Ch 09 Stage For You

507 67 39
                                    

Hari itu Yunxi kecil pulang dari sekolah; seperti biasanya setelah selesai mencuci kaki dan tangannya, dia menyantap makan siang kemudian melanjutkan pekerjaan rumahnya di kamar. Itu adalah rutinitasnya sehari-hari, dia anak yang baik dan selalu berusaha mengerjakan sesuatu dengan rapi dan tepat waktu.

Setelah selesai dengan PR bahasa Mandarinnya; dia pun merebahkan badannya yang mungil itu di atas tempat tidur dan meraih gama tetris yang tersimpan di bawah bantalnya. Hampir selama setengah jam lebih; dia sibuk dengan permainanan menyusun balok itu.

"Ahhh, gagal lagi!" teriak bocah cilik itu sambil membalikkan badannya.

Tiba-tiba pandangannya terarah pada sudut ruangan kamarnya; terasa ada yang berbeda. Pojok itu terlihat bersih, padahal biasanya ada kotak kardus berisi barang-barang miliknya. Dia langsung teringat akan sesuatu yang dia anggap itu penting!

Yunxi segera keluar dari kamarnya langsung menuju ke dapur, "Mama! Mama! Di mana kotak kardus di kamarku?"

"Xixi, apa kamu masih membutuhkannya?" tanya wanita cantik itu sambil memotong lobak dan memasukkannya ke dalam panci di atas kompor.

"Aku..." Sesaat dia terdiam; tidak tahu harus memberikan jawaban apa. "Aku..."

"Kamu sepertinya sudah tidak mempedulikannya, jadi mama pikir kamu tidak membutuhkannya lagi."

"Aku membutuhkannya!" balasnya cepat.

"Xixi, jika kamu masih membutuhkannya dan masih menyayanginya, maka perlakukan barang-barangmu dengan baik. Kamu hanya menaruhnya begitu saja di dalam kardus selama ini. Jadi mama pikir kamu tidak lagi menginginkannya lagi."

Tiba-tiba kedua mata Yunxi berkaca-kaca, "Aku masih menyayanginya, mama jahat sudah mengambilnya dariku!"

Wanita itu sedikit terkejut dengan reaksi anak laki-lakinya itu. Diapun menghentikan kegiatannya, menghampiri Yunxi dan menepuk kepalanya dengan lembut.

"Kalau begitu, apa kamu berjanji untuk lebih memperhatikannya dan tidak menyia-nyiakannya lagi?"

Yunxi segera menganggukkan kepalanya cepat, "Xixi berjanji akan menjaganya lebih baik dari sebelumnya."

Wanita itupun tersenyum padanya, "Kardusmu ada di gudang..."

Belum sempat beliau menyelesaikan kalimatnya, bocah cilik itu sudah meninggalkannya; berlari ke gudang yang terletak di belakang rumah utama mereka.

Di ruangan yang gelap itu, dia berhasil menemukan kotak kardusnya. Yunxi segera membuka kardus itu; ada mobil tamiya, beberapa mini figure army dan cowboy, bola plastik yang sudah pecah dan satu boneka berbulu kuning yang tampak dekil.

Yunxi segera mengambil beruang Winnie The Pooh itu dan memeluknya dengan sangat erat.

Sejak saat itu, boneka itu selalu terlihat di sisi bantalnya, kadang diletakkan di atas meja belajar untuk menemaninya mengerjakan PR.

Yunxi kecil saat itu merasa menyesal karena sudah mengacuhkan boneka beruangnya dan hampir saja dibuang tanpa sepengetahuannya.

__________

Mimpi yang membawanya ke masa lalu...

Boneka beruang Winnie The Pooh yang pernah dia punya, hadir kembali ke dalam mimpinya hari itu. Keberadaannya telah mengingatkannya pada seseorang yang selalu dekat dengannya, tetapi pernah dia abaikan, sebagaimana beruang dekil berwarna kuning itu.

"Yunxi... Yunxi..."

Terdengar suara sangat lirih memanggil namanya; suara dengan vocal yang berat.

(END)✨BEIJING et PARIS✨Where stories live. Discover now