinta yang membuatku berbahagia.

Merasa bahagia ketika melihat dirinya meski aku tak pernah menatap wajahnya. Merasa bahagia ketika ia melantunkan ayat Al Qur'an dengan irama yang menggetarkan jiwaku. Merasa bahagia ketika ia peduli dengan diriku yang terlalu banyak menyimpan luka.

Tapi kebahagiaan itu seketika lenyap saat ia tak mampu mengontrol omongannya. Ia menyakiti sahabat ku dengan mulut pedas nya. Mulut seorang Haris yang tak pernah merendahkan wanita, saat itu juga aku saksikan. Ternyata dia tidak ada bedanya sama laki laki lain.

Terpisah selama enam tahun tak membuat rasa cintaku luntur,Malah semakin bertambah. Sekuat apapun aku mencoba untuk menghapus rasa sekuat itu rasa itu semakin dalam. Selama enam tahun berpisah, hanya rindu yang aku pendam. Rindu pada dirinya, sangat sangat rindu.

Hingga seperti sebuah keajaiban kami bertemu di tempat itu. Di depan lukisan masjid Husein saat itu. Kita bahkan sempat berbagi cerita dengan tidak melihat satu sama lain.

Hingga kita berdua terikat dalam sebuah pernikahan yang tidak pernah ku duga. Aku menjadi istrinya adalah impian ku dari dulu. Tapi takdir seakan tak merestui, semua cinta yang ia miliki atas diriku hilang begitu saja dan berganti dengan kebencian dan banyak kata kata kasar.

Aku tidak peduli sekalipun ia memukulku, menyiksaku dan membunuh ku sekalipun. Aku hanya ingin tetap bersamanya, bagiku tidak ada pernikahan dua kali. Cukup satu seumur hidup.

"Kalau memang dia yang seharusnya menikah dengan anda, kenapa anda menikah dengan saya? Kenapa anda merebut saya dari orang yang saya cintai? Kenapa?".

Kata kata yang ia ucapkan kemarin membuatku pusing dan ingin menangis lebih dalam lagi. Jika di ceritakan ulang, seharusnya aku yang bertanya begitu. Kenapa dia tiba tiba menjadi suamiku padahal bukan dia yang mengkhitbah ku?

"Hanum anda tahu, Dena meminta saya menceraikan anda"

" Tapi saya tidak akan menceraikan anda".

" Saya akan menikahi Dena, tapi tidak menceraikan anda".

" Punya dua istri mungkin akan lebih menyenangkan".

Kata kata itu terus terngiang ngiang di benakku. Kenapa dengan mudah dia mengatakan hal itu? Apa dia tidak bisa memikirkan bagaimana perasaan ku? Bagaimana perasaan orangtuanya? Keluarga ku? Dan apa kata kak Bastian jika dia tahu dengan semua ini?

Aku akan tetap memperjuangkan pernikahan ini, aku akan mengembalikan ingatannya. Aku tidak akan rapuh hanya dengan kata kata yang sebenarnya memang menyakitkan. Aku mencintainya dan aku akan memperjuangkannya.

🌱

" Apa? Jadi kamu tidak akan menceraikan cewek itu?" Tanya Dena pada Haris. Ia melepaskan genggaman tangannya saat tahu bahwa Haris tidak akan menceraikan Hanum.

Cinta diatas Cinta [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang